•••Heppy Reading📖•••
⑅⃝●❤⋆♡LOVE♡⋆❤●⑅⃝◌
•
•
•
•
•"WHAT?!" pekik Naumi merasa kaget.
"Anjir, volumenya bisa kecilan dikit gak, buk?! Aduh telinga gue...," ringis Rendy sambil mengelus telinganya yang terasa panas.
"Sorry refleks, namanya juga kaget," cetus Naumi sambil cengengesan memperlihatkan deretan giginya yang tersusun rapi.
"Untung sayang," lirih Rendy dengan posisi masih memegang telinganya.
"Apa...?" tanya naumi menoleh kearah Rendy dengan bola mata membulat.
"Apaa?" tanyanya balik.
"Yang tadi lo bilang goblok!" jawab Naumi geram.
"Ohh, besok pergi pasar," jawab Rendy santai, diam-diam dia mengukir senyum tipis di bibirnya.
"Iiiiiiiihh!" Naumi menggeretupkan giginya. Rasanya ingin sekali mencakar wajah Rendy saat itu juga.
"Sudah bertengkarnya?! Kek Tom Jerry aja kalau ketemu nggak pernah mau akur," tutur Teo sambil menonjok pelan kening kedua sahabatnya itu.
"Kata orang, bertengkar itu cara menunjukan cinta mereka loh," ujar Suci menahan tawa, apalagi melihat wajah mereka berdua yang tiba-tiba memerah saat mendengar ucapannya.
"Nahh, benar banget," sambung Davin dan Teo kompak.
"Bacot lo pada!!" pungkas Naumi.
"Kata lo, tadi ada yang ngintai kita, Vin. Apa dia masih mengawasi kita?" tanya Naumi mengalihkan pembicaraan.
"Ehhh, iyah gue lupa." Davin mengarahkan pandangannya ke tempat di mana ia melihat orang berpakaian serba hitam itu, namun orang itu sudah tak terlihat lagi.
"Dia nggak ada, kayaknya sudah pergi," tutur Davin.
"Menurut kalian dia itu siapa?" tanya Teo menatap serius ke arah teman-temannya.
"Apa di antara kalian ada yang punya musuh?" tanya Naumi.
"Hmm! Kayaknya nggak ada," jawab Davin.
Sementara itu Suci terdiam dan berpikir. Suci sempat melihat lelaki berbaju hitam itu, jika di lihat dari postur tubuhnya orang itu seperti tak asing baginya.
"Cii, lo kenapa?" tanya Davin menepuk pelan bahu Suci, sontak itu membuat dia kaget dan sadar dari lamunannya.
"Orang itu kok terlihat familiar ya. Postur tubuhnya, tingginya, sepertinya gue pernah lihat dia deh," tutur Suci dengan penuh tanda tanya.
"Jangan-jangan dia itu—," Belum selesai Rendi berbicara Teo sudah memotongnya.
"Udah, udahh ... kita pulang saja dulu, besok kita pikir lagi masalah ini di sekolah. Ini udah jam 12 malam jangan sampai kita terlambat pergi sekolah besok, gua nggak mau uang jajan gue di potong sama nyokap karena terlambat," ucap Teo bagun dari duduknya.
"Iyah benar sebaiknya kita pulang," sambung Naumi.
"Oky," ucap Rendy dan di sambut anggukan setuju dari Suci dan Davin.
Merekapun keluar bersama-sama dari ruangan Club itu menuju ke parkiran.
"Cii, lo mau gue antar nggak?" tanya Davin.
"Nggak usah, gue kan bawa motor," tolak Suci lembut.
"Tapi gue khawatir sama lo, apalagi tadi ada orang yang buntutin kita dan kitapun belum tau itu siapa, gue ikutin lo dari belakang, ya?" ucap Davin dengan tatapan memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta A dan S (SEGERA TERBIT)
Ficção Adolescente𝙋𝙇𝘼𝙂𝙄𝘼𝙏 𝘿𝙄𝙇𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂 𝙈𝙀𝙉𝘿𝙀𝙆𝘼𝙏⚠️ (𝘉𝘶𝘥𝘪𝘥𝘢𝘺𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘧𝘰𝘭𝘭𝘰𝘸 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤a) Seorang gadis bernama Suci Az-zahra Widyatmaka, berparas cantik tapi sayang dia adalah gadis yang sangat dingin, tomboy, anak moto...