ke-20

1.1K 183 136
                                    


Warning, di part ini ada bagian dewasa dan juga kekerasan. Bijaklah membaca, dan maaf bila kalian merasa tidak nyaman.

.
.

Acara pertunangan Jisoo dan Rose berjalan dengan lancar. Meskipun pertunangan mereka dilakukan secara privat hanya untuk keluarga dan orang terdekat saja namun kebersamaan dan kehangatan orang-orang tercinta berhasil menjadikan pertunangan ini masuk dalam daftar pertunangan termewah.

"Jadi inikah tempat hati seorang Kim Jisoo berlabuh?" Lisa menggoda Jisoo yang masih saja tersenyum sekalipun tidak ada Rose di sebelahnya.

"Ini tidak hanya sekedar pelabuhan tapi juga tempat aku menetap." Jawab Jisoo melirik Rose.

Sadar dirinya dilihat oleh Jisoo, gadis blonde yang tadinya sedang asik mengobrol dengan teman-teman mengalihkan perhatiannya dan tersenyum pada Jisoo.

"Ya ku harap kau bisa mempertahankannya Ji." Ucap Lisa menepuk pelan pundak Jisoo.

"Dia.." Sekarang Lisa yang melihat ke arah Rose.

"Gadis yang baik, aku rasa dia bisa menyembuhkan ketakutanmu. Kau beruntung Ji dicintai oleh orang-orang tulus dan ya Rose lah pemenangnya." Lanjut Lisa tersenyum.

Jisoo menatap Lisa kemudian, tidak hanya Lisa saja ada banyak orang terdekat Jisoo yang mengharapkan hal yang sama juga.

"Kau bagaimana dengan Jennie?" Tanya Jisoo ingin tahu perkembangan mereka berdua.

"Entahlah dia menjadi aneh." Lisa menaikkan bahunya pertanda tidak tahu.

"Aneh? Lisa kau masih mencintai Jennie kan?" Tanya Jisoo memastikan.

"Seribu kalipun aku mendapatkan pertanyaan seperti itu jawabanku akan tetap sama. Aku masih mencintai Jennie." Jawab Lisa tegas tanpa ada keraguan.

"Baguslah awas saja bila kau mempermainkannya." Ancam Jisoo menatap tajam Lisa.

"Hei hei ada apa dengan tatapanmu, kepikiran kesana saja tidak. Sikap dia justru membuatku bingung." Lisa memasang muka sedih.

"Apa ada bagian yang tidak kau ceritakan padaku?" Jisoo menatap Lisa penuh selidik.

"Tiap kali aku ingin cerita kau selalu saja sibuk mengurusi pertunanganmu dengan Rose. Kak Irene sampai khawatir bila kau melewatkan jam makanmu." Kata Lisa memberitahu.

Jisoo terdiam mendengar nama Irene disebut. Satu sisi ia bahagia mengetahui Irene masih peduli padanya namun satu sisi lain ia juga sedih untuk itu.

"Ceritalah sekarang, akan aku dengarkan." Suruh Jisoo mencoba fokus kembali dengan masalah Lisa.

"Aku tahu Jennie tidak menyukaiku tapi akhir-akhir ini dia selalu menghindar bila melihatku. Tidak hanya itu saja dia juga menjadi ceroboh, aku mencemaskannya." Pikiran Lisa kembali teringat dengan kejadian kemarin-kemarin.

"Mungkin kau menakutinya." Tebak Jisoo ngasal.

"Kau pikir aku mengerikan hah?!" Protes Lisa tidak terima.

"Wah kau tidak sadar ya? Disana ada cermin, berkacalah kau akan mengetahuinya." Jisoo menujuk kaca lalu segera pergi dari sana sebelum Lisa menjambaknya.

"Sialan kau Jisoo." Gerutu Lisa.

Jisoo memeluk mesra pinggang Rose. Perlakuan tiba-tiba Jisoo ini sedikit membuat Rose terkejut.

"Sudahi mengobrolnya, aku ingin bersamamu." Bisik Jisoo pelan.

Teman-teman Rose menatap kagum pada Jisoo. Gadis rambut gelap itu terlihat sangat cantik dan cool secara bersamaan. Rose terlihat anggun juga manis benar-benar pasangan yang serasi.

Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang