"hyuuuunnggggg",,
8 orang yg kebetulan sedang santai di ruang tengah seketika menoleh kearah suara tersebut.
Doyoung dan taeyong saling bertatapan sedangkan mark melanjutkan makan cemilannya seolah malas tau dengan suara tersebut."doyoung hyung"
Lagi lagi suara itu. Doyoung memasang wajah kesal sedangkan johnny menyunggingkan senyum kecil. Bisa di pastikan sebentar lagi pasti akan terjadi keributan lagi.
"haechanie" taeyong bergumam sembari berjalan kearah sumber suara. Doyoung menatap punggung taeyong.
"apa lagi? " tanya yuta lirih.
"molla" seolah tau pertanyaan itu di lontarkan untuknya doyoung langsung menjawab.
Yuta kembali bermain game di handphone miliknya (iya kali milik tetangga). Mark bangkit dari tempat duduknya menuju dapur. Taeil memberikan cangkir kotor pada mark karena itu bekas teh yg tadi di minum taeyong.
"doyoung~a"
Kali ini suara taeyong. Jungwo mencolek doyoung "di panggil taeyong hyung"
Belum sempat doyoung menjawab haechan dan taeyong terlihat keluar dari kamar. Terlihat tatapan kesal di wajah haechan, taeil cekikikan melihat wajah kesal haechan sedangkan doyoung mulai was was, apa yg sudah bocah ini katakan pada taeyong? Doyoung membatin.
"kau menempelkan permen karet di baju kesayangannya? " tanya taeyong sembari menunjukan baju haechan yg terkena permen karet pada doyoung.
Doyoung gelagapan, mark ikut bergabung setelah selesai dari dapur. Baju yg tadi berada di tangan taeyong seketika langsung berpindah ketangan mark. Mark terlihat melotot di bagian yg terkena permen karet.
"ini bisa hilang kok" gumam mark.
Taeyong masih menatap doyoung, kali ini lebih serius sedangkan haechan sudah duduk manis di kursi kesayangannya, dengan smirknya dia menatap doyoung dari belakang. Taeil menyadari ada yg gak beres, dia langsung menghampiri taeyong yg sepertinya hendak mengomeli doyoung.
Taeil terlihat membisikan sesuatu ke taeyong, beberapa detik kemudian taeyong menatap haechan."yaaakk Lee haechan" teriak doyoung keras membuat yuta yg tadinya fokus pada hp langsung terjungkal, sedikit lagi yuta hampir terpisah dari kursinya. Yuta menatap doyoung horor "yaakk pelankan suaramu, jantungku hampir copot" ujar yuta dengan aura yg menyeramkan sedangkan mark dan haechan sudah terbahak bahak.
"lee haechan!"
Haechan seketika menghentikan tawanya, dia menatap taeyong,, senakal nakalnya haechan, dia akan selalu takut kalo mendengar sang leader sudah memanggil namanya lengkap dengan marganya.
Taeyong yg melihat haechan ketakutan langsung menghampirinya, di elusnya kepala sang maknae dengan lembut "jadi ini...? "Tanya taeyong sembari menunjukan baju yg tadi terkena permen karet ke wajah haechan.
Tiba tiba mark merangkul haechan "ayok jawab"Haechan menatap mark memelas sedangkan johnny sudah tertawa terbahak bahak liat muka haechan seperti itu. Jarang jarang liat wajah ketakutan bocah tengil itu.
"ani hyung___
"mark!" ujar taeyong dengan tegas, perkataan mark di potong begitu saja oleh taeyong.
Haechan menatap taeyong dengan cengiran tanpa dosanya, dia menatap doyoung di belakang taeyong yg sepertinya sangat puas melihatnya ketakutan. Dalam hati kecilnya dia seolah gak terima melihat ekspresi yg ada di wajah musuhnya itu."haechan" panggil taeyong lagi.
Haechan meringsut di sisi taeyong "aku akan jujur tapi hyung harus janji dulu" haechan mulai penawaran. Seperti biasa, kalo berhadapan dengan taeyong haechan selalu menjelma menjadi anak kelinci yg menggemaskan. Karena dia tau, jurus itu akan selalu ampuh buat sang leader.
Haechan mendongak menatap taeyong "gimana? " tanyanya dengan suara yg menggemaskan."hyung, jangan percaya dengan aktingnya, plis hyung jangan luluh"
Doyoung tau kelemahan taeyong pun mencoba mengompori taeyong, yg lainnya mendadak jadi penonton. Taeyong bersikap seperti wasit sedangkan haechan dan doyoung terlihat seperti dua orang yg sedang melakukan kompetisi adu bacot.
Haechan melotot kearah doyoung, "hyung bisa diam gak? haechan lagi bicara dengan taeyong hyung, orang luar diharapkan untuk diam" celoteh haechan dengan ekspresi kesalnya."yaaa kenapa kau yg kesal eoh? Harusnya aku yg kesal karena kau memfitnahku"
"yaa hyung kemarin merusak penghangat ruangan di kamarku, aku gak marah, aku santuy kok hyung" haechan mulai nyolot, mengungkit kesalahan doyoung yg kata dia kemarin padahal itu sudah terjadi satu tahun yg lalu dan taeil sudah membelikannya yg baru (gwe tepok jidat😩).
Taeyong yg tadinya stay cool mendadak terbahak, gak jadi marah, dia malah mencubit pipi haechan gemes. Doyoung yg melihat adegan tersebut mendadak lemes, bisa di pastikan bocah itu akan selamat lagi dari amukan, entah kenapa doyoung merasa kalo haechan itu seperti anak yg beruntung. Sering bertindak nakal tapi jarang mendapat omelan, yg ada malah orang gemes terhadapnya.
Doyoung maju, langsung menarik rambut haechan pelan membuat sang empunya memekik.
"yaaakk hyung, kau menyiksaku, ini menyakitkan" haechan mengeluh dengan aktingnya yg sangat berlebihan di mata doyoung.
"haechan~a gwanchana? "
Johnny maju memeriksa kepala haechan sedangkan doyoung menatap johnny gak percaya "yak hyung, jangan berlebihan, aku tidak melakukan hal berlebihan terhadapnya" kesal doyoung.
"hyung coba lihat, apakah ada darah, rasanya sangat sakit" haechan masih bertahan dengan aktingnya, matanya melirik doyoung sekilas. Taeyong yg awalnya diam jadi ikutan panik, taeyong pikir haechan benar benar merasakan sakit padahal itu hanya akting haechan buat ngerjain doyoung. Mark dengan ekspresi khawatir yg berlebihan ikutan panik, dia dengan pelan menyibak anak rambut haechan, memeriksa apa benar kepala haechan terluka "mana yg sakit haechan~a?" tanya mark penuh perhatian.
Yuta yg awalnya gak perduli ikut rame memeriksa keadaan haechan, biar keliatan khawatir gitu padahal dalam hati yuta sudah yakin kalo itu cuma aktingnya haechan doang."mark menyingkir" titah yuta pada mark, dia pun menggantikan posisi mark memeriksa kepala haechan.
"aigo doyoung~a, apa yg kau lakukan pada haechan eoh? "
"waeyo? " tanya doyoung sembari menghampiri mereka.
"apa yg kau lakukan pada kepala haechan, aigo" yuta menatap taeyong
"apa? " tanya taeyong bingung."otaknya keluar" ujar yuta tanpa dosa membuat haechan kesal sedangkan yg lain menahan tawa karena perkataan lahknat dari yuta.
Dengan gerakan kasar haechan menyingkirkan tangan yuta dari kepalanya."hyung, otak hyung yg keluar, aku gak pp kok, kepalaku gak sakit, tadi aku hanya berakting biar do____
Haechan membekap mulutnya cepat karena hampir keceplosan, semua menatap haechan gak percaya.
Haechan merasa terintimindasi oleh tatapan geram dari 8 hyungnya "hehe mianhe" ujarnya dengan cengiran tanpa dosanya."yaakk kau___
Doyoung hendak menghampiri haechan tapi di tahan sama taeyong "sudah, stop! "
Haechan meleletkan lidah kearah doyoung "doyoung hyung" panggil haechan pelan sedangkan yg di panggil langsung memalingkan wajah. Haechan yg sadar kalo doyoung kesalpun langsung menghampiri doyoung, sekali loncat dia sudah nangkring di punggung doyoung membuat keduanya hampir jatuh karena doyoung yg hampir kehilangan keseimbangan.
"haechan yg memfitnah doyoung hyung, haechan gak sakit tapi haechan pura pura sakit karena ingin mengerjai hyung, mianhe hyung, Saranghae" teriak haechan di punggung doyoung membuat yg lainnya merasa gemas dengan tingkahnya. Doyoung yg tadinya kesalpun jadi tersenyum kecil, gimana mau kesal kalo tingkah bocah tengil ini begitu menggemaskan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND (MARKHYUCK) END ✔
CasualeKisah tentang maknae nct 127 yg kerjaannya hanya membuat para hyungnya pusing. Tingkahnya seperti bayi tapi tidak mau di panggil bayi. Paling hobi mancing darah tinggi doyoung, suka jailin mark, paling penurut sama taeyong dan taeil. Suka meng...