Saat di dalam mobil haechan langsung di todong beberapa pertanyaan dari managernya.
"apa yg tuan kim katakan padamu? "
"tidak ada" jawab haechan.
Managernya mengernyitkan dahi bingung "tidak ada? "
Haechan mengangguk "hmm, tidak ada"
"lalu, untuk apa dia memanggilmu? "
"memaksaku mengakui kesalahan yg tidak aku lakukan"
Haechan menghela nafas sedangkan manager terlihat kaget begitu mendengar perkataan haechan.
"apa, kau mengatakan apa barusan, memaksamu? " tanya manager memastikan, dia hanya takut salah dengar.
Haechan menatap keluar jendela, mengabaikan pertanyaan managernya. Haechan memikirkan hyung hyungnya. Haechan mendengar semuanya, saat di kamar taeyong, haechan tidak benar benar menelpon ibunya. Ah, niat awalnya memang seperti itu tapi itu tidak terjadi karena ibunya sedang sibuk di rumah sakit.
Tiba tiba dia merasa bersalah sekaligus terharu, mereka sangat menyayanginya. Haechan sangat bersyukur akan hal itu tapi jujur, dia tidak mau membuat hyung hyungnya repot, apalagi mendengar mereka akan mengeluarkan biaya yg sangat fantastis hanya untuk dirinya. Tiba tiba bibir haechan tersenyum kecil "gomawo hyungdeul, gomawo sudah mencintaiku sebesar itu, aku janji tidak akan membuat kalian repot dengan masalah sampah ini, aku akan mengurusnya sendiri sampai tuntas"Haechan tersentak kaget saat manager memegang lengannya.
"kau melamun? Apa yg membuatmu resah? " tanya manager perhatian.
"tidak hyung, aku hanya merindukan hyungdeul"
Perkataan haechan sontak membuat manager tertawa "baru beberapa jam kalian berpisah dan kau sudah merindukan mereka"
Haechan ikut tertawa mendengar managernya Tertawa, apalagi perkataannya yg terkesan sangat drama. Benar kata managernya, baru beberapa jam mereka berpisah tapi haechan sudah merindukan mereka, itu terdengar aneh tapi haechan tidak bohong, dia merindukan hyung hyungnya.
"haechan~a" panggil manager.
"ada apa hyung? "
"soal tadi, yg kau bilang tuan kim memaksamu, apa itu benar? "
"apa aku terlihat berbohong hyung? Saat aku masuk, kertas putih dan pulpen yg menyambutku, lelaki tua itu hanya meminta aku mengakui kesalahan yg tidak aku lakukan di atas kertas putih itu, benar benar memuakan" ujar haechan lirih.
Manager cukup aneh dengan sikap haechan yg menurut manager tidak ada sopan sedikitpun terhadap tuan kim. Tapi manager mengabaikan itu, dia lebih penasaran soal tuan kim yg memaksa haechan.
"apa kau melakukannya? "
Haechan mengangguk "tentu, aku hanya menjalankan perintah, tapi aku penasaran, apa dia akan benar benar merilis itu ke publik" ujar haechan tenang.
Lagi dan lagi kata kata haechan membuat manager bingung.
"apa maksudmu? "
"tidak ada maksud apa apa, ah hyung, apa kau punya nomor tuan kim? "
"iya, semua manager punya kontak satu sama lain, termasuk nomor orang perusahaan, ada apa? "
"kirimkan ke nomorku"
Manager mengangguk, ini cukup aneh tapi manager memilih diam.
🌿🌿🌿
Di dorm semua was was menunggu haechan. Terlebih taeil dan taeyong, kedua orang itu dari tadi terus saja bolak balik kearah pintu.
Taeyong melihat layar hp nya "kenapa manager hyung tidak mengangkat telponku" gumam taeyong frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND (MARKHYUCK) END ✔
De TodoKisah tentang maknae nct 127 yg kerjaannya hanya membuat para hyungnya pusing. Tingkahnya seperti bayi tapi tidak mau di panggil bayi. Paling hobi mancing darah tinggi doyoung, suka jailin mark, paling penurut sama taeyong dan taeil. Suka meng...