35. IKHLAS ❤

10.7K 703 98
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH GUYS❓

APA KABAR❓

SEMOGA KALIAN TETAP SEHAT WALAFIAT  DAN SELALU DALAM LINGKUNGAN ALLAH SWT.

AAMIIN ALLAHUMMA AAMIIN 🤲❤

✧༺♥༻✧

❤"Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi sayyidina Muhammad"❤

Jangan lupa ber shalawat kepada nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam Hari ini🥰.

💝•~💝•~💝•~💝•~💝•~💝•~💝•~💝•~💝





•••Heppy Reading📖••
⑅⃝●💝⋆♡LOVE♡⋆💝●⑅⃝

"Sayang, makan ya? Jangan kayak gini nanti kamu nggak sembuh malah tambah sakit," bujuk Ariez pada Suci yang tidak mau menerima suapan bubur darinya.

Suci sama sekali tak menghiraukan ucapan Ariez, Suci terus menatap lurus kedepan tak menghiraukan siapapun yang dari tadi mengajaknya bicara, baik itu Ariez maupun mertuanya. Bukan bermaksud menjadi menantu dan istri yang kurang ajar, hanya saja Suci masih shock dan merasa tak percaya bahwa dia telah kehilangan calon bayinya.

Ariez tak putus asa, dia kembali menyuapi Suci bubur. "Sayang, please makan, 'ya?" bujuk Ariez.

"Arsay! Aku nggak mau ya nggak mau, jangan maksa!!"

PRAAK!

Suci menepis kuat mangkok yang di pegang Ariez ke lantai.

Suci langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya kemudian menangis tersedu-sedu. Rasanya sangat sesak saat melihat istri yang sangat ia sayangi menagis, Ariez tak bisa melihat Suci seperti itu.

Ariez menarik tangan Suci perlahan. Ariez dengan lembut menyeka air mata yang mengalir di setiap inci pipi istrinya. Ariez menatap dalam mata Suci yang memerah dan sembam karena terus menangis. "Sayang, apapun yang datang akhirnya akan pergi juga. Di balik sebuah cobaan pasti ada hikmahnya. Ikhlaskan, semuanya akan lebih mudah jika kita melewatinya dengan tabah dan keikhlasan. Anak kita pasti sedang sedih di syurga karena ibunya terus menagisinya dan tidak mengikhlaskannya. Aku nggak kuat lihat Susay sedih terus kayak gini," terang Ariez sambil membelai lembut pipi Suci.

"Hikss ... hiks ... hiks, Arsay...." Suci langsung memeluk erat tubuh Ariez menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya.

Ariez membalas pelukan Suci dan membelai pelan kepala istrinya sesekali mencium puncak kepala Suci.

Ariez melepaskan pelukanya beralih menangkup kedua wajah istrinya. Mereka saling bertatapan dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

"Suci janji ya nggak bakal sedih lagi?" tanya Ariez yang menatap dalam mata istrinya. Suci langsung menganggukkan kepalanya pelan.

Ariez menempelkan keningnya dengan kening istrinya, sampai-sampai Suci dapat merasakan hembusan nafas hangat Ariez yang menerpa kulit wajahnya. Mereka terdiam untuk beberapa saat dalam posisi itu. "Makasih udah selamatin Ariez, kalau nggak ada kamu mungkin saat ini... Iez udah nggak ad—." Suci langsung membekap mulut Ariez dengan bibirnya agar Ariez tidak melanjutkan kata-katanya.

Suci menggelengkan cepat kepalanya karena tidak suka dengan arah pembicaraan Ariez. "Udah, jangan bahas itu lagi, aku sangat sedih saat mengigat kejadian itu. Hampir saja Suci kehilangan dunianya," rintih Suci kembali meneteskan air matanya.

Cinta A dan S (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang