[MH] Plushies

1.2K 136 3
                                    

"Hao-yaaa!" Pria yang sedari tadi sibuk dengan langit dan kameranya menoleh, menemukan dirimu yang tersenyum lebar melambai ke arahnya. Kekasihnya sangat menggemaskan, pikir pria bermarga Xu itu.

"Kau sudah menunggu lama?" Kau berlari kecil menghampiri pria yang menjabat sebagai kekasihmu beberapa tahun ini. Pria itu hanya menggeleng dan menyimpan kameranya. Menggenggam tangan kecilmu dan melangkah bersama.

"Tadi aku berhasil mengerjakan ujiannya dengan baik! Untuk mata pelajaran jam pertama, aku kurang yakin sih, tapi untuk mata pelajaran kedua aku yakin aku nilai tertinggi!" Kau berceloteh dengan semangat, sedangkan Minghao hanya mendengarkan sambil tersenyum tipis, membiarkan dirimu meluapkan segalanya padanya.

"Kau sugar rush ya?" Minghao bergumam sambil merapihkan ponimu yang berantakan karena angin. Masih dengan senyum yang terpatri kau menggeleng semangat.

"Tidak tau~" jawabmu asal, yang membuat pria keturunan cina itu mendengus geli. Ia tidak mempermasalahkan dirimu yang menggoyang-goyangkan genggaman tangannya dengan semangat atau menceritakan hal paling tidak penting tentang kura kura peliharaanmu yang kebanyakan waktu menghabiskan waktu dalam tempurungnya.

"Hao! Hao! Hao!" Belum lelah berceloteh, kau kembali bersorak ketika melihat toko boneka. Kau melompat lompat kecil.

"Jangan lompat lompat" minghao menahan kepalamu, membuat dirimu mau tidak mau kembali berjalan biasa.

"Boneka! Ayo beli boneka!" Minghao memandangmu tak percaya ketika dirimu lagi lagi ingin membeli kain yang diisi dacron. Masih hangat diingatan pria itu, dirimu beberapa hari yang lalu memamerkan boneka kodok yang katanya mirip dirinya.

"Kau baru saja beli boneka, Kang Yn" peringat pria itu, namun dirimu yang keras kepala itu tidak menyerah begitu saja.

"Terus?" Tanyamu menantang. "Aku tetap akan membeli boneka" ujarmu kekeh. Minghao hanya bisa menghela napas pelan, melihat tingkahmu. Ia mengeratkan genggaman tangannya ketika dirimu hendak kabur menuju toko boneka di ujung jalan.

"Kata eomma gak boleh boros" peringat pria itu sekali lagi. Namun namanya juga Yn, dia sangat, sangat mencintai bonekanya.

"Aku pakai uang milikku, wlee" dan ketika sang kekasih lengah, dirimu berlari sekuat tenaga kabur menuju toko boneka yang tadi menangkap penglihatanmu.

Minghao kadang bertanya tanya ia berkencan dengan mahasiswi angkatan akhir, atau remaja baru gede yang baru masuk SMA. Tapi mau gimana lagi, pria ini sudah kelewat sayang dengan gadis pecinta boneka itu.

Toko dengan berbagai boneka itu menyambut pandangan pria itu. Ia bisa langsung menemukan gadisnya sudah berada di kasir dengan boneka gurita kecil ada ditangannya. Minghao hanya bisa tersenyum kecil melihat obsesi kecil kekasihnya itu.

"Kepala batu" gumam Minghao sambil menyentil dahimu setelah menghampirimu di kasir. Kau hanya meringis kecil sambil sibuk mencari kartu debitmu.

"Bayar pakai kartu ini aja" Minghao mengeluarkan kartu debit miliknya, membuat dirimu menoleh tak percaya.

"Aku bisa bayar sendiri" ujarmu ketika Minghao mendapat kembali kartunya. Pria itu hanya tersenyum sambil mengusak puncak kepalamu gemas.

"Kau akan diomeli eomma jika ketahuan, dan ini hadiah dariku" Minghao menyerahkan paperback berisi boneka kecil milikmu. Ia meraih tanganmu yang masih mematung tak percaya, dan menggiringmu keluar dari toko.

"Baiklah, mulai sekarang ini akan menjadi boneka favoritku!" Kau berujar dengan semangat sambil mengeluarkan boneka guritamu itu dan menunjukkannya dengan bangga. Membuat Minghao tertawa kecil.

"Lagian kenapa kau suka sekali boneka sih?" Tanya pria itu penasaran, karena selama mengenal gadisnya, Minghao paling tidak tertarik dalam urusan perboneka-an kekasihnya ini.

"Karena aku tidak akan sendirian, aku punya teman peluk ketika tidur!" Ujarmu begitu semangat. Minghao hanya tersenyum geli.

"Kau bisa tidur denganku" wajahmu berubah tak percaya.

"Ya! Byeontae!" Membuat gelak tawa dua sejoli itu terdengar di jalanan sore yang cukup sepi.

~

"Kau beli boneka lagi?" Mingyu, teman sejawat Minghao bertanya tak percaya ketika melihat pria itu datang ke restoran dengan paperback toko boneka terkenal.

Sedangkan pria yang ditanyakan hanya tersenyum kecil, tidak begitu menanggapi ledekan teman temannya yang selalu mengomentari belanjaannya ketika mereka punya janji temu.

"Kamarmu saja sudah penuh dengan boneka boneka kecil itu" tambah Dokyeom, teman sejawatnya juga.

"Biarkan saja, jangan digoda terus" untung pertanyaan kedua manusia penasaran itu akhirnya terhenti karena salah satu seonbae yang ikut makan siang bersama angkat bicara.

Setelah acara makan siang bersama itu, sebuah tempat bersih nan sepi, namun atmosfirnya sangat nyaman menjadi tujuan Minghao selanjutnya. Pria itu melewati beberapa rak kaca, hingga ia berhenti di depan rak kaca yang sudah penuh dengan boneka boneka kecil yang jelas ditaruh oleh pria itu sendiri.

"Oh, sudah penuh, aku akan bawa beberapa pulang" gumam pria itu, berdialog sendiri. Ia membuka kaca yang menjadi pelindung rak kaca itu dengan kunci yang selalu ia bawa dengannya, mengambil beberapa boneka yang menurutnya sudah cukup lama berada di dalam rak kaca itu. Lalu menaruh boneka yang baru di antara susunan yang baru.

"Aku juga akan meminjam boneka favoritmu dulu, akan kucuci" Minghao masih melanjutkan monolognya, mengambil boneka gurita kecil yang paling dekat dengan guci di rak kaca itu.

Untuk sejenak Minghao terdiam, menatap lama guci yang dikelilingi banyak boneka, lalu turun ke foto kecil yang terselip di antara boneka boneka itu. Foto gadis cantik yang mengisi relung hati pria itu.

"Kau tidak akan kesepian, aku sudah menambah teman baru untukmu" gumam pria itu lagi. Ia menarik nafas panjang, sebelum kembali menutup kaca pelindung dan menguncinya.

"Aku akan kemari lagi, Kang Yn"

– END

ib dari salah satu pov di tiktok

Seventeen ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang