[MG] Duality

2.9K 206 1
                                    

Matamu yang sedari tadi sibuk memainkan game di ponselmu kini mendongak, setelah merasakan seseorang memelukmu dari belakang. Senyummu langsung merekah ketika menemukan wajah tampan yang dibajiri keringat di pelipisnya, dengan sayang kau mengelus pipi yang bersandar dibahumu.

“Sudah selesai, hm?” tanyamu dengan tenang, dan pria yang memeluk erat pinggangmu hanya mengangguk, dan lebih menenggelamkan wajahnya di ceruk lehermu. Membuat rasa geli menjalar ditubuhmu. Dasar pria satu ini.

Pria satu itu adalah Kim Mingyu, kekasihmu selama hampir satu tahun terakhir. Sudah lama bukan? Jujur, bagi dirimu yang serba teratur ini, berkencan dengan pria manja seperti Kim Mingyu sangat lah diluar rencana. Masih kau ingat dengan jelas, bagaimana pria itu menembakmu ketika dirinya mabuk, lalu bukannya menolak, kau malah menerimanya. Dasar bodoh.

Namun, tidak ada penyesalan di dirimu bisa bersama pria bermarga Kim itu. Walaupun pria ini adalah pria yang super duper manja, dia tau kapan harus bertindak dewasa dan selayaknya pria yang melindungi kekasihnya. Kau masih ingat bagaimana wajahnya yang biasa menatapmu dengan merengek dengan senyumnya yang polos dan tulus, yang begitu kau sukai itu, tiba-tiba berubah menjadi datar dan dingin, bahkan rahangnya mengeras, sungguh Kim Mingyu versi itu sangat menyeramkan.

“Tuhkan bengong” kecupan ringan terasa di lehermu, membuatmu terkekeh geli. Perhatianmu yang sempat hilang, kembali sepenuhnya pada pria manja itu. Kau membalikkan badan, menatap pria yang tampak kelelahan. Tanpa mengatakan apapun, kau mengelap keringat yang berada di pelipis pria itu. Tentu saja dengan perjuangan extra, karena kau hanya sedada pria kelebihan kalsium ini.

“Mau mampir dulu? Eomma tadi masakin sundubu jjigae*” tanyamu pelan, matamu sibuk memerhatikan pahatan tuhan yang begitu sempurna dihadapanmu. Wajah kelelahan dihadapanmu langsung berubah dengan tatapan berbinar bahagia. Ia mengangguk dengan semangat, membuat rambutnya berantakan. Persis kayak anak anjing, kiyowo.
* sundubu jjigae : sup tahu ala korea

“Ganti bajulah, aku tunggu di depan” kau tersenyum tipis sebelum akhirnya pergi dari ruangan practice untuk grup mereka. Ah ya, Mingyu itu adalah seorang idol dan rapper di grup Seventeen, dan seperti biasa ia selalu memintaku untuk menunggunya latihan sepulang kerja, sebelum akhirnya mengantarku pulang. Aneh memang, tapi biarkan saja, suka-suka dia.

“Ayo cepat, aku tidak sabar makan sundubu jjigae buatan, eomma!” lihat itu, pria yang tidak sadar kalau tubuhnya besar itu kini menarik lengan kecilku dengan semangat. Beruntunglah kau bisa menyesesuaikan langkahnya yang lebar. Tingkahnya ini sudah lelah kau protes, dia tidak bisa merubah kebiasaannya.

“Sejak kapan kau ikut-ikutan memanggil ibuku, eomma?” tanyamu bingung, padahal seingatmu terakhir kali Mingyu bertemu ibumu, dia masih memanggil ibumu ahjumma. Mingyu yang mendapat pertanyaan itu hanya menyengir lebar.

“Kemarin, saat kau pergi dinas ke busan, aku mengunjungi ibu mertua, hehe” kau membulat mendengar jawabannya? Ibu mertua katanya? Gila, dasar Kim Mingyu gila.

“Kau bukan suamiku, Kim” ujarmu formal, berusaha menghilangkan kegugupanmu, terlebih kau berusaha menutupi rona merah yang ada di pipimu. Mingyu tergelak melihat rekasimu, lalu ia sibuk menoel-noel pipimu dengan iseng.

“Eiii blushing” ledeknya kekanak-kanakan. Kau hanya menghela napas pelan, rasanya ingin nabok tapi kasian, wajahnya terlalu tampan untuk kau berikan ceplakan merah tanganmu. Hahaha, bercanda.

Malam yang dingin itu terasa hangat, entah hanya karena tingkah Mingyu yang kadang gak bisa diprediksi, atau karena jokes mengandung gombalan yang sudah biasa terlontar dari mulut kekasihmu. Sebuah malam seperti malam-malam sebelumnya, namun tetap terasa spesial bagimu.

“Aku akan beli soju* dulu ok?” ujar Mingyu tiba-tiba ketika kami lewat depan toserba. Kau hanya terkekeh melihat pria yang sudah melangkah dengan semangat memasuki toserba itu. Sungguh, kau sama sekali tidak mengerti bagaimana ia mau minum soju ketika akan makan sundubu jjigae. Dasar Kim Mingyu.
*soju : alkohol Korea

Kau menunggu dengan tenang di depan toserba, memerhatikan jalanan yang sudah sepi, jelas sebentar lagi jam akan menunjuk pukul 12 tepat. Namun tiba-tiba seorang pria yang tampaknya mabuk, menubrukku, membuatku terjatuh. Ringisan kesakitan terlepas dari bibirmu, sepertinya lututmu terluka.

“Ya! Perempuan tidak tau diri, bisa-bisanya kau menabrakku!” pria berusia 40 tahunan itu tiba-tiba memaki, selagi berusaha berdiri dengan sempoyongan. Kau hanya bisa berdecak pelan, dasar pria tua tidak tau diri.

“Kau yang menabrakku, pak tua” gumammu sarkas, bangkit dan menepuk celanamu, membersihkan sekiranya jika ada kotoran yang menempel. Namun pak tua itu, menarik lenganmu dengan kasar, dan kembali memaki dengan tidak jelas.

Kau berusaha melepaskan cengkramannya yang begitu kuat, namun tangan besar lainnya sudah lebih dulu melepas paksa cengkraman pria itu. Kau cukup terkejut melihat Mingyu berada disana, dengan wajahnya yang sudah mengeras, seakan menahan seluruh emosi.

“Minta maaf” ujarnya dingin dan tegas. Nada suara yang tidak begitu familiar ditelingamu. Kini Mingyu sedang berada di mode menyeramkannya, bukan pria manja kesayanganmu. Pria mabuk itu sudah ingin kembali memaki, namun Mingyu dengan cepat mencengkram kerah lusuh pria itu.

“Minta maaf, kubilang!” bentaknya, membuat pria itu terdiam. Kau bahkan cukup terkejut, versi Mingyu yang ini sangat jarang kau hadapi. Mingyu sudah ingin melayangkan tinjunya pada pria tua itu, namun kau dengan cepat memeluk lengannya.

“Udah, udah, Mingyu stop” kau menarik tangan besarnya, hingga kini kau bisa menyelip kepelukannya. Berusaha menenangkan emosi yang bergejolak di dalam tubuhnya, hingga akhirnya setelah pria mabuk itu pergi dengan makiannya. Mingyu kini melepaskan pelukannya, menatapku dengan khawatir, ia mencengkram bahuku erat, sambil mengecek tubuhku.

Gwaenchana? Ada yang luka?” Mingyu memutar-mutar tubuhmu, berusaha memastikan. Namun tanpa sadar senyum gemas muncul di bibirmu, ah kekasihmu satu ini. Dia memiliki caranya sendiri untuk menunjukkan rasa cintanya.

“Yn! Jawab aku!” suaranya meningkat, membuat dirimu mau tak mau mendongak, menatap mata yang menyorotmu khawatir, kekhawatiran yang sangat dalam. Kau hanya menanggapinya dengan senyuman lembut, lalu tanpa aba-aba menarik tengkuknya, hingga akhirnya bibir kalian bertemu. Tidak ada yang bergerak, Mingyu tampak begitu terkejut mendapat serangan tiba-tiba seperti ini.

Saranghae” gumammu ketika bibir kalian terlepas. Untuk sejenak hanya ada hening, Mingyu hanya terdiam, berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Kau memerhatikan dengan tenang wajahnya yang tampak kebingungan dengan senyum manis tersemat.

“Ya! Aku mengkhawatirkanmu, bukan menanyai kau mencintaiku apa tidak!” Mingyu mengerang kesal. Pipinya bersemu merah sedikit, membuat dirinya tampak menggemaskan. Kau hanya bisa terkekeh pelan mendengar reaksinya.

“Dasar bikin makin cinta” gumamnya dengan kesal, ia memelukku dengan erat, menenggelamkanku di dada bidangnya, membuat diriku terkukung dalam pelukannya yang begitu erat. Aduh, Kim Mingyu satu ini.

- END

Gyu makin cinta tuh, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gyu makin cinta tuh, hehe.
Vote comment ditunggu ya hyung♡

Seventeen ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang