19. TERKUNCI ❤

20.7K 1.3K 95
                                    

••••○❁🌻🌻❁○••••┈••🌻🌻❁○••••

terkadang kamu lupa kalau apa-apa yang terjadi sudah ada yang mengatur . .

kamu terlalu asyik bersedih sampai lupa kalau sebenarnya ada banyak kebahagiaan yang seharusnya dinikmati . .

kamu sibuk mengeluh sampai tidak sadar banyak hal yang indah yang harus di syukuri

••••○❁🌻🌻❁○••••┈••🌻🌻❁○••••




•••Heppy Reading📖•••
⑅⃝●💙⋆♡LOVE♡⋆💙●⑅⃝◌

Ariez sangat gelisah menunggu Suci keluar dari gerbang sekolah. Sudah setengah jam dia menunggu di dalam mobil tapi Suci belum juga keluar sekolah. Ariez tak sekalipun mengalihkan pandangannya dari gerbang sekolah. Yang tambah membuat Ariez khawatir adalah saat ia menelfon Suci tapi telfonnya tak kunjung di angkat. Ariez juga menelfon Teo untuk menanyakan keberadaan Suci, tapi Teo juga tidak mengangkat panggilannya.

Karena sudah tak bisa menunggu lagi, Ariez turun dari mobil dan segera masuk dalam sekolah yang luas itu untuk mencari Suci. Perasaan Ariez sungguh tak enak karena ia melihat murid-murid yang lain sudah pulang setengah jam yang lalu, sedangkan Suci belum juga keluar sekolah.

Ditempat lain, Suci telah terkulai lemas di lantai toilet. Badannya menggigil kedinginan karena baju yang dia kenakan telah basah, belum lagi dia merasa sesak karena toilet itu terbilang sempit apalagi dia sudah sejam didalam sana.

"Arsay tolongin Suci, aku udah nggak kuat...," lirih Suci lemas.

Tangannya sulit untuk diangkat, tenaganya sudah terkuras habis saat mendorong pintu dan berteriak meminta tolong.

Ariez terus menelusuri lorong-lorong sekolah dan memeriksa satu persatu kelas-kelas yang ada di sekolah itu. Ariez terus melangkahkan kakinya dan berteriak memanggil nama Suci walaupun kakinya sudah sangat pegal karena terus berlari. Sekolah itu sangatlah luas, hingga Ariez memutuskan berhenti sejenak untuk beristirahat. Saat ingin duduk, tanpa sengaja dia melihat tas milik Suci yang berada di atas meja yang tak jauh darinya. Ariez berlari ke arah tas yang ia yakin milik Suci. Ariez menengok kesana kemari mencari keberadaan Suci di sekitar situ.

"Pasti Suci ada di sekitar sini, ya Allah lindungi Suci, jangan biarkan terjadi sesuatu padanya," gumam Ariez.

"SUCI!! SUCI KAMU DI MANA!!" teriak Ariez kalang kabut dan mengusap kasar wajahnya.

"Arghhh," pekik Ariez frustasi.

Suci yang mendengar teriakan Ariez menjadi sangat lega, dia berusaha mengumpulkan tenaganya untuk memanggil Ariez.

"Lo pasti bisa, Cii! Lo bukan cewe lemah, lo kuat!!" gumam Suci berusaha menguatkan dirinya.

"ARIEZ TOLOONG!!" teriak Suci dengan susah payah.

"Itu---itu 'kan suara Suci," gumam Ariez girang dan langsung mencari sumber suara istrinya, hingga pandangannya terhenti pada sebuah toilet yang berjarak beberapa meter darinya. Ariez lantas berlari ke toilet itu.

"SAYANG! KAMU ADA DI DALAM?!!" tanya Ariez dengan nafas terengah-engah.

Mendengar suara Ariez yang berada tepat di balik pintu membuat Suci sangat bahagia, rasanya ia ingin menangis dan memeluk suaminya itu. Akhirnya dia tidak jadi memiliki nasib malang menjadi siswa yang di temukan meninggal dunia di dalam toilet sekolah. Hampir saja dia putus asa dan merasa akan mati di dalam toilet karena kedinginan dan kekurangan oksigen.

Cinta A dan S (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang