44. LIPSTICK ❤

8.8K 619 12
                                    

••••○❁🌻🌻❁○••••┈••🌻🌻❁○•••
La ilaaha illallah 100x barangsiapa sibuk membacanya pada siang atau malam hari, maka akan dihapuskan dosa dosa dari catatan amalnya. Timbangan pahala nya berattt banget.
••••○❁🌻🌻❁○••••┈••🌻🌻❁○••••





•••Heppy Reading📖•••
⑅⃝●💖⋆♡LOVE♡⋆💖●⑅⃝

"Bangun, bangun, bangun!" teriak Suci yang baru saja keluar dari ruang ganti baju.

Melihat belum ada pergerakan sama sekali dari suaminya, Suci tersenyum jahil. Ia mengambil spidol di atas meja belajarnya dan mengambil lipstick dan bedak my baby di atas meja rias kemudian mendekati Ariez.

Suci mulai melaksanakan ide jahilnya. Ia memakaikan Ariez lipstick dengan sangat tebal dan membuat bulatan kecil di ujung hidung Ariez. Suci juga memakaikan bedak ke wajah Ariez dengan sangat tebal sampai wajah Ariez terlihat seperti hantu. Tak sampai di situ, Suci juga menyoret kedua pipi Ariez dengan menggambar tiga kumis kucing.

"Ahhh, ini belum cukup," kekeh pelan Suci dan langsung menuangkan bedak cukup banyak di kepala botak Ariez lalu menggosoknya dengan merata. Suci tak bisa menahan tawa, dia berlari sedikit menjauh lalu tertawa sepuasnya dengan suara kecil agar suaminya itu tidak terbangun.

Sungguh Ariez seperti ibarat tuyul gede berdandan menor dan lagi tidur sekarang. Setelah puas tertawa Suci kembali mendekat walaupun masih saja ingin ketawa.

"Kenapa dia begitu lucu, nggak kuat ya Allah." Suci memegang perutnya yang terasa keram-keram sakit.

"Ini belum Abdol kalau belum ambil foto," gumam Suci dengan jahilnya.

Cekrek ... cekrek ... cekrek ... cekrek ... cekrek ... cekrek ... cekrek ... cekrek ... cekrek... Ccekrek ... cekrek ... cekrek!

Suci memotret wajah Ariez dan juga mengambil banyak foto bersama Ariez dengan berbagai gaya.

"Heyy, apa yang kamu lakukan, Sayang?" tanya Ariez melihat Suci yang terkekeh-kekeh sendiri menatap layar ponselnya, apa lagi Suci berlutut tepat didepannya.

"Ehhh, Bayi gedeku udah bagun ternyata," gugup Suci dengan pipi memerah menahan tawa.

"Ada apa?" tanya Ariez mengerutkan keningnya melihat ekspresi wajah istrinya yang begitu mencurigakan.

"Hehhe, nggak kok," jawab Suci, buru-buru mengambil jilbab dan memakainya.

"Sayang, aku berangkat duluan ya, hari ini aku mau bawa mobil sendiri." Suci menarik tangan Ariez dan mencium punggung tangan suaminya.

"Buru-buru banget," cemberut Ariez.

"Mukanya jangan gitu dong, nanti gantengnya ilang," gemas Suci.

"Sayang..."

"Mmm?"

"Kamu yakin mau pergi tanpa di temenin aku? Di sekolah kan..." Ariez memelankan kalimat terakhirnya, ia masih di penuhi rasa khawatir terhadap istrinya.

Cinta A dan S (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang