sekelas

2K 210 83
                                    

Cerita aku, terinspirasi dari Konten Creator Tiktok. Udah minta izin juga buat cerita 01L ini..

Happy reading...

***

Mahesa Ketos SMA Angkasa. Entah bagaimana dirinya bisa menjadi ketua osis sekolah Angkasa.

Dia turun dari motornya, mungkin angin sedang perpihak pada dirinya, wajah tampannya diterpa angin sehingga rambutnya terangkat. Hmmm..
Pasti tau selanjutnya bagaimana. Yaps. Para siswi-siswi yang berada di parkiran menjerit gemas melihat kejadian di depan mereka.

Mahesa melihat kearah mereka lantas mengedipkan sebelah matanya.  Begitulah kegiatan Mahesa dipagi hari.

"Aaaahhh." Teriak mereka serempak.

Mahesa di buat tertawa dengan tingkah siswi-siswi itu. Dia mengangkat ranselnya kemudian menyenderkan di pundaknya. 

"Woe ketos."  Teriak seseorang dari arah belakang.

"APAA. masih pagi yah. Hari ini gue pengen bahagia jangan buat tensi deh." Tuturnya penuh tekanan.

"Sans dong. Di panggil noh sama Kepsek." Ujarnya.

"Dipanggil? Emang gue salah apa? Baru juga masuk sekolah." Tutur Mahesa.

"Mana gue tau. Bye bye selamat berhadapan dengan malaikat maut." Dia melambaikan tangan dan berjalan menjauh dari Mahesa.

"BAYU SETANNN." ya itu Bayu. Lelaki yang suka sekali buat Mahesa tensi setiap pagi.

Dan siapa yang tidak mengenal Bayu?. Lelaki dengan seribu ide jahil yang siap membuat siapa saja geram dengan tingkahnya. Dia itu langganan BK pas pertama kali masuk sekolah dan Berada dikelas 11. Berdoa saja dia tidak bertingkah di kelas 12 ini. Banyak guru yang angkat tangan ketika melihat Bayu masuk BK.

Mahesa bisa mendengar tawa Bayu dari kejauhan. Emang dasar.

***

"Apa pak?." Pekik Mahesa. Suaranya sampai terdengar diluar.

Sesuai instruksi dari Bayu, Mahesa pergi ke ruang kepsek.  Memang awalnya dia ragu dengan ucapan Bayu. Tapi. Dia sebagai Ketos yang baik dan suka mengikuti perintah berakhir dia berada di ruang kepsek

"Jangan teriak bisa?. Kalau saya serangan jantung gimana?." Ujar Kepsek tak kalah heboh.

"Pak, gak ada kelas yang lain gitu buat saya?." 

"Gak ada." Ujarnya begitu enteng.

"Kamu tau kan?. Siswa kita terlalu banyak seperti tahun-tahun kemarin pasti ada saja sisa-sisa siswa yang tidak mendapatkan kelas. Dan akhirnya kita gabungkan mereka. Saya kira tahun ini sudah tidak ada lagi. Tapi ternyata saya salah.  Banyak siswa pindahan maka dari itu saya terpaksa jadikan kalian satu kelas."

Mahesa mengusap wajahnya gusar.
"Berarti kita cuman ampasnya dong?. Pak saya ketos. Masa dapat ampasnya doang?." Ujar Mahesa tak terima.

"Ada Saykal juga, Waketos kamu. Dia senang-senang saja nerima hal ini."

"Pak, saya beda dengan dia."

"Sudah, terima saja. Cuman 1 tahun. Setelah itu kalian akan lulus. Kelas dengan jumlah yang sedikit  lebih fokus lagi belajarnya."

"Kita cuman 10 orang loh pak, 15 kek atau paling gak 20 gitu."

"Ssttt...kamu ini tinggal nerima aja susah. Keluar, saya mau lanjut ngedrakor." Dengan berat hati Mahesa keluar dari ruang kepsek.

"Bagaimana bagaimana?." Sesampainya di luar Mahesa di sambut oleh Bayu. Nih anak muncul darimana?.

"Lo buat gue puyeng. Minggir gue mau ke kelas."

The Crazy People/01L (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang