PART 38

7.8K 889 81
                                    

Lagi dan lagi,  mobil yg sama yg haechan dapati saat menjemput park ahjumma.   Dalam keadaan remang remang,  haechan mengamati mobil itu dalam diam.  

Hana...dul.... Set

"yoksi" gumam haechan saat melihat sosok park ahjumma.   Wanita paru baya itu menoleh kanan dan kiri sebelum benar benar masuk ke dalam mobil berwarna hitam itu.  Haechan menendang kecil kakinya ke tembok saat  mobil hitam itu sudah hilang dari pandangannya. 

.
.
.
Keesokan paginya,  manager memberitahu mereka kalau jadwal hari ini di batalkan.   Haechan memanfaatkan waktu itu untuk melakukan sesuatu. 

"kau mau kemana? " tanya mark saat haechan mengambil topi dan juga masker.

"ketemu hyungdeul,  aku merindukan mereka"

"aku akan mengantarmu"

"aku sudah memesan taksi"

"batalkan,  ayo kita pulang sama sama"

Haechan mengangguk.  Park ahjumma benar benar membuat kesabaran haechan habis saat haechan mendengar percakapannya dengan seseorang. Siapa yg ingin mereka sentuh? taeyong?,Orang yg sangat haechan sayangi,  mereka cukup berani untuk mengusik taeyong.   Haechan mengagumi keberanian mereka.  Kali ini,  haechan tidak akan membiarkan mereka bertindak terlalu jauh.  Sudah cukup!.

"ayo" ajak mark setelah berpamitan dengan anak dream.

🌿🌿🌿
Kebetulan sekali,  park ahjumma yg membuka pintu.

"hallo ahjumma" sapa mark.

Haechan belum mengeluarkan suara,  mark sudah berjalan ke kamarnya.

"hay ahjumma" sapa haechan.

Jika biasanya sapaan itu diiringi dengan senyum manisnya,  kali ini haechan tidak menunjukannya sama sekali.
Haechan menatap ke dalam, ruang tengah kosong,  hyung hyungnya pasti masih di kamar.  Ini hari minggu,  pasti hyung hyungnya sedang bermalas malasan.

"apa kabar ahjumma? " tanya haechan.

"baik"

"ahjumma pasti sangat stres"

Park ahjumma terlihat kaget mendengar perkataan haechan dan itu mampu mengundang tawa mengejek dari haechan.

"sudah ketemu? "

Park ahjumma masih diam.  Haechan menatap wajah wanita itu dengan tatapan geram.

"apa ahjumma mendapatkan apa yg ahjumma mau? "

Park ahjumma mendongakan kepala lalu menatap haechan dengan tatapan bingungnya.

"apa maksudmu? "

Haechan tertawa "haruskah aku menjelaskannya?"

Haechan mengitari park ahjumma "bukankah aku sudah memperingatkan ahjumma,  kenapa ahjumma tidak mendengarkanku? "

"aku sudah cukup baik untuk tetap diam meskipun aku mengantongi beberapa bukti kesalahanmu"

"aku tidak mengerti maksudmu"

Haechan mencekal tangan park ahjumma "akting ahjumma membuatku muak"

Haechan menarik park ahjumma kearah meja, " ini,,  apa ahjumma tidak tau ini apa? "

Haechan menunjuk kamera tersembunyi yg ada di bawah meja.

"aku tidak mengerti maksudmu"

"cih"

Cekalan haechan makin kuat.  Emosi sedang menguasai haechan saat ini,  saat ini bukan lagi haechan yg di kenal,  tatapan matanya benar benar berbeda.  Haechan berusaha mengendalikannya tapi sayang,  emosi sedang menguasai hatinya sehingga haechan tidak mampu mencegah sosok lain yg ada dalam dirinya.  Tangan haechan dengan kuat mencekik leher park ahjumma sehingga membuat park ahjumma memekik karena kesulitan bernafas. 

BEST FRIEND (MARKHYUCK) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang