PART 14

12.5K 974 21
                                    

Hal baik yg taeyong harapkan tidak terjadi,  keadaan haechan bukannya membaik malah semakin buruk.  Kakinya tambah bengkak,  kali ini haechan dengan terang terangan menunjukan kesakitannya di tambah lagi badannya yg sedikit panas.

"hyung,  kita harus ke rumah sakit" ujar taeyong pada taeil.

Semua berkumpul di kamar haechan.  Mereka tidak menyangka kalau keadaan haechan akan seburuk ini. 
Taeyong menelpon manager pribadi haechan,  jika keadaan seperti ini memang mereka harus di urus oleh manager pribadi bukan manager grup. 
Mark mengompres kening haechan, itu perintah dari taeil karena badan haechan sangat panas.

"aiss kemana manager haechan" keluh taeyong saat telponnya tidak di angkat.

Yuta menghampiri taeyong "yasudah,  pake managerku saja"

Taeyong menatap yuta heran "kau tidak lupa kan kalau managermu sedang pulang ke rumahnya karena istrinya melahirkan"

Yuta menepuk jidat,  baru ingat kalau manager pribadinya pulang. 

"taeyong hyung" gumam haechan sembari melirik taeyong.
Taeyong yg mendengar namanya di panggil segera mendekat ke haechan "ada apa hmm?  Baby mau apa? " tanya taeyong lembut sembari tangan satunya mengecek suhu tubuh haechan. 
Hp masih setia menempel di telinga taeyong,  dia masih mencoba menelpon manager haechan.

"hyung,  pake manager hyung saja,  aku tidak mau pake managerku" ujar haechan lirih.

Lagi dan lagi,  haechan tidak ingin menggunakan jasa manager pribadinya. Entah apa sebabnya tapi semenjak mereka pulang dari gwangju,  haechan kerap kali menunjukan sikap tidak sukanya terhadap manager pribadinya itu.  Taeyong pikir itu hanya berlangsung sesaat namun siapa sangka,  hal itu berlaku hingga saat ini.

Taeyong akhirnya memutuskan untuk menelpon manager pribadinya sama manager grup.   Dia sangat penasaran perihal sikap haechan terhadap manager pribadinya tapi taeyong pikir ini bukan saat yg tepat untuk memikirkan itu.  Kondisi haechan jauh lebih penting sekarang.  Taeyong memerintah yuta untuk memakaikan haechan masker dan juga kupluk.  Haechan meringis bahkan sampai menitikan airmata karena nyeri di pergelangan kakinya. 

Hp taeyong berdering,  ada pesan masuk dari managernya.
Setelah membaca pesan dari managernya taeyong segera menatap haechan "kau bisa jalan? " tanya taeyong.
Haechan menggeleng,  jangankan untuk jalan,  bergerak saja rasanya haechan mau mati.  Nyerinya makin parah.
Taeyong merasa sakit melihat adiknya merintih kesakitan.

"mark,  ambilkan obat pereda nyerinya"

Mark segera melakukan apa yg taeyong perintahkan.  Haechan tidak membantah saat obat itu masuk kedalam mulutnya,  jungwoo menbantu haechan untuk minum.
Johnnya berbalik badan lalu berjongkok di depan haechan "ayo,  naik di punggung hyung"

Taeyong tersenyum,  manager tadi bilang kalau dia ada di lobi,  menunggu mereka di mobil sedangkan manager pribadi taeyong sebentar lagi sampai.

Yg ikut bersama haechan hanya taeyong dan johnny,  biar tidak mengundang perhatian.  Taeyong takut ada sasaeng yg melihat mereka lalu membocorkan keadaan haechan,  dia tidak mau fans nya khawatir. 
Tepat saat haechan sudah di punggung johnny manager pribadi taeyong sampai.

"bagaimana bisa keadaan haechan sampai begini?" tanya managernya sembari membantu taeyong untuk memakaikan jaket berbulu ke badan haechan.

"nanti saja aku jelasin hyung,  keadaan haechan yg paling penting sekarang"

Managernya mengangguk mengerti.

"dibawah aman kan hyung?" tanya yuta.

"aman, aku meminta tiga petugas untuk memantau keadaan sekitar lobi"

BEST FRIEND (MARKHYUCK) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang