mansion Chandra!!

391 82 28
                                    

Jangan lupa Vote & comment 😊






__________________________


□□□□□□□

__________________________


***

Anak-anak 01z sedang menyantap sarapan dengan damainya. Mahesalah yang sudah membuatkan sarapan untuk mereka. Hitung-hitung membantu Alghaf dan juga Madava.

"Yummi." Ujar Aiden.

Mahesa tersenyum. "Makanan buatan lo enak banget sumpah." Ujar Juna seraya memasukan satu suapan Nasi goreng spesial kedalam mulutnya.

Mahesa menggaruk tengkuknya, ternyata begini rasanya di puji oleh orang lain.

"Lain kali, lo masak juga ya." Sahut Bayu.

"Oh berarti makanan yang gue buat gak enak ya?." Ujar Alghaf.

Bayu memandang kearah samping dimana Alghaf duduk. Bayu merangkul tubuh sang sahabat. "Ya gaklah. Makanan buat kalian itu the best lah. Enak juga di mulut dan nyaman masuk ke lambung." Tutur Bayu.

Padahal niat awalnya hanya bercanda tapi dia malah salting sendiri. "Lanjut makan. 10 menit lagi kita kesekolah." Ujar Aiden.

Setelahnya tidak ada lagi yang bersuara. Hanya terdengar dentuman sendok yang saling bersautan dengan piring.

***

Mereka sudah berangkat ke sekolah beberapa menit yang lalu. Disinilah mereka sekarang. Lampu merah. Didalam mobil besar nan mewah itu. Terdengar suara gelak tawa Wildan dan Bayu. Hari ini bukan Chandra yang mengendari mobil melainkan supir keluarga mereka. Chandra yang memanggil untuk datang ke mansion.

Setelah kejadian semalam, Gibran lebih banyak diam. Mereka juga memaklumi akan hal itu. Gibran butuh waktu sendiri.

Lampu kembali berwarna hijau itu tandanya mereka akan melesat pergi dari persimpangan jala . "Demi Allah, gue bakalan buang lo ke sungai amazon." Seru Bayu pada Wildan. Bagaimana tidak, Lelaki itu dengan senangtiasa menjepit Bayu diantara keteknya. Entah bagaimana kejadiannya Bayu berakhir di antara sela-sela tangannya.

Wildan tertawa, Bayu tidak bisa mengumpat seperti orang lain. Sekali mengumpat maka berakhirlah dia di kedalaman palung mariana.

Mahesa dan Chandra sedang berada di alam mimpi, mereka tidak terusik sedikit pun dengan kebisingan yang diciptakan oleh Wildan dan Bayu.

"ALGHAAF. TOLONGIN GUE, KETEK WILDAN BAU ASEM." Teriak Bayu. Hanya Alghaf yang bisa dia minta bantuan.

Jevan hanya memandang Wildan dan Bayu, Alghaf mengambil tindakan. Dia melerai kedua bocil yang dijuluki oleh Mahesa.

"Udah, ASTAGFIRULLAH. UDAAH." teriak Alghaf sembari melerai keduanya.

Chandra dan Mahesa sampai terjingkrak bangun dari tidur mereka akibat teriakan Alghaf. Mahesa mengusap wajahnya gusar. SeMobil dengan mereka membuat dirinya pusing sendiri.

Supir yang bernama pak Tarno itu tertawa pelan melihat tingkah sahabat tuannya.

"Habisnya, Wildan main jepit-jepit gue aja. Keteknya mana bau asem lagi." Ujar Bayu yang menghirup udara dalam-dalam.

Wildan mendorong kepala Bayu. "Enak aja, mulut lo perlu di sekolahin di antartika." Jawab Wildan sembari mengendus-endus keteknya. "Bau melati gini. Di bilang bau Asem."

Keseruan di dalam mobil tak luput dari sang kameramen yang mereka yaitu Madava. Dia memang hobi merekam momen-momen mereka. Pernah ditanya oleh Aiden kenapa madava sering kali merekam mereka dan pasti madava menjawab "pengen aja. Momen kaya gini tu langka banget."

The Crazy People/01L (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang