《 chapter 6: dilemma 》

118 23 32
                                    

Hahoe Villa, Kaki Gunung Hwasan, Cabang Gunung Taebaek (20 Kilometer dari Desa Hahoe)
Jumat, 13 Agustus 2021
Pukul 19.50

Gudang

"Halo, halo, bisa denger suara gue?" Ye Ji membuka suara kala teman-temannya sudah berkumpul di voice call grup.

Akhirnya setelah lama membujuk teman-temannya, mereka semua sepakat untuk menyelesaikan permainan.

"Oke, kedengaran, Ji," sahut Ryu Jin.

"Jelas nih." Seung Min ikut menjawab.

"Eh! Kurang ajar lo semua! Gue masih di toilet, sialan! Sekarang malah pada teleponan lagi. Selamatin gue, woi!" Chang Bin mengomel panjang lebar kala panggilan tersambung.

"Bin? Lo masih hidup? Anjir, gue kira lo udah mati, Bin." Hyun Jin berseru heboh.

"Syukurlah, Ryu Jin gak jadi janda." Yu Na tertawa.

"Jadian aja belom!" Ryu Jin menjawab kesal.

"Kurang ajar! Keluarin gue dulu!" Chang Bin lanjut mengomel dengan rentetan kata kasar yang keluar dari mulutnya.

"Ya ... gue selamatin Chang Bin dulu, deh." Hyun Jin bangkit dari duduknya. Beranjak menyelamatkan Chang Bin. "Lo berdua, jagain Ye Ji!"

Seung Min dan Jeong In mengangguk.

✮ ⋆ ˚。𖦹 ⋆。°✩

Hahoe Villa, Kaki Gunung Hwasan, Cabang Gunung Taebaek (20 Kilometer dari Desa Hahoe)
Jumat, 13 Agustus 2021
Pukul 19.55

Gudang

"Oke, udah aman semua, kan? Gak ada yang mesti diselamatin lagi?" Ji Sung memastikan.

"Enggak. Udah cepetan mulai!" Chang Bin yang masih kesal menjawab nyolot. Ji Sung melemparkan tatapan menghina pada Chang Bin.

"Gue spin sekarang!" Ji Sung memencet tombol 'spin' pada aplikasi. Roda berputar dengan cepat dan berhenti selang beberapa detik kemudian. "Selamat, Lee Chae Ryeong! Sekarang giliran lo."

"Bohong lo! Yang bener!" omel Chae Ryeong.

"Bener, Chae. Han Ji Sung jujur." Hyun Jin buka suara.

Terdengar suara decakan Chae Ryeong dari seberang telepon. "Yaudah, lo mau tanya apa?"

"Gampang buat lo," Ji Sung berdeham, "kenapa lo suka sama Chan?"

Hening.

"Hah? Gimana? Gimana? Lo suka Chan, Chae?" Suara Ryu Jin terdengar di panggilan.

"Cinta segitiga, dong." Seung Min bergumam.

"Han Ji Sung!" Chae Ryeong berteriak marah.

"Santai aja, Chae. Mendingan gue tanya yang ini atau satu lagi?" kekeh Ji Sung.

Chan mengernyitkan dahinya menatap Chae Ryeong. Sayang, dia tidak pernah tertarik dengan gadis Lee itu.

"Chan, lupain aja yang gue omongin habis ini." Chae Ryeong hampir menangis akibat malu. Chan tidak ingin menyakiti perasaan Chae Ryeong, pemuda itu mengangguk singkat.

Chae Ryeong menarik napas dalam sebelum buka suara. "Karena ... ya ...," Chae Ryeong menatap Chan ragu, "karena dia yang paling sering ajak gue ngobrol selain Felix dan Yu Na. Dia baik dan ... bisa diandalkan juga. Chan juga keren di mata gue. Entah sejak kapan ... gue jadi tertarik sama Chan. Tapi, gue tau batasan, mustahil Chan suka sama gue." Chae Ryeong tersenyum sendu di akhir kalimat. Chan di seberangnya menggaruk tengkuk salah tingkah sembari menggeleng pelan.

Truth or Die Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang