teman dekat

640 105 22
                                    


*kamu di lahirkan untuk menjadi nyata, bukan untuk menjadi sempurna*
_MIN YOONGI_
(BTS)

****

Juna siswa yang baru menetap beberapa hari di  disekolah itu, mendengus tak suka. Dirinya berkali-kali mendapatkan teror. Bukan apa, hanya teror kecil misalnya Kue, coklat bahkan bunga.
Hal itu tidak membuat Juna merasa senang. Justru dia merasa suntuk karena hampir setiap saat dia ditatap, diteriaki bahkan ada yang diam-diam memotretnya.

Juna bukan Artis. Dia merasa tak setampan apa yang orang pikirkan tentangnya.

Juna hanya duduk di kursinya, tidak ada pergerakan. Dia hanya mengamati seluruh kelas dengan seksama. Namun, dia terlonjak kaget ketika sebuah kepala memandangnya tepat di wajahnya. Jangan tanya siapa pelakunya.

Juna memegang dadanya kirinya. Dia hampir terkena serangan jantung. "Bisa gak, jangan munculin kepala dihadapan gue?." Ketus Juna, dia melirik Wildan sang pelaku dengan sinisnya.

Wildan hanya terkekeh, sembari menguyah Qtella yang baru dia rampas dari Chandra. Wildan duduk dikursi kosong samping Juna.

"Lo, siswa baru?." Oh shit. Apakah Wildan ini bodoh?. Pikir Juna. Bukannya Wildan sering melihatnya di kelas. Pandangan Wildan begitu polos hal itu yang membuat Juna hampir kelepasan untuk menabok kepalanya.

"Eh lo lihat, si Wildan mulai berulah." Bayu menyenggol Gibran dan menunjuk kursi pojok bagian tengah.  Dimana ada Wildan yang menatap Juna.

Gibran hanya terkekeh, selama hampir satu bulan berada di kelas ini Gibran mulai mengenal sifat teman-temannya. Dia lalu menggeleng. Wildan itu GGG..Ganteng-ganteng Gila.

"Biarin aja. Kita lihat gimana reaksi dia." Ujar Gibran. Bayu hanya mengangguk.

"Lo tolol?. Gue emang siswa baru." Ujar Juna ketus.

Wildan masih mengguyah Qtellanya. "Oh." 2 kata yang keluar dari mulut Wildan membuat Juna mendengus kesal. Kelas ini sangat Aneh. "Semoga betah." Setelah berucap seperti itu Wildan lantas pergi.

Juna memandang Wildan dengan wajah malas. "Gila." Sinisnya. Juna kembali keaktifitas awalnya.

Bel masuk berbunyi, siswa SMA ANGKASA berhamburan masuk kelas masing-masing. Mahesa, Saykal, dan juga Alghaf masuk bersamaan. Mereka sesekali tertawa renyah.

"Cewek tadi, ngakak banget." Alghaf berucap sembari memegang perutnya. Sifat Diamnnya hanya formalitas saja. Nyata Alghaf seorang yang Friendly untuk teman sekelasnya saja. CATAT HANYA UNTUK TEMAN SEKELASNYA SAJA.

Sebulan dengan mereka, Alghaf jadi merasa memiliki rumah kedua. Mereka juga tak menyangka ternyata Alghaf se Extrovert itu.

"Emang udah gila." Saykal menimpal.

"Ada apa nih." Bayu mulai mencampuri membicaraan ketiga pria itu. Alghaf mengatur napasnya. Dia mengipas-ngipas tangan kewajahnya. Ternyata tertawa membuat dia merasa panas.

Saykal dan Mahesa menjelaskan pada Bayu. Reaksinya sama seperti Alghaf. Dia tertawa sangat keras sampai menimpulkan suara gaduh. Juna memutar matanya malas.

"SELAMAT SIANG." Guru yang mengajar di kelas mereka telah hadir. Syukurlah tidak terlambat.

Bayu yang tertawa menghentikan tawanya kemudian berlari kearah kursinya.

"Siang buk." Jawab mereka serempak.

Kelas menjadi Hening, mereka mengfokuskan diri pada Guru yang sedang mengajar didepan. Guru yang sering di sapa Ibu Endang menjelaskan begitu jelas. Kelas 01z cepat sekali menanggapi.

The Crazy People/01L (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang