life goes on

342 75 11
                                    

Jangan lupa vote & comment 😊






__________________________


□□□□□□□

__________________________

(BAGIAN 29)

****

"JAMAAAALLL."

Teriakan ibu negara terdengar dari dapur, Jamal Wahid Adhitama yang sedang rebahan setelah selesai mengerjakan pekerjaan kantor terlonjak kaget.

"Untung gak ada riwayat penyakit jantung." Jamal mengusap pelan dadanya.

"Kenapa sih, Ma?." Jamal sekarang berada di dapur tempat suara teriakan tadi berasal.

Umma Syilla mengangkat benda sakral milik Jamal. Matanya hampir keluar karna melototi sang pemilik benda.
Jamal menyengir seraya tangannya menarik benda tersebut.

"Kenapa ada benda ini di dapur!?."

Abi jamal menggaruk tengkuknya. Kenapa cerobohnya tidak pernah hilang?.

"Umma. Tadi kayaknya jatuh pas Abi angkat jemuran." Alibinya, semoga Umma Syilla percaya.

"Selain suka Ngebug, Abi juga ceroboh yah."

Abi Jamal mengerutuk, bisa tidak jangan memperjelas sifatnya seperti apa?. Ingin sekali Jamal mengeluarkan bantahan tapi di depannya ini Ratu Yunani yang sedang dia hadapi.

"Iya deh. Maafin Abi, gak lagi-lagi cerobohnya."

Umma Syilla mendelik. "Setiap kesalahan pasti ngomongnya gitu terus. Emang yah, semua lelaki itu sama."

"Berar.."

"Akhlaknya. Bukan wajahnya." Syilla memotong ucapan suaminya sebelum dilanjutkan.

"Perempuan selalu benar." Gumam Jamal.

Jamal mendekati istrinya yang sedang memotong sayur. "Mau abi bantu?."

"Boleh?." Syilla kembali bertanya.

Abi Jamal mengangguk. "Abi gak sibuk?." Abi Jamal menggeleng sebagai tanda bahwa dia sudah tidak sibuk lagi.

"Atur piring di meja makan saja. Jangan sampai lecet piringnya Umma." Abi Jamal mengangguk patuh, mending di iyain daripada kena amukan.

Abi Jamal mengatur rapi piring makan di meja, sesekali dia bersiul atau bernyanyi.

"Abi ngapain?." Tanya salah satu anaknya.

"Lagi jaipongan. Matanya masih berfungsikan?."

"Kan cuman basa-basi."

"Mending bantuin Abi."

"Gak ah malas." Jawabnya.

"Kualat lo. Abi aduin Umma...UMMAAA JUAN GAK MAU BANTHHMMHHH.." Juan anaknya yang kurang akhlak mengbekap mulut Abinya.

"Iya-iya, Abi cepu banget jadi orang tua." Jamal menyengir.

Ingin Juan menusuk pipi bolong Abinya itu.

"Abang gak ngampus, udah jam 12:00 tepat ini."

Juan yang sedang merapikan meja makan menoleh kearah Abinya. "Dosennya sakit, jadi gak ngampus hari ini."

The Crazy People/01L (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang