14. Kembali dan diambang kematian

3.2K 468 25
                                    

"Dasar jalang!! Beraninya kau selingkuh dariku!!"

"Itu tidak seperti yang kau-"

"Apanya hah?? Lihat tes DNA ini!"

Plak!

Lelaki itu melempar sebuah kertas tepat diwajah istrinya.

"Lihat! Leia bukanlah putriku!!" Lelaki itu mencengkram kerah istrinya. "Katakan! Katakam dengan siapa kau melakukan ini sialan!"

Wanita itu menangis dengan deras, tubuhnya gemetaran bukan main lantaran suaminya kini terlihat begitu menyeramkan tatapannya seakan-akan mengatakan bahwa ia sebentar lagi akan dibunuh.

"I-itu tidak disengaja hanya saja- ma-malam itu aku..." Wanita itu berucap dengan terbata-bata.

Plak!!!

Lelaki itu kembali menampar istrinya dengan keras hingga ujur bibir wanita itu sobek.

Wanita itu menggerang kesakitan sembari mencoba merangkak menyelamatkan dirinya. Ia menatap dengan pedih kearah lemari yang sedikit terbuka.

Ia tersenyum sembari memberi isyarat agar anak yang berada didalam sana tetap diam dan tak bersuara sedikitpun.

Lelaki itu lantas menarik rambut wanita itu dengan kuat, menjambaknya hingga wanita itu merintih kesakitan.

"Padahal aku sangat mencintaimu. Aku memberimu segalanya tapi beraninya kau berselingkuh dariku?!"

Lelaki itu mengambil sebotol alkohol yang ada disampingnya dan menyiramkannya kepada seluruh tubuh istrinya.

"Lebih baik kau mati saja."

Lelaki itu menatap istrinya dengan datar sembari mengambil korek yang terbuat dari kayu di saku jasnya.

Wanita itu menangis dan segera memeluk kaki suaminya, memohon ampun agar nyawanya diampuni. Namun lelaki itu tak perduli dan menendang istrinya agar menjauh darinya.

"Matilah jalang." Ucapnya kemudian melempar korek itu.

Api menyambar pada tubuh wanita itu, wanita itu meraung kesakitan ketika api itu membakar seluruh tubuhnya.

Leia tanpa memikirkan apapun lagi melompat keluar dari lemari itu dan menghampiri ayahnya sambil memukulnya dengan tangan mungil yang ia miliki.

"Apa yang ayah lakukan pada ibu?! Ibu bisa mati huaaaa!!" 

Dengan pandangan datar lelaki itu mendorong Leia hingga kepala anak itu terbentur pada dinding. Leia meringis kesakitan ketika dirasa darah mulai mengalir pada pelipisnya.

"Leia..." Rintih sang ibu, sembari kesakitan karna api yang terus berkobar pada tubuhnya.

"Jangan sakiti putriku..."

Lelaki itu kembali mendekat kearah Leia lantas ia jambak rambut anak itu. "Sebaiknya kau ikut mati saja bersama ibumu." Ucapnya dingin sembari mengeluarkan belati dari sakunya.

Leia dengan sekuat tenanganya memberontak sembari menangis karna merasakan sakit disekujur tubuhnya, dan sepertinya sebentar lagi dia akan pingsan.

Ayahnya benar-benar mencoba untuk membunuhnya, ayahnya yang selama ini selalu bersikap lembut serta baik kepadanya kini terasa begitu asing. Dia tak tahu lagi siapa lelaki yang sedang mencoba membunuhnya serta ibunya itu.

Saat hendak untuk menusuk Leia lelaki itu tercekat ketika dirasa kakinya begitu panas. Ia pun melirik kearah bawah dan ternyata ibu Leia yang tengah terbakar dibawah sana memeluk kakinya.

"Lepaskan... Lepaskan putriku... Lepaskan Leia." Rintihnya.

Namun seakan tuli lelaki itu malah menendang istrinya agar menjauh darinya.

Beloved Psychopat ||Sanzu HaruchiyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang