《 chapter 7: backstabber 》

98 24 37
                                    

Hahoe Villa, Kaki Gunung Hwasa, Cabang Gunung Taebaek (20 Kilometer dari Desa Hahoe)
Jumat, 13 Agustus 2021
Pukul 19.57

Kamar Dua

"SHIN RYU JIN, JANGAN MATI!" Chang Bin berteriak nyaring. Ye Ji tergopoh mengikuti di belakangnya, begitu juga dengan Hyun Jin dan Seung Min.

"BUKA!" Ye Ji menggedor pintu kamar. Chae Ryeong susah payah berdiri dan menjatuhkan barang-barang yang menghalangi pintu.

"CEPETAN ANJIR!" bentak Chang Bin.

Chae Ryeong berusaha keras menjatuhkan benda-benda penghalang, sesekali dia mencuri pandang ke belakang. Ryu Jin sudah hampir sampai pada batasnya.

Cengkraman Chan amat kencang, Ryu Jin dapat merasakan lehernya hampir patah. Matanya membelalak mengerikan, kerongkongannya semakin kering dan perih, dadanya bak ditusuk jarum. Kesadarannya semakin menipis.

"Mati lo!" Chan terus mengeratkan cengkramannya pada leher Ryu Jin.

Ryu Jin perlahan berhenti meronta, matanya membelalak mengerikan dengan mulut sedikit terbuka. Chan yang tersadar spontan menjauh dan menatap kedua tangannya ngeri.

Begitu Chae Ryeong membuka pintu, Chang Bin melesat masuk. Namun semua terlambat, Ryu Jin telah pergi.

"Ryu Jin ...."

Pandangannya dengan cepat beralih pada Chan.

"Lo-"

"Bin, gue gak maksud-"

"MATA LO GAK MAKSUD!" Chang Bin melemparkan pukulan mentah pada Chan.

Hyun Jin dan Seung Min yang baru saja masuk buru-buru menengahi keduanya.

"BIN, BIN, SABAR, BIN! JANGAN BEGINI! LO JUGA BISA BUNUH CHAN!" teriak Hyun Jin sembari menahan tubuh Chang Bin.

"PERSETAN! GUE GAK PEDULI! BAJINGAN ITU JUGA BUNUH RYU JIN! LO JUGA HARUS MATI! PEMBUNUH! HARUSNYA LO MASUK PENJARA DARI DULU!"

Ye Ji masuk terakhir, ketika masuk dia hampir tidak bisa berbuat apa-apa. Seluruh tubuhnya bergetar hebat menyaksikan kekacauan di hadapannya. Seumur hidupnya, Ye Ji tidak pernah menyaksikan jenazah korban pembunuhan secara langsung.

Ye Ji berjalan dengan kaku ke arah tubuh Ryu Jin. Gadis itu terjatuh di samping tubuh sang teman yang tidak lagi bernyawa. Napas Ye Ji berderu, dia masih tidak bisa mempercayai mata kepalanya sendiri.

Chae Ryeong menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Dia sama terkejutnya dengan Ye Ji. "Gak mungkin ...."

Chang Bin berteriak kencang dan mulai menangis. "RYU JIN! LO JANJI GAK NINGGALIN GUE!" Chang Bin tidak lagi memberikan perlawanan, sebaliknya tubuhnya melemah dan hampir terjatuh. Beruntung Hyun Jin menahannya, perlahan pemuda Hwang itu mendaratkan tubuh Chang Bin di atas tanah. "Jahat lo, Chan!"

Chan tidak bergeming. Dia tidak membantah ucapan Chang Bin, walau sebenarnya Chang Bin lah yang lebih jahat padanya setelah menghancurkan hidupnya dan keluarganya. Seung Min masih setia menahan Chan, takut pemuda itu mendadak kalap dan menghabisi Chang Bin.

Chang Bin menangis di lantai dan menghampiri tubuh Ryu Jin dengan sedikit merangkak. Ye Ji menyingkir, memberikan ruang untuk keduanya.

"Maaf, Jin ... maafin gue, gue terlambat." Chang Bin menangkup wajah Ryu Jin dan menurunkan kedua kelopak mata gadis itu-menutup matanya. Chang Bin kemudian memeluk tubuh Ryu Jin.

Seung Min melepaskan pegangannya pada tubuh Chan. Dia ikut menangis dalam diam, begitu juga dengan Hyun Jin. Bagi Hyun Jin, Ryu Jin merupakan salah satu teman terdekatnya dalam lingkaran pertemanan ini.

Truth or Die Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang