PART 42

8.4K 853 138
                                    

Setelah beberapa jam  di  ruang operasi akhirnya operasinya selesai.  Dokter lalu keluar,  semua langsung menghampiri dokter.

"bagaimana keadaan haechan dok? " tanya taeyong.

"operasi berjalan lancar,  pasien kehilangan banyak darah, keadaannya masih sangat lemah saat ini,  semoga saja pasien cepat sadar agar kami dapat melakukan pemeriksaan selanjutnya"

Semua bernafas lega. 

"wali dari pasien yg mana?" tanya seorang perawat.

Taeyong mengangkat tangannya.  Perawat itu tersenyum ramah "bisa ikut saya sebentar,  anda harus mengurus beberapa hal lagi di ruang adminstrasi"

Taeyong membungkuk sopan.

Belum sempat taeyong melangkah tiba tiba 4 orang perawat keluar dari ruang operasi sembari mendorong brankar milik haechan.  Taeyong melihat adiknya sebentar,  wajahnya pucat pasi,  beberapa alat menempel di tubuhnya,  perban tebal menempel di lengan dan juga perut haechan.  Taeyong menatap sendu kearah haechan,  matanya kembali berkaca

"gomawo haechan~a" batin taeyong.

Mark sempat memegang tangan haechan sebentar sebelum haechan di bawa ke ruang transisi.  karena haechan masih dalam pengaruh obat bius dan keadaannya masih sangat lemah maka dokter memutuskan untuk membawa haechan ke ruang transisi.    itu agar memudahkan para medis untuk memantau keadaan haechan,  biasanya di ruang transisi pasien akan cepat sadar setelah melakukan operasi besar. Operasi yg di lakukan haechan tergolong operasi besar karena pisau yg menancap di perutnya cukup dalam dan cukup lama tertanam di sana,  belum lagi tancapan di lengannya sempat mengenai tulangnya sedikit,   pisau yg di gunakan pelaku bukan pisau yg baru,  maka dari itu para medis harus memeriksanya dengan teliti agar terhindar dari hal hal yg tidak di inginkan. 

Taeyong kembali setelah mengurus sisanya di ruang adminstrasi. 
Manager ilichil segera menghampiri taeyong.

"taeyong~a"

"ada apa hyung?"

"keadaan haechan tidak boleh ketahuan publik"

Taeyong mengangguk paham.  Itu artinya mereka harus pulang,  hanya boleh dua orang yg menemani haechan.  Taeyong tidak ingin kerumunan mereka menarik perhatian orang orang, taeyong takut orang orang mengenali siapa mereka, apalagi mereka saat ini berada di rumah sakit, tempat dimana orang umum tau sebagai tempat untuk orang sakit,  itu bisa menimbulkan kecurigaan.

Taeyong menyuruh mereka semua untuk mendekat.

"hanya dua orang yg boleh ada di sini,  sisanya pulang,  keadaan haechan harus di rahasiakan agar para penggemar tidak terlalu khawatir"

"aku tidak akan pulang sebelum haechan membuka matanya!" ujar mark tiba tiba.  Matanya kembali memerah,  mark masih seperti tadi,  sepertinya kejadian beberapa jam yg lalu benar benar membuat mark syok berat.
Taeyong memegang bahu mark "dengarkan hyung mar!, kau harus pulang,  bersihkan diri,  lalu tenangkan juga dirimu,  kau terlihat sangat kacau,  hyung yakin haechan pasti tidak mau melihat keadaanmu seperti ini"

Hiks.. Hikss

Lagi ,  mark kembali sesenggukan. Dia menatap baju dan juga tangannya yg berlumuran darah,  tiba tiba bayangan haechan yg merintih kesakitan kembai menghampiri ingatan mark, mark sesenggukan sembari menggelengkan kepalanya.  Yuta merengkuh mark kedalam pelukannya.  Yuta adalah saksi dimana mark menjerit ketakutan melihat keadaan haechan,  badan mark bergetar hebat dengan wajah yg merah padam.
Yuta menatap taeyong "biarkan dia disini"

"tapi___

"aku akan membawa baju gantinya kesini" potong yuta cepat saat taeyong hendak protes.

Anak anak dream ikut meneteskan airmata melihat keadaan mark yg sangat kacau.  Jeno mendekati mark setelah yuta melepaskan pelukannya pada mark.
Jeno merangkul mark "tenangkan dirimu hyung,  haechan anak yg kuat,  aku yakin dia pasti akan cepat sadar,  hyung harus percaya pada haechan"

BEST FRIEND (MARKHYUCK) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang