terpaksa

392 74 9
                                    

Jangan lupa vote & comment 😊






__________________________

□□□□□□□

__________________________

(BAGIAN 27)

Aku cuman mau bilang kalau nama Bayu udah aku ganti yah..dri Tengku Bayu wahid jadi Bayu Wahid Adhitama

Sekiaann

Selamat membacaa

***

Yudha menaruh beberapa berkas miliknya diatas nakas, sudah dua hari ini dia balik ke Amerika untuk mengurus kepindahannya bersama dengan Septian.

Yudha melirik jam yang terpasang di dinding apartemennya, sudah menunjukan angka 15:00 PM yang berarti diindonesia masih jam 3 dini hari. Yudha ingin menelpon Alghaf hanya sekedar menanyakan kabarnya saja, Mamanya juga belum balik dari jepang.

Semenjak berangkat dari indonesia, Yudha belum mendengar kabar adiknya itu.

Orang yang sedang di pikirkan oleh Yudha sedang melamun di pojokkan kamarnya. Namun, dilihat dari matanya terus mengalir air yang tak ada henti-hentinya.

Alghaf, lelaki itu menyelupkan wajahnya diantara sela-sela tangannya, pakainya juga sudah ada yang terlihat robek. Semenjak Yudha berangkat, ayahnya sering datang ke rumah dan berakibat fatal oleh Alghaf.

Seperti sekarang, Ingat Alghaf kembali pada kejadian beberapa jam yang lalu.

Alghaf sedang duduk mengerjakan beberapa tugas sekolahnya. Hingga atensinya teralih pada pintu yang di ketuk dengan kerasnya.

Alghaf sudah di penuhi dengan rasa takut, dengan pelan-pelan Alghaf melangkah untuk membuka pintu. Dan..

"BUKA PINTU SAJA LAMBAT SEKALI. BUDEG KAMU?." Belum Alghaf menjawab dia sudah mendapatkan tamparan yang membuat ujung bibirnya sobek.

Alghaf bergetar hebat, sesekali menyesap air matanya dan juga darah yang berada di ujung bibirnya. "M-maaf. Tadi Alghaf sedang mengerjakan tugas sekolah." Ujar Alghaf.

"Buatkan saya kopi!!." Setelahnya Alghaf berlari kedapur, tidak tidak tidak. Alghaf tidak boleh membuat kesalahan lagi.

Selang beberapa menit Alghaf datang dengan sebuah cangkir berisi kopi untuk ayahnya.

"Ini ayah."

"KOPI MACAM APA INI!?." Alghaf menjadi semakin ketakutan ketika sang ayah melempar cangkir itu sehingga pecah menjadi beberapa bagian.

"Ya allah, lindungi Hamba-mu ini. Alghaf takut. Abang..mama.. Alghaf takut." Batin Alghaf.

Ayahnya menarik baju Alghaf sehingga menimbulkan suara sobekan baju. Dia tersentak maju.

Selang beberapa menit dari suara jatuhnya cangkir terdengar suara pukulan ikat pinggang yang begitu nyaring.

"Akhhh.." teriak Alghaf ketika ikat pinggang itu mengenai badannya.

"Kamu mau dapatin kasih sayang dari saya?." Tanya Ayahnya tepat di telinga Alghaf.

Alghaf yang dari dulu tidak pernah mendapatkan kasih sayang ayahnya mengangguk sembari menahan pedih di badannya, hanya satu cambukan.

"Ikut perintah saya. BELAJAR DENGAN GIAT DAPATKAN NILAI SEMPURNA DAN KELUAR DARI KELAS SAMPAH ITU." Ayahnya menarik Alghaf kearah kamar mandi. Penyiksaan yang di lakukan pada Alghaf tidak main-main.

The Crazy People/01L (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang