[MH] Dont Play with Me

2.6K 189 0
                                    

Ruangan kesenian tampak sepi, hanya tersisa dirimu dengan pria dari China yang sibuk mencoret coret kanvasnya dengan cat. Begitu juga dirimu yang sibuk menggoreskan pensilmu di buku gambarmu. Membuat karikatur pria yang sudah kamu sukai sejak kelas satu SMA.

"Besok temenin aku ke toko cat" Minghao akhirnya angkat bicara setelah tenggelam dalam kesunyian bersama alat lukisnya. Dirimu mengerang pelan.

"Besok aku ada meeting sama entertainmen!" Erangmu kesal. Pria satu ini benar benar menyebalkan, tidak tau kah kalau dirinya membuat dirimu berada dikeputusan sulit. Kau ingin menemani pria itu, tapi status modelmu di entertainmen juga dipertaruhkan.

"Kau masih ketemu sama cowok itu?" Minghao mendelik, terdengar dengan jelas nada tak suka disuaranya. Ia sedang membicarakan pria yang muncul bersamamu di majalah.

Senyum jahil terbit diwajahmu, memajukan tubuhmu ke arah pria yang tampak tenang itu. Xu Minghao itu abu abu, juga kayak ombak. Kadang ada saatnya secara tidak sengaja dia ekspresif tentang dirinya, tapi kadang dia tenang, tidak tertebak.

"Kau cemburu hm?" Godamu, menaik turunkan sebelah alismu. Minghao melirikmu, berdecak pelan tanpa memberikan penjelasan. Menjadi temannya dari dua tahun yang lalu, membuat dirimu tau kalau Minghao sedang dalam mode gengsi sekarang.

"Ketemu sama joshua juga gak ada urusannya dengan dirimu, jadi mian besok aku gak ikut" kau kembali menyandarkan tubuhmu dikursi. Berujar dengan santai, hanya ingin melihat reaksi apa yang akan dikeluarkan pria tak tertebak dihadapanmu ini.

Minghao berhenti menggerakkan kuasnya, ia melirikmu tajam. Ia menaruh kuasnya pada tempatnya setengah membanting. Terlihat tidak suka akan jawabanmu.

"Kau harus ikut"

"Sireo"

"Ikut"

"Sireo"

"Ikut!" Suaranya meningkat, membuat wajahmu yang menunduk menatap buku gambarmu terangkat menatap Minghao yang tampak begitu kesal karena penolakanmu.

Jujur, ini adalah pertama kalinya Minghao menaikkan nada suaranya saat berbicara padamu. Ini juga pertama kalinya dia begitu meledak ledak dihadapanmu. Namun tak lama, senyum penuh arti terbit di wajahmu.

"Kau menyukaiku?" Akhirnya pertanyaan itu meluncur dari bibirmu. Minghao cukup terkejut akan pertanyaanmu, namun ia menyembunyikannya dengan baik. Ia kembali terfokus pada kanvasnya.

"Ya! Xu Minghao katakan!" Kau berujar setengah memaksa. Menusuk nusuk ujung pensilmu dikulitnya yang halus. Ia tampak terganggu akan perbuatanmu.

"Aku tak menyukai polos" gumamnya pelan, mampu membuat dirimu melemparkan pensil ditanganmu secara reflek padanya. Aigo, mulutnya itu belum pernah diberi pelajaran ya.

"Ya! Mulutmu itu benar benar harus diberi pelajaran!" Dirimu bangkit, dan tanpa aba aba kau menarik dasi yang melingkar dileher Minghao, membuat pria itu mendongak karena merasa tercekik.

Dirimu menatap dalam maniknya, menjelajahi apa yang sedang berada di dalam pikirannya. Tanganmu menyentuh rahangnya yang terpahat sempurna. Tanpa disuruh tatapanmu turun ke arah bibir pinknya. Dan tanpa tau siapa yang maju duluan, kini wajahmu sudah begitu dekat dengan wajahnya. Kau bisa merasakan deru napasnya yang hangat menyentuh wajahmu.

"Aku tidak sepolos itu hao-ya" lirihmu, memecahkan fokus Minghao. Kau dengan cepat menjauh, dengan senyum kemenangan menghiasi bibirmu. Polos katanya? Dirimu ini adalah gadis penonton drama yang tidak pernah menskip agedan kissingnya tau.

Namun tangan besarnya kini melilit pinggangmu, menariknya hingga kau terjatuh dipangkuannya. Belum sempat kau kabur, Minghao benar benar mengurungmu di dalam pelukannya yang begitu erat.

"Dont play with me, Yn-ya" gumamnya dengan suara deepnya. Entah kenapa rasanya dirimu merinding mendengar nada bicaranya yang berbeda. Dengan deru napasnya di lehermu sukses membut bulu kudukmu berdiri.

"Ya, maksudmu apa? Aku tidak sedang bermain!" Kau berusaha melepaskan tangannya yang melilitmu dengan erat. Minghao tersenyum miring, membuat dirimu terpesona beberapa saat.

"Katanya kau akan menghukum mulutku, hukum aku" gumamnya dengan santai, membuat matamu membulat. Terlebih ia memajukan wajahnya ke arahmu. Matanya sesekali melirik ke arah bibirmu. Dia menyuruhku untuk menciumnya?

"Ya! Sireo! Lepaskan aku!" Kau berusaha untuk melepaskan pelukannya, berusaha kabur sebelum Minghao melihat semburat merah di pipimu.

"Baiklah, biar aku yang menghukummu" tangan besarnya menangkup pipimu, membuat dirimu menatap manik indahnya. Dengan kilat Minghao menempelkan bibirnya padamu. Hanya sebuah kecupan seringan kapas, tanpa lumatan menggairahkan apapun itu. Namun mampu membuat jantungmu berdetak lebih cepat berkali kali lipat.

Kau mematung, tidak percaya pria yang kau sukai itu benar benar mengambil ciuman pertamamu. Minghao yang melihatmu mematung tersenyum kecil.

"Ya!" Jeritmu shock. Gila, itu first kiss-mu. FIRST KISSMU!!

"Yn-ya, ayo berkencan!"

Ya tuhan, apa lagi ini.

- END

Astaga eissa kamu berdosa banget nak, kecup kecup avv!Ditunggu vommentnya;) maap updetnya malem malem terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaga eissa kamu berdosa banget nak, kecup kecup avv!
Ditunggu vommentnya;) maap updetnya malem malem terus.

Seventeen ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang