54. ANJING ❤

7.9K 583 38
                                    


ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH🥰.

APA KABAR READERS KU? 🥰.

AKHIRNYA AKU BISA UP LAGI😭.

KASIH VOTE DULU DONG🥺 DAN JANGAN SAMPAI LUPA 'YA KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA.





•••Heppy Reading📖•••
⑅⃝●❤⋆♡LOVE♡⋆❤●⑅⃝◌

Sudah seminggu Suci menginap di rumah mamahnya. Ariez dan Suci ingin pulang kerumah mereka, tapi disana mereka merasa kesepian karena hanya ada mereka dan Bii Asih. Karena masih lama pulang, Suci pun turut mengajak Bii Asih ke rumah mamahnya.

"Bismillah," ucap Ariez saat membaringkan kepalanya di atas paha Suci yang tengah asik membaca buku pemberiannya.

Ariez tersenyum menatap Suci, hatinya begitu senang Suci mau membaca buku pemberiannya karena setau Ariez, Suci tidak hobby membaca.

Ariez menarik tangan kiri Suci yang tidak digunakan memegang buku, di atas kepalanya. Seperti biasa Ariez akan tertidur dengan nyenyak kala Suci mengelus-ngelus lembut kepalanya.

Saat matanya lelah karena terlalu lama menatap buku, Suci menyudahi kegiatannya. Dia mengusap wajahnya dengan kedua tangan dan menutup mulutnya yang terbuka lebar saat menguap karena ngantuk.

Suci menatap wajah teduh Ariez yang tertidur dengan pulas di pangkuannya.
"Dia terlihat sangat lelah," gumam Suci mengelus lembut pipi mulus tanpa cacat Ariez.

Secara perlahan, Suci menurunkan kepala Ariez ke atas bantal. Usai itu ia membaringkan tubuhnya di samping suaminya. "Mimpi indah Arsay," bisik Suci seraya mengecup singkat kening Ariez.

❤●●❤●●❤

Suci membuka matanya dengan perlahan saat merasa ada yang meniup-niup wajahnya. Saat membuka matanya, Suci terkejut. Bagaimana tak terkejut wajah Ariez langsung terpampang di depannya, tinggal dua senti saja wajah mereka akan bersentuhan.

Ariez terkekeh lucu menatap wajah terkejut Suci, sedangkan Suci menghembuskan nafas kesal. "Arsay bikin kaget aja!" protes Suci.

"Hehe, maaf," ucap Ariez terkekeh memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Suci mendorong pelan wajah Ariez dengan tangannya. "Ayo bangun kita Sholat Ashar!" ajak Suci yang hendak bangun tapi Ariez langsung menahannya.

Ariez membekap erat tubuh Suci sambil mengeleng-gelengkan kepalanya cepat seperti anak kecil. "Mmm, nggak mau! Aku macih mau peyuk," manja Ariez dengan suara melemas.

"Tapi—,"

Ariez dengan cepat menggeleng kuat. "Kan masih sejam lagi baru Ashar," kata Ariez meyakinkan Suci.

"Tapi kita kan harus siap-siap dulu, mandi biar segar," bujuk Suci, tapi sepertinya percuma Ariez sama sekali tak mendengarkan.

"Huffhh, baiklah," sambungnya pasrah karena Ariez bukannya melepaskan malah tambah mengeratkan pelukannya.

Suci kembali menutup matanya tapi karena matanya tak bisa tertutup dia memilih untuk memainkan rambut Ariez yang sedang bergelut manja.

Cinta A dan S (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang