Kalian tau Celeste? Seorang penyanyi yang menyanyikan lagu berjudul Strange. Entah kenapa, lagu itu selalu menjadi lagu favoritku. Mungkin karena melodinya yang enak didengar, atau karena lagunya seperti menceritakan kisahku dengannya.
Celeste pernah berkata, from stranger to friends.
Hari itu adalah hujan turun dengan deras, membuat cafe kecil tempatku bekerja paruh waktu ramai dengan orang-orang yang berteduh dari rintik hujan. Karena banyaknya orang, diriku harus ikut membantu temanku untuk mengantar pesanan para pelanggan.
Hingga terdengar denting bel pintu, menandakan seseorang memasuki cafe kecil ini. Dengan reflek, dirimu menoleh, menyapa pelanggan baru itu. "Selamat datang" sapaku.
Seorang pria dengan mata kecilnya yang semakin menyipit ketika tersenyum membalas sapaanku tampak basah karena hujan. Untuk sejenak kau terpaku akan senyumnya yang begitu cerah, dan... manis?
"Oh, noona?" pria itu menunjukku, seakan mengenalku. Aku mengernyit, tidak ada dalam ingatanku pernah mengenal pria ini.
"Aku Kwon Soonyoung, apartemen 302" ia tersenyum sambil mengulurkan tangan. Aku masih tak bergeming, membuat pria bermarga Kwon itu memandang tangannya, sebelum mengusap tangannya ke bajunya.
"Hehe" kekehnya kembali mengulurkan tangannya yang kini kering, membuat dirimu ikut tertawa. Dan dengan senang hati menjabat tangan pria yang setiap tersenyum menghilangkan matanya.
"Aku Park Yn, apartemen 301" balasmu ramah.
~
Setelah kejadian perkenalan mendadak yang terjadi di kafe kecil ini, tetangga apartemen-mu itu mulai menjadi pelanggan tetap. Bahkan mungkin terlalu tetap, seperti sekarang pria itu masih duduk di dalam kafe yang sudah akan tutup, menungguku yang sedang bersih-bersih.
"Noona, kalau aku minum americano dengan susu seperti ini apakah nanti akan terasa seperti latte?" aku menoleh ketika mendengar percakapan bodoh yang keluar dari mulutnya. Soonyoung sudah siap dengan americano dan susu di cup berbeda, entah bagaimana ia bisa membuat kopi sendiri sekarang.
"Entah" komenku, melanjutkan mengangkat bangku kafe. Merasa tidak mendapat jawaban yang diinginkan, Soonyoung memasukkan kedua sedotan dari dua cup yang berbeda ke dalam mulutnya dan meminumnya.
"Ya! Mwoya?!" suaranya terdengar begitu terkejut. Membuatku ikut menoleh penasaran. Soonyoung memandang terkejut penemuannya itu, sebelum ia tertawa sendiri. Kau akhirnya mendekat karena penasaran.
"Wae?"
"Ini, coba lah" Soonyoung menyodorkan kedua cup itu bersamaan, dan aku akhirnya mengikuti tindakannya menyedot bersamaan dua cairan yang berbeda itu. Dan menemukan rasa latte di mulutku, yang membuat mataku membulat terkejut.
"Oh!" gumamku terkejut, Soonyoung tampak ikut tersenyum, dan berujung kami tertawa terbahak-bahak karena penemuan bodoh kami.
~
Friends into lovers.
Terdengar ketukan kasar di pintu apartemenku yang membuat aku harus bangkit dari tempat tidurku. Sumpah serapah sudah keluar dari mulutku untuk siapapun yang sudah mengetuk pintu apartemen orang tanpa adab di pagi hari seperti ini.
"Sial- oh, Soonyoung-ah?" sumpah serapahku tertahan ketika melihat wajah tampan dan menggemaskan yang mirip dengan hamster itu berdiri disana dengan sebuah buket bunga besar.
"Happy 1 tahun, noona!!" Ia meloncat-loncat kesenangan sendiri, membuat senyumku merekah melihat tingkah hiperaktifnya yang begitu menggemaskan.
"Selamat sudah menjabat sebagai pacarku selama satu tahun ini, Kwon-ssi" ujarku dengan nada sopan yang dibuat-buat. Soonyoung terkekeh, sebelum menarikku kedalam pelukannya. Ia membawaku melompat-lompat kecil, yang membuat tawa kami tertawa.
"Mari bekerja sama untuk seterusnya ya ibu, hormat!" Soonyoung melepaskan pelukannya, lalu berdiri tegak ala-ala tentara. Membuat tawa kami kembali terdengar di lorong apartemen ini.
"Saranghae" gumam pria itu sambil merengkuh pinggangku dengan lembut, dan bibirnya menyapa bibirku dengan lumatan ringan. Yang bisa membuat pipiku memerah walaupun ini bukan pertamanya.
"Eum, nado"
~
Masih dengan piyamaku, aku kini berada di lobby yang tampak sepi. Jelas, karena siapa yang mau keluar di tengah malam begini. Hanya Park Yn seorang sepertinya, rasa lapar sialan.
Kau mengunyah sosis yang kau beli dari toko 24 jam di apartemenmu, menunggu datangnya lift. Selain diriku ada perempuan lain yang tampak rapi dengan dressnya. Entahlah, dia seperti orang baru, aku tidak pernah melihatnya.
Ketika lift datang, kami berdua memasuki lift itu. Dan tanpa sengaja tangan kami berdua bersentuhan ketika akan memencet tombol lantai 3.
"Lantai 3?" tanyaku dengan ramah. Perempuan itu terkekeh sambil mengangguk. Aku akhirnya memencet tombol lantai, dan pintu tertutup. Suasana kembali hening, aku sibuk mengunyah sosisku.
"Penghuni baru?" tanyaku tak tahan akan keheningan ini. Perempuan itu menggeleng, ia tersenyum sambil mengangkat paper bag.
"Ada makalah pacar saya ketinggalan, katanya buat kuliah dia besok" jawabnya, aku pun ber-oh ria sambil mengangguk-anggukkan kepala. Tidak ingin menanyai lebih jauh.
Ketika sampai di lantai 3, aku sampai di unit apartemen ku lebih dulu, mataku masih mengikuti kemana perempuan itu. Namun aku terhenyak ketika melihat perempuan itu berdiri di depan unit apartemen di seberangku, ia dengan santai memencet pin dan melangkah masuk ke dalam unit apartemen itu.
Unit apartemen 302.
~
Tanganku dengan lihai mematikan mesin kopi itu, dan menuangkan hasil kopi ke dalam cup yang sudah diisi es batu. Lalu ditambah susu, sehingga terlihat gradasi yang indah di cup itu.
Menutup cup itu, lalu memanggil pemilik cup kopi itu.
"Kwon Soonyoung, cold latte!" panggilku, dan tak lama pria dengan mata sipit menghampiri bar pengambilan, dan meraih cupnya sebelum menunduk tanda terima kasih. Lalu berlalu begitu saja. Tanpa sebuah percakapan.
And strangers again.
- END
Semoga kalian paham ya sama alurnya, ini tulisan setengah mabok soalnya besok ada ujian. Udah deh gitu aja, maaf lama aku comebacknya:), selamat malam semuaa <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine
Fanfiction- seventeen imagine one shot para member dengan mbak yeen untuk memperlancar halu para carat deul.