29. Berbicara dengan maut

1.4K 195 13
                                    

-Manusia itu memang unik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Manusia itu memang unik. Mereka menginginkan kematian sekaligus membenci kematian itu di satu waktu yang sama.

.

"Booo~♡"

Seketika itu Sanzu dan Rindou terlonjak kaget ketika ada seseorang yang berdiri dibelakang keduanya. Tidak masalahnya bagaimana bisa mereka tidak merasakan hawa keberadaan siapapun tapi tiba-tiba saja ada orang yang berdiri dibelakang mereka?

"Siapa kau sialan!" Teriak Rindou.

"Fufu... Kasar sekali kepada wanita."

"Perkenalkan, namaku Ciara." Suara itu menggema yang membuat Rindou dan Sanzu semakin kebingungan.

"Aku... Seorang pembunuh bayaran~♡"

"Apa??"

Sanzu dan Rindou kebingungan dimana orang yang bernama Ciara itu berada, karna suaranya menggema mereka tak bisa mengetahui lokasi jelasnya wanita itu.

Terlebih hawa keberadaannya pun sama sekali tidak terasa.

"Padahal kalian berdua cukup tampan..."

"Sayang sekali,"

Bisa Rindou dan Sanzu rasakan hawa membunuh yang pekat serta perasaan yang begitu merinding mendatangi.

"Kubunuh kalian hari ini."

Bugh!!!

Rindou tercekat ketika ada yang memukul wajahnya, namun anehnya ia tak merasakan sesuatu mengenai wajahnya... Seperti didorong oleh angin...?

Dan itu benar-benar sakit dan mengakibatkan mulut Rindou sobek serta hidungnya pun mengeluarkan darah.

"Sial..." Umpatnya.

Sanzu memperhatikan sekitar dan ia sadar kalau ada seseorang dibelakangnya namun terlambat.

"Melihat kemana kau."

Ciara langsung saja menarik wajah Sanzu dan memukulnya menggunakan lututnya.

Sanzu hampir saja terjatuh, namun ia tetap mempertahankan keseimbangan tubuhnya sembari mengusap darah yang keluar dari hidungnya.

"Heh... Hebat, kau tidak jatuh."

"Cih.. Muay thai ya..." Decih Sanzu

"Bukan cuman Muay thai loh~"

Chiara mengambil sebuah knucle dari sakunya. "Aku juga bisa kali arnis,"

Perempuan itu menyerang Sanzu secara bertubi-tubi hingga membuat lelaki itu kewalahan dan tepojokkan.

Sialan. Seandainya saja situasinya tidak gelap ia pasti dengan mudah mengalahkan wanita itu, wanita itu benar-benar menyebalkan. Sepertinya ia pembunuh bayaran profesional. Sanzu tak akan bertanya dimana Takeomi merekrut wanita itu jelasnya saat ini ia harus mencari cara keluar dari situasi yang benar-benar berbahaya ini. Jika tidak sebelum sempat sampai ketempat Leanna ia akan mati duluan.

Beloved Psychopat ||Sanzu HaruchiyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang