PART 45

7K 796 145
                                    

Besok pagi haechan sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit. Haechan termenung,  memikirkan banyak hal.  Pembicaraan dengan ayahnya dua hari yg lalu,  soal dia yg tidak ikut partisipasi di comeback kali ini,  entah bersama dream ataupun ilichil,  lalu  soal ayahnya yg memaksanya untuk tinggal di rumah pribadi mereka yg di seoul selama masa pemulihannya. Haechan sempat cek cok dengan ayahnya masalah kasusnya,  haechan meminta ayahnya untuk menghentikan kasus ini sedangkan ayahnya dengan berat hati menuruti kemauan haechan,  setelah pembicaraan yg alot dan sempat bersitegang pada malam itu,  ayahnya haechan tidak pernah lagi mengunjungi putranya karena,  yah haechan tau ayahnya sangat kecewa terhadapnya.  Haechan menatap keluar jendela dengan tatapan kosong,  helaan nafas terdengar dari mulutnya,  kenapa jadi begini?  Pikir haechan.

"haechan~a"

Haechan tidak bergeming meski dia tau seseorang memanggil namanya. 

"chanie"

Dengan enggan haechan menoleh,  ada jungwoo jaehyun dan juga taeil. 

"apa yg kau pikirkan? " tanya taeil lembut.

"tidak ada" jawab haechan.

"apa kau memikirkan soal keputusan perusahaan? "  bingo,  tepat sasaran,  ya sebenarnya tidak juga sih,  itu hanya salah satunya tapi bukan itu yg menyebabkan haechan gunda gulana.
Jaehyun duduk di kursi lalu menatap haechan.

"maaf kalau ini membuatmu makin sedih,  tapi hyung setuju dengan keputusan perusahaan,  ini demi kebaikanmu chan,  manfaatkan waktu yg di berikan perusahaan untuk memulihkan kondisimu lalu kembalilah dengan keadaan yg jauh lebih baik dari ini"

Haechan mengangguk. 
Taeil mengelus kepala haechan dengan sayang "fokus saja pada kesehatanmu,  jangan memikirkan apapun,  kita hanya ingin kau cepat pulih lalu kembali,  kau paham? "

Jungwoo dan jaehyun menatap haechan sedih. Haechan pasti sangat sedih saat ini.

🌿🌿🌿
Staff dari SM mengatur ulang jadwal syuting untuk NCT dream.   ini karena haechan tidak ikut berpartisipasi maka syuting di mulai lagi dariawal.   Jeno menarik jisung menjauh dari semuanya, 

"aku harap kau tutup mulut! "

Jisung menatap jeno kesal "kenapa?  Kenapa aku harus melakukan itu? "

Jeno mendorong jisung dengan keras,  jisung hampir tersungkur karena jeno mendorongnya cukup keras.

"jeno,  apa yg kau lakukan? " tanya renjun kaget, kebetulan renjun melihat saat jeno mendorong jisung.  Renjun membantu jisung untuk berdiri.

"kau tidak apa apa? " tanya renjun pada jisung.

Jeno menatap jisung dengan tatapan tajamnya "ada apa ini? " tanya renjun bingung saat melihat tatapan yg di layangkan jeno untuk jisung.

Jeno meninggalkan jisung dan renjun begitu saja. Jisung mengepalkan tangan,  matanya memerah karena kesal.  Renjun menggenggam tangan jisung.  Renjun yakin pasti ada sesuatu antara jeno dan jisung,  ini untuk pertama kalianya selama mereka bersama, jeno bersikap kasar terhadap jisung. Renjun ingin bertanya pada jisung tapi melihat situasi saat ini,  renjun mengurungkan niatnya,  jisung pasti tidak akan jujur.   Tanpa mereka sadari,  jaemin menyaksikan pertengkaran singkat antara jeno dan jisung barusan,  jaemin menatap renjun dan jisung dengan tatapan yg aneh,  setelah itu jaemin kembali ke ruang tamu, berpura pura tidak tau apapun.  Ekor mata jaemin melirik jisung yg berjalan kearah dapur,  tiba tiba renjun muncul lalu duduk di samping jaemin.  Chenle mengambil remot lalu menyalakan tv,  baru beberapa detik tv nya menyapa,  chenle mematikannya kembali membuat renjun melotot kearah chenle.

BEST FRIEND (MARKHYUCK) END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang