"sayang, bentar dulu" adit menahan tangan rara agar tidak buru-buru keluar dari mobil
Rara melirik adit yang kini meraih bungkusan dari jok belakang, lalu memberikannya pada rara.
"Biasa, dari mama" ucap adit
Mama adit sering menitipkan makanan untuk rara pada adit, biasa mama adit yang masak. Mulai dari omelette, nasi goreng, sandwich atau makanan ringan lainnya. Sebab adit pernah bercerita jika rara jarang sarapan di rumah jika kuliah pagi karena malas. Dan kebetulan setiap hari selasa adit memang tidak ada jadwal kuliah jadi bisa mengantar rara.
"Makasih, aku jadi ngerasa ngerepotin mama kamu terus" gerutu rara
"Mama gak pernah ngerasa di repotkan"
Cupp
"Sana masuk" suruh adit setelah mencium dahi rara
"Hati-hati" ingat rara lalu melangkah keluar.
Drett....drett...
MY RAIN
"Apa? Ada yang ketinggalan?" Tanya rara bingung
"Aku lupa bilang ke kamu"
"Apa?"
"Jangan terlalu deket sama aris"
"Kenapa?"
"Dia suka sama kamu!"
"Ckck... Jangan ngarang"
"Faiz yang bilang sama aku, jangan protes kalo aku kasih tau"
"Heh?" Rara mendadak bengong
"Kamu denger kan sayang?"
"I-iya" jawab rara kikuk lalu memutus sambungan teleponnya.
"Aris suka sama gue? Beneran? Jadi selama ini dia tuh gak main-main" umpat rara
"Weh dapet kiriman lagi dari nyokap adit?" Tanya ecy ketika rara membuka bungkusan dari mama adit
"Iya, nih mau?" Rara menyodorkan box makanan yang berisi beberapa roti panggang dengan selai cokelat dan beberapa risol.
"Dengan senang hati" jawab ecy sembari mencomot risol dari dalam box
Semenjak tidak ada faiz kelas sepi, tidak ada yang suka memutar musik dengan volume besar lagi, tidak ada yang suka ngelawak dengan segala kegaringannya dan tidak ada yang bisa rara omeli lagi setiap kali faiz berbuat keisengan.
Hubungan rara dan faiz masih baik, seperti biasa layaknya seorang teman. Dan faiz juga bercerita jika kemarin dia sudah sampai di tes akademik, ya semoga faiz bisa terus lulus sampai tes paling akhir.
Jam tangan rara sudah berada di pukul 14.45 menit dan sebentar lagi jam mata kuliah kedua selesai.
"Liatin jam mulu, gak sabar ya mau ketemu adit?" Bisik ecy
"Cerewet"
Drett....drett...
CICI
Rara mengabaikan telepon cici, sebab masih ada dosen di kelas. Tapi cici masih menelponnya kembali hingga tertera di layar ponsel rara "4 Panggilan tak terjawab"
"Aduh, kenapa sih cici" gerutu rara
1 Pesan Masuk
CICI -> ADIT KECELAKAAN!!! GUE SAMA AXEL ADA DI DEPAN KAMPUS LO.
Jantung rara terasa berhenti berdetak saat itu juga ketika membaca pesan cici, matanya mulai berkaca kaca, rara mematung sejenak karena sangat syok membaca pesan yang di kirimkan cici padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA INGIN KAU TAHU
Teen FictionIni kisah kelanjutan Aurora Kinandra dan Aditya Chandra Bagaskara (Satu Nama Sebuah Cerita). Disini di ceritakan kehidupan Rara dan Adit ketika mereka berada di masa kuliah dan harus menjalani LDR selama Adit berkuliah di kota lain. Tidak ada hubun...