41. KEVIN ❤

7.9K 637 27
                                    

••••○❁🌻🌻❁○••••┈••🌻🌻❁○••••

"Jangan sekali-kali memenuhi perut kalian dengan makanan berlebihan. Kekenyangan mengakibatkan kerasnya hati serta kemalasan dalam beribadah di samping itu ia menghalangi hati dari cahaya-cahaya Ilahi dan dari pengaruh positif yang diharapkan dari amalan ibadah dan zikir."

~Imam Abdullah Al Haddad Ra

۞اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد۞

••••○❁🌻🌻❁○••••┈••🌻🌻❁○••••





•••Heppy Reading📖•••
⑅⃝●❤⋆♡LOVE♡⋆❤●⑅⃝◌

"Kalau bukan anak dari pemilik sekolah ini, gue pengen banget husir dia dari sekolah ini, nggak sudi banget satu sekolah dengan seorang wanita jalang seperti dia!" hardiknya.

"Iyah, dia hanya bikin nama sekolah kita rusak aja!"

"Dasar munafiik!!"

"Sok alim padahal kelakuan menjijikkan!"

"Gue pengen banget husir dia dari sekolah ini sekarang juga!"

"Jijik gue lihat dia!"

"Sok suci banget jadi orang, tapi kelakuan busuk!"

"Udah yuk pergi jangan dekat-dekat dia ntar kita ketularan kotor."

Dari gerbang masuk, Suci melihat orang-orang berbisik-bisik dan menatapnya sinis. Ada apa ini, kenapa satu sekolah berbisik-bisik saat melihatnya bahkan tidak sedikit yang terang-terangan mengatainya.

"Kenapa mereka berkata jijik saat melihatku?"  batin Suci menahan sesak.

Suci sangat bingung hingga dia memberanikan diri untuk bertanya pada salah satu murid yang lewat walaupun mereka juga terlihat tak suka atas kehadirannya.

"Amel, ini sebenarnya ada apa?" tanya Suci pada Amalia yang merupakan teman sekelasnya.

"Gue nggak pernah menyangka ternyata lo menjijikan baget. Cih! Dasar munafiik!!" cemooh Amalia menatap sinis Suci dari atas sampai bawah.

"Maksud lo apa? gue nggak ngerti, Mel." tanya Suci lagi.

"Nih, lihat baik-baik!" Amalia memperlihatkan layar ponselnya tepat di depan mata Suci. Suci sungguh terkejut, ia melihat dirinya yang tengah memeluk Ariez dan foto Ariez yang tengah mencium keningnya.

"Dia Om-Om simpanan lo kan?! Haha dasar jalang!!" hardik Amalia sinis. Kebetulan di dalam foto itu wajah Ariez tidak terlihat begitu jelas karena foto itu di ambil dari jarak jauh.

"Nggak, itu--itu." Suci bingung harus menjawab apa, tidak mungkin jika dia mengatakan kalau itu adalah suaminya.

"Pergi lo dari sekolah ini!!" husir Amalia mendorong kasar Suci hingga tersungkur di lantai dan menginjak kaki Suci dengan cara memutarnya membuat si empunya memekik kesakitan. Semua yang ada disitu bukannya menolong, malah menertawakannya ramai-ramai.

"PERGI LO DARI SINI!!" Murid-murid yang lain turut mengusir Suci seperti Amalia.

Suci sudah tidak bisa lagi menahan air matanya agar tidak keluar, apalagi mereka menendang kakinya dengan kuat seakan dia itu sampah.

"Ariez, tolong hiks ... hiks...," lirih Suci menyeka air matanya.

"LO BUDEK, HA?! UDAH TAU JALANG NGAPAIN SEKOLAH, KE CLUP SANA! ITU KAN TEMPAT LO!" hardik mereka sungguh menusuk ke dalam hati.

Cinta A dan S (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang