Jangan
lupa vote & comment😊
▪
▪
▪
▪
▪
__________________________
□□□□□□□__________________________
(BAGIAN 31)
Mau nanya..karna gue udah kehabisan ide..
Kita hiatus dulu atau lanjut aja?..
Atau up seminggu sekali?****
Setelah merampok duit dari saku-saku sahabatnya. Madava kembali duduk di tempat yang seharusnya yaitu di ujung meja, mereka seakan-akan sedang melakukan rapat yang sangat penting.
"Jadi?." Karna sudah tidak tahan lagi, Chandra membuka suara.
"Kalian tau gak?." Saat kalimat itu terucap dari mulutnya, atensi mata anak-anak 01z tertuju pada Madava.
"Gue kemarin lihat anak sebelah, saingannya Jevan tapi wajah di bawah rata-rata lagi deketin mangsanya si Jevan dong." Ujarnya bersemangat, Jevan fokus mendegar ucapan Madava.
"Gebetan gue yang mana?. Arin? Risa? Chika? Mayang? Atau jian?." Jevan menghitung beberapa nama gebetannya.
LAH?. Jadi gelar fucekboy nya belum sirna?.
Alghaf menoleh kearah sahabatnya itu. Seraya menggeleng kepalanya.
"Gelar yang udah lama di sandang gak bisa hilang begitu saja." Celutuk Juna.
Jevan mengangguk membenarkan ucapan Juna.
"Gue lanjutin. Pacar lo yang dulu lo gombalin di kantin, dia lagi jalan bareng cowok yang pernah ngehina kelas kita." Lanjut Madava.
Hmmm..sepertinya sebentar lagi ada aju jotos. Batin mereka dengan wajah kalem tapi mematikan.
"Selingkuh aja, gue gak peduli. Orang dia bukan satu-satunya tapi salah satunya." Jevan tertawa keras.
Alghaf memukul kepala Jevan agar dia tersadar dari kelakuan kucing garongnya itu.
Jevan mengusap belakang kepalanya sembari mengerutu sahabat iblisnya itu.
Mereka menghibah dari perselingkuhan pacarnya jevan, kucing tetangga yang ditemukan tewas gantung diri, lebih tepatnya leher kucing terselip ranting pohon. Setelah itu menghibah pak Jinhyun yannng katanya sudah tunangan dengan pacarnya, ghibah ini dipimpin oleh Madava dan di wakili oleh Chandra selaku sumber informasi.
Sehingga mereka tidak sadar bahwah guru yang dijuluki "Most handsome SMA ANGKASA" tengah memandang mereka dari pintu dengan tangan menopang badannya.
"Udah selesai ghibahin saya?. Pantas aja telinga saya panas." Ekspresi pertama mereka adalah kaget.
Tanpa babibu mereka cengegas seraya membereskan bangku seperti semula. "Kita lanjutin pembahasan yang kemarin."
Kelas kembali senyam dan hening. Mereka kembali fokus dengan pelajaran pak Jinhyun yang sesekali diiringi dengan tawa.
Bel istirahat telah berbunyi, pak Jinhyun membereskan buku-bukunya samahalnya dengan anak didiknya yang membereskan buku-buku juga.
"Kalian ini hobi ngeghibah orang yah." Ujar Pak Jinhyun, anak-anak 01z langsung menghentikan kegiatannya.
"M-maaf pak. Kami gak bermaksud ngomongin bapak."
Pak Jinhyun tertawa. "Kalian kalo mau ngeghibah ngajak-ngajak saya juga dong."