ke-13

1K 193 65
                                    


Jisoo memberikan Jennie segelas minuman supaya Jennie sedikit merasa tenang. Jisoo berempati melihat kondisi Jennie yang masih saja gemetaran, apa setakut itu Jennie dengan keramaian? Itulah pemikiran Jisoo saat sekarang ini.

"Ji." Jennie memegang tangan Jisoo. Memintanya untuk duduk disamping.

"Kenapa Jen?" Tanya Jisoo menurut dan duduk disebelah Jennie.

"Aku masih takut." Jennie memeluk tubuh Jisoo dari samping.

"Kalau tidak ada kamu Ji, aku tidak tahu bagaimana dengan diriku tadi. Mereka menakutkan." Ucap Jennie menutup matanya serta merasakan wanginya tubuh Jisoo.

"Lain kali hati-hati ya, kamu bukan sembarangan orang yang bisa pergi dengan bebasnya tanpa pengawasan." Jisoo memberikan nasehat yang diangguki Jennie.

"Makasih ya." Jennie menatap Jisoo sambil tersenyum. Berada dalam pelukan Jisoo adalah tempat ternyaman yang pernah Jennie rasakan, dia begitu merindukan Jisoo nya.

Jisoo membalas senyuman Jennie sebagai bentuk respon atas ucapan terimakasih dari gadis dipelukannya.

"Jennie apa kau sudah merasa baikan?" Tanya Jisoo memastikan karena dia teringat akan kencannya bersama Rose.

"Kau mau pergi?" Jennie balik bertanya.

"Iya aku ada janji dengan Rose, dia sudah menungguku." Jawab Jisoo melepaskan pelukan Jennie dari tubuhnya.

"Dan meninggalkanku disini sendirian?" Jennie menatap sedih Jisoo. Melihat sorotan mata Jennie membuat Jisoo menghela nafasnya.

"Ji aku sedang tidak baik-baik saja, apa kau begitu tega padaku?" Jennie menyudutkan Jisoo dengan keadaannya.

"Rumahku cukup aman, kau tidak usah cemas." Ujar Jisoo kemudian.

"Sepertinya setelah mempunyai kekasih membuatmu lupa dengan temannmu." Kata Jennie jelas tidak ingin Jisoo meninggalkannya dengan memilih pergi bersama Rose.

"Kenapa kau berkata begitu sih? Kau membuatku terlihat jahat disini." Ucap Jisoo datar melihat Jennie.

"Kau memang jahatkan Ji. Tidak berusaha lebih keras lagi untuk mencegahku dulu supaya tidak pergi darimu." Jennie sedikit membahas masa lalu mereka.

"Jennie aku sudah mencegahmu tapi kau bersikeras tetap meminta itu dari ku." Jisoo sedikit menaikkan nada suaranya merasa terpancing.

Jennie terdiam mendengar Jisoo berteriak padanya. Melihat diamnya Jennie membuat Jisoo tersadar dia tanpa sadar sudah membentak Jennie.

"Maafkan aku." Sesal Jisoo.

"Jangan tinggalkan aku, temenin aku disini." Pinta Jennie memohon.

"Aku tidak bisa Jennie, Rose sudah menungguku." Kata Jisoo selembut mungkin.

"Hanya sampai aku tenang." Jennie menatap Jisoo lemah.

Jisoo memejamkan matanya sejenak untuk mengendalikan emosinya. Dia memang merasa kasihan dengan Jennie, gadis itu terlihat kelelahan dan juga tampak kesepian.

"Baiklah." Kata Jisoo akhirnya mengalah.

"Aku mengabari Rose dulu dan mengatakan aku datang terlambat." Jisoo mengeluarkan ponselnya bersiap menghubungi Rose.

Jennie merampas paksa ponsel Jisoo membuat Jisoo terkejut oleh tindakan tiba-tiba Jennie.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jisoo bercampur rasa kesal.

"Aku akan menyimpannya." Dengan seenaknya Jennie berkata demikian.

"Itu ponselku, kau tidak berhak Jennie!" Geram Jisoo akan kelakuan Jennie.

Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang