Mendengar suara barang pecah dari kamar Jennie membuat Lisa terkejut dan langsung saja menerobos masuk rumah Jennie dengan cara memanjati pagar tinggi. Tangan hingga kaki Lisa luka akibat tergores pagar besi namun ia tidak peduli karena rasa khawatirnya terhadap Jennie."Shit!" Umpat Lisa mengetahui pintu depan rumah Jennie terkunci.
Lisa mengacak rambutnya frustasi, dia sangat yakin Jennie ada di rumah dalam keadaan tidak baik-baik saja.
"Jennie bersabarlah. Aku akan datang." Katanya menatap balkon kamar Jennie.
Tanpa banyak berpikir dahulu, dia segera berlari menaiki dinding rumah Jennie. Sekali lagi Lisa harus memanjat, kali ini ia memanjat hingga ke balkon kamar Jennie yang terletak dilantai atas.
"Tunggu aku Jennie." Ucap Lisa berharap Jennie bisa mendengar suara hatinya.
Memanjat ternyata tidak semudah yang dibayangikan oleh kebanyakan orang. Gadis poni itu mengalami kesulitan tetapi tidak membuat ia putus asa atupun menyerah.
"Jennie." Teriak Lisa setelah tiba di atas balkon.
Lisa mendekatkan wajahnya ke jendela kamar Jennie yang terbuat dari kaca mahal. Lisa begitu supaya bisa melihat keadaan di dalam seperti apa dan matanya mencari keberadaan Jennie.
"Astaga." Kagetnya melihat keadaan kamar berantakan.
"Jennie apa kau baik-baik saja?" Teriak Lisa setelah menemukan sosok Jennie yang diam memunggunginya.
"Jennie jawab aku!"
Lisa kembali berteriak karena tidak mendapatkan jawaban dari Jennie. Dia juga mengetok jendela kaca berkali-kali berharap Jennie akan memberikan respon.
DUG..
DUG..
Lisa memukul kaca jendela kamar Jennie dengan siku tangannya hingga kaca tersebut pecah. Kemudian Lisa membuka kunci jendela tersebut agar ia bisa masuk kedalam.
"Jennie.." Lisa mendekati Jennie.
"Pergi." Usir Jennie tanpa melihat Lisa.
"Aku mencemaskanmu." Ucap Lisa menatap Jennie.
"PERGI AKU BILANG PERGI!!!" Teriak Jennie kencang sambil melempar barang ke dinding.
PRANK..
Perlakuan Jennie membuat Lisa terkejut namun ia tetap pada tempatnya. Jennie menatap tajam Lisa tapi tatapan Jennie sama sekali tidak membuat Lisa takut melainkan ia merasa sakit melihat mata Jennie bengkak dan memerah.
"Aku tidak akan pergi." Kata Lisa mencoba mendekati Jennie lagi.
Jennie mendorong Lisa kasar hingga terbentur dinding. Kemudian Jennie melempari Lisa dengan seperangkat alat makeup dan juga bantal.
Lisa tidak melawan, ia tetap diam menerima lemparan dari Jennie. Melihat Jennie kacau begini sungguh membuat ia takut dan juga sakit.
"PERGI JANGAN MENCAMPURI URUSANKU!!!" Bentak Jennie masih menatap Lisa tajam.
"Kau tidak tahu apa-apa, aku terluka disini." Isak Jennie pilu.
"Aku hancur." Lanjutnya menangis sembari menutup matanya dengan tangan.
"Aku tahu, aku tahu Jennie. Aku datang untukmu." Ungkap Lisa pelan-pelan mendekati Jennie.
"AKU TIDAK BUTUH KAU AKU BUTUH JISOOKU!!!" Teriak Jennie murka dan mengangkat kursi kecil dan memukul keras ke kaca hiasnya hingga pecah.
Spontan Lisa menutup wajah menggunakan tangan untuk melindungi matanya dari serpihan kaca. Saat membuka mata, lisa melotot melihat wajah serta kaki dan tangan Jennie tertancap serpihan kaca. Lisa juga tidak buta melihat darah menetes dibagian yang luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You
Teen FictionBerceritakan kisah cinta rumit yang tidak tahu endingnya akan seperti apa dan bersama siapa. Kim Jisoo, berada dalam situasi sulit. Keputusan apa yang akan ia ambil dengan dua pilihan mungkin menjadi tiga pilihan sebab hubungan masa lalu mereka masi...