PART 5

13.7K 1K 11
                                    

Haechan benar benar memanfaatkan kesempatan di saat mark membawa blackcard nya.  Saat perjalanan menuju bioskop banyak rencana yg di rancang anak itu dalam otaknya. Pokoknya hari ini blackcard mark harus di kuras.  Jarang jarang mark yg mulai duluan untuk mengajaknya pergi,  biasanya haechan yg merengek,  itupun harus dapat bantuan dari hyung kesayangannya dulu,  bapak leader yg terhormat.  Jika bapak leader sudah bersabda maka mark tidak bisa berkutik.  Enak jadi haechan adalah,  hyung hyung yg di segani ada di pihaknya jadi kalau dia menginginkan sesuatu,  dengan usahanya gagal maka jalan pintasnya meminta bantuan para hyung yg lain.

Haechan melirik mark yg ada di sampingnya.

"hyung" panggil haechan.

"hm"

Haechan mencebik,  "ham hm ham hm"

Mark tidak menggubris,  tetap fokus di jalanan.  Saat berhenti di lampu merah baru mark menatap haechan,  itupun hanya sekilas.  Pemandangan di luar lebih menarik buat mark. Melihat beragam macam dan warna mobil yg berjejeran seperti itu entah kenapa membuat hati mark sangat bahagia.  Kalau kata mark, seperti melihat pelangi.  Aneh memang tapi itulah mark.

"ada apa? " tanya mark saat dia tidak mendengar lagi suara haechan.

"nanti belikan aku sepatu" ujar haechan dengan entengnya.

"ok" jawab mark membuat haechan membulatkan matanya tidak percaya. 
"hyung benaran? " tanya haechan semangat.

Mark tersenyum miring "aku tau apa yg ada di otak kecilmu itu,  mumpung aku lagi berbaik hati maka aku akan menuruti apapun yg kau inginkan hari ini"

Bahagia?  Jangan di tanya lagi. Bahkan haechan berencana memborong baju branded,  sepatu dan juga yg lainnya.  Pokoknya hari ini blackcard mark miliknya.  Biarkan haechan menjadi orang yg tidak tau diri untuk hari ini,   mumpung dewi kebaikan singga di hati mark.  Haechan adalah anak yg tidak ingin menyia nyiakan kesempatan. 
Seperti yg sudah di rencanakan,  haechan menjalankannya dengan sangat baik.  Dan anehnya mark,  dia hanya iya iya iya saja saat haechan meminta ini dan itu bahkan sikat wc sekalipun mark iya kan,  haechan yg awalnya happy mendadak jadi ngeri. Hyungnya baik baik saja kan.  Di tangan mark kosong sedangkan haechan,  sudah penuh dengan belanjaannya. 

"hyung bantuin"

Mark menatap haechan lalu melihat tangan anak itu "itu barang barangmu,  bawa saja sendiri,  kau sudah menguras uangku sekarang kau berniat menguras tenagaku,  aku tidak bodoh"

Bruukkk

Haechan meletakan barangnya di lantai dengan kasar,  matanya menatap mark kesal.  Tu kan,  tidak tau diri  memang si haechan.  Dengan senyum evilnya haechan mengeluarkan hp lalu memcari nomor taeyong. 

"kau mau menelpon siapa?" tanya mark was was.  Anak ini banyak akal,  was was itu di butuhkan.

"taeyong hyung,  kan mark hyung tidak mau membantu jadi aku ber___

Haechan tersenyum senang saat mark dengan tidak ihklasnya mengambil barangnya yg tergeletak di lantai.

"hallo baby"

Haechan memutar bola matanya malas,  haechan paling kesal di panggil baby.  Haechan membenci panggilan itu.

"ada apa? "

"salah pencet"

Tut

Mark menatap haechan malas "kenapa barangmu sebanyak ini?"

"salahkan uang hyung yg kebanyakan"

Setelah mengatakan itu haechan meninggalkan mark begitu saja membuat mark melongo "ini yg punya barang sebenarnya siapa? " gumam mark sembari menatap punggung haechan yg sudah menjauh.




🌿🌿🌿
Daritadi haechan terlihat gelisah. Dia ingin ke dorm dream tapi...
Haechan menukul kepalanya sendiri,  harusnya tadi dia tidak usah menyuruh mark untuk membawa barang barangnya,   haechan yakin mark tidak akan mau jika di suruh mengantarnya ke dorm dream.  Tapi haechan sudah sangat merindukan teman temannya di sana.

"hyung"

Mark diam walaupun mendengar.

Haechan jadi kikuk sekaligus kesal,  dia kesal karena mark mengabaikannya tapi dia tidak boleh brutal,  dia masih membutuhkan jasa mark saat ini.  Tahan haechan, jadilah anak kucing yg manis untuk sesaat,  batin haechan.  

"hyung,  mumpung kita di luar ayo kita ke dorm dream"

"tidak!"

Haechan melirik mark tajam,  walaupun kesal dia tidak bisa melakukan apa apa.  Bahaya,  andaikan mereka tidak di dalam mobil mungkin mark sudah di cakar sama haechan.
Haechan diam,  melihat jalanan di depan dengan tatapan dongkol.  Ingin segera sampai dorm biar bisa cari babu yg lain buat di perintah.
Ada tiga nama di otak haechan saat ini,  jaehyun, taeil yuta.  Kalo yuta 5% kemungkinan berhasilnya,  skip,  tidak berguna.  Taeil kemungkinan 50% berhasil karena taeil adalah manusia termager yg pernah haechan kenal tapi 50% tidak buruk kok, daripada yuta.  Haah memikirkan namanya saja haechan sudah emosi.
Kalo jaehyun,  haechan yakin 100% akan berhasil.  Jaehyun akan selalu menuruti apapun kemauan haechan.
Haechan yg tadinya kesal tiba tiba tersenyum senang.

"masih waras kan? " tanya mark ketus,  heran mark tu lihat haechan yg tadinya cemberut tiba tiba tersenyum seperti orang gila.
Haechan mengangkat tangannya hendak memukul mark

"heh turunkan tanganmu,  kau tidak mau kita kecelakaan kan? "

Haechan terpaksa tidak jadi menyiksa mark. Masih ada waktu di dorm kok,  batin haechan.  Dasar pendendam >author.


TBC

BEST FRIEND (MARKHYUCK) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang