32. Akhir dari semua skenario

1.2K 201 13
                                    

-Kuambil secarik kertas putih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Kuambil secarik kertas putih itu... Dan kutulis kisah kita disana.





"Leanna..."

Suasana disana cukup hening apalagi ketika Leanna berbalik menatap Sanzu yang juga tengah menatapnya. Leanna berjalan turun dari atas tubuh... Takeomi yang terlihat menggerang kesakitan akibat kedua tangannya yang ditusuk oleh belati.

Sedangkan Wakasa tepat terkapar didepan Sanzu dengan darah yang terus menguncur keluar dari perutnya. Lelaki itu telah mati.

"Leanna, apa yang terjadi...?" Tanya Sanzu mencoba mencari penjelasan akan hal tak masuk akal yang ada dihadapannya.

Leanna mengusap darah yang mengotori wajahnya. "Tidakkah ini terlihat jelas di mata mu?"

"Akulah orang gilanya, Sanzu."

~

Hari-hariku terasa sangat membosankan... Aku hidup dengan membunuh makhluk-makhluk kecil yang menurutku menganggu. Awalnya dimulai dari membunuh semut, jangkrik, tikus, kucing, anjing, dan... Manusia.

Biasanya jika membunuh makhluk hidup seseorang pasti akan merasa bersalah bukan? Tapi aku... Aku merasa bahagia! Hahaha!!! Aku sangat bahagia ketika ada begitu banyak makhluk hidup yang mati ditangan ku!

Aku tahu bahwa orang tuaku menyadari ada yang aneh denganku tetapi... Sayangnya akibat mereka terlalu penyayang jadi mereka membiarkanku saja, pffft! Ini sangat lucu!! Mereka bodoh. Seharusnya mereka memasukkanku ke dalam rumah sakit jiwa tapi mereka tidak melakukannya. Yah, mungkin karna mereka terlalu mencintaiku? Cinta, aku berpikir itu adalah hal yang sangat konyol. Aku bahkan tak tahu bagaimana rasanya mencintai.

Ah... Aku jadi teringat ketika aku pertama kali membunuh manusia... Saat itu aku memiliki teman yang selalu bermain denganku, tapi yah tentunya dia tidak tahu tentang kebiasaanku yang suka membunuh. Pada suatu hari... Orang tuanya bertengkar hebat ketika aku bermain kesama, alasan mereka bertengkar cukup sepele. Sang suami menemukan sebuah kertas yang berisi tentang DNA nya dan juga anaknya
Sang suami sangat marah besar, ia melakukan kdrt dan membakar istrinya, ahahah! Benar-benar drama yang sangat pantas di tonton saat itu. Suami itu juga gila, bagaimana ia dengan tega membakar istrinya hanya karna hal sepele itu?

Saat itu aku dengan cepat lari meninggalkan temanku yang tengah bersembunyi, aku lari menuju rumahku dan segera memberi tahu orang tuaku apa yang terjadi. Dan seperti dugaan mereka dengan cepat langsung berlari untuk menolong temanku beserta ibunya, tapi setelah sampai disana ibu temanku sudah terbakar dan tal bisa melakukan perlawanan apapun, sedangkan temanku? Ia sedang dijambak oleh ayahnya. Ayahku mencoba menyelamatkannya namun... Ayahku malah dibunuh juga. Seakan-akan tak cukup dengan ayahku, ibuku juga dibunuh.

Aku marah. Aku sangat marah, mungkin itu pertama kalinya aku merasa semarah itu dalam hidup sehingga tanpa basa basi aku langsung menusuk kepala ayah temanku hingga dia ikut mati. Pembunuhan manusia yang nyata, aku masih ingat kala itu tanganku gemetaran bukan main. Darah mengotori seluruh tangan serta pakaianku.

Beloved Psychopat ||Sanzu HaruchiyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang