perlindungan

326 70 29
                                    

Jangan lupa vote & comment😊




_________________________

□□□□□□□□

_________________________

(BAGIAN 33)

****

Alghaf dan Jevan baru selesai belanja, yah cuman Jevan. Alghafnya gak. Awalannya karna dipaksa oleh sahabatnya 5 langkahnya itu. Dan berakhir Alghaf mau menemani Jevan.

"Gue masuk yah." Ujar Alghaf ketika berada di gerbang rumahnya, Jevan yang memang sudah berdiri didepan rumah, mengangguk melambaikan tangannya.

Sembari berjalan, Alghaf mencari dimana kunci rumah dia simpan. Dan ketemu disaku belakang.

"Lo, pintunya gak dikunci?." Gumam Alghaf, dia membuka pintu dengan pelan takutnya ada pencuri yang masuk.

Sesampainya didalam rumah, matanya terbelalak. Rumahnya sangat berangtakan.

"Mama?..Abang." ujar Alghaf.

"Udah pulang aja kamu. Habis darimana?!."

Alghaf diam, sudah hampir seminggu tidak bertemu sang ayah membuat dia sedikit merasa lega dan tenang. Tapi, untuk sekarang rasa takutnya kembali.

"A-ku..t-tadi..i-itu..antarin J-jevan belanja diwarung depan." Ujarnya terbata-bata. Takut salah ucap.

"Buatkan saya Teh." Alghaf langsung berjalan kearah dapur dengan tangan yang gemetar.

Didapur, Alghaf membuat teh dengan hati-hati. Sangat, dia takut kejadian sebulan yang lalu terulang kembali dengan berakhir badannya membiru lagi.

"Ini Ay.." Alghaf tidak melanjutkan kembali ucapannya. Dia melihat dimana sang Ayah berdiri dengan beberapa orang berjas hitam, berdir tak jauh dibelakang sang ayah.

"Kemasi barang-barang kamu." Alghaf mengerutkan keningnya. "Aku gak mau pergi dari rumah." Jawabnya.

Alghaf sempat menyesal karna tak mengikuti ucapan sang abang yang ingin menjemput mamanya di bandara.

Ayahnya berjalan kearah Alghaf dan menarik tangan anaknya dengan kasar. Sehingga dengan spontan Alghaf terhuyur maju.

"KAMU BISA GAK SEHARI IKUT APA KATA SAYA?!." Teriak Ayahnya.

"GAK MAU..SAYA GAK MAU IKUT APA YANG KAMU PERINTAH. SELAMA INI SAYA SELALU DI PUKUL OLEH KAMU. SAYA TIDAK PERNAH MENDAPATKAN KASIH SAYANG DARI KAMU!!." Alghaf membalas teriakan ayahnya.

"Anak kurang ajarr!." Geram sang ayah.

Satu tamparan keras dipipi Alghaf, membuatnya terdiam kaku. Sudah tidak ada rasa sakit lagi yang dia rasakan. Bagaikan mati rasa terlalu sering di perlakukan tidak baik oleh ayahnya.

"KAMU SUDAH SAYA JUAL."

Bagai disambar petir. Alghaf tak bisa berkata-kata lagi. Dijual?. Dimana akal sehat ayahnya?.

"TETAP SAYA GAK MAU." Alghaf memberi perlawanan.

Ayahnya meramas pipi Alghaf. "Kamu jangan macam-macam. Hidupmu gak berguna sama sekali. Kamu hanya numpang di rumah saya dan KAMU.GAK.PERNAH.DIHARAPKAN.OLEH.AYAH.KANDUNG.KAMU.SENDIRI." penekanan disetiap perkataan sang ayah membuat Alghaf menjadi lemas. Tak di harapkan. Kalimat yang membuat Alghaf ingin mengakhiri hidupnya.

"AYAAAAHHH!!." Teriakan Yudha dari ambang pintu.

Yudha menarik Alghaf kedalam perlindungannya. Sang Ibu-Yura yang berada di ambang pintu tak bergeming.

The Crazy People/01L (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang