Lisa dengan sabar menunggu Jennie berhenti menangis dan dia juga menenangkan Jennie dari rasa bersalah mengenai kesalahannya pada Jisoo.Setelah kejadian tadi, Lisa juga membawa Jennie pergi dari sana. Jennie menurut pasrah bahkan ia tidak memberontak sama sekali saat Lisa mengenggam tangannya serta memeluk tubuhnya.
"Aku berpikir Jisoo gadis yang bodoh yang menolak menikahimu. Saat semua orang menginginkanmu seutuhnya, Jisoo yang mempunyai kesempatan untuk bisa melakukannya dia juga malah membuang kesempatan yang sangat diinginkan oleh banyak orang." Ucap Lisa buka suara.
Lisa yang tadinya berdiri memperhatikan Jennie, sekarang mengambil posisi duduk disebelah Jennie.
"Tapi itu dulu sebelum aku tahu dia memiliki trauma." Lanjut Lisa menatap Jennie.
"Jennie, kamu tidak sepenuhnya salah. Kamu hanya tidak tahu begitu juga denganku." Ujar Lisa mengelus pundak Jennie lembut, memberikan ketenangan disana.
Jennie mulai menoleh menatap Lisa setelah mendengar perkataan gadis poni. Lisa mengangguk kembali meyakinkan Jennie, ini bukanlah kesalahannya.
"Lisa, apa menurutmu sikapku dulu pada Jisoo hal wajar? Aku memutuskan hubunganku dengannya karena keegoisanku. Aku selalu saja menuntutnya untuk segera menikahiku." Tanya Jennie ingin tahu pendapat Lisa.
"Kau hanya butuh kepastian darinya dan aku rasa itu wajar saja mengingat hubungan kalian terjalin sudah cukup lama." Ucap Lisa menghapus air mata Jennie.
Mereka berdua bertatapan, Jennie tidak menepis tangan Lisa dari wajahnya. Dalam diam Jennie merasa bingung dengan gadis dihadapannya ini, dia selalu bisa memberikan jawaban yang menenangkan hatinya saat ia butuh, bukan jawaban yang semakin membuatnya drop.
"Kenapa kau masih saja bersikap baik padaku?" Tanya Jennie penasaran.
"Kau sudah tahu jawabannya." Kata Lisa tersenyum.
"Sikap jahatku padamu masih tidak mampu menghilangkan perasaanmu untukku?" Jennie menatap Lisa sambil menunggu Lisa memberikan jawaban.
"Jika bisa mungkin sudah sejak lama perasaan ini hilang, tapi sayangnya perasaanku padamu tidak bisa dianggap remeh." Lisa balik menatap Jennie yang masih menatapnya.
"Jadi ku mohon, jangan memintaku untuk berhenti mencintaimu." Pinta Lisa memohon sambil memegang tangan Jennie.
"Sama saja dengan kamu menyuruhku menguras abis air dilaut, itu suatu hal yang mustahil dilakukan." Kata Lisa menahan tangisnya. Melihat tatapan tulus Lisa membuat hati Jennie mengiba.
"Lisa kamu tahukan aku masih sangat mencintai Jisoo." Ujar Jennie memberi tahu. Tentunya sulit untuk membuka hati untuk orang baru.
"Jennie aku tahu, dengan sabar aku akan menunggu kamu mempersilahkan aku memasuki hatimu." Ucap Lisa yakin dengan perkataannya.
"Sama seperti kamu yang tidak menyerah dengan Jisoo, akupun juga demikian tidak akan menyerah padamu Jen." Perkataan Lisa ini membuat Jennie terdiam membisu.
****
"Sayang kamu mau kemana?" Tanya Jisoo memegang tangan Rose pelan.
"Aku mau melabrak Jennie, sudah seenaknya mengataiku pelacur. Mulutnya harus diberi pelajaran supaya tidak mengatai orang sembarangan." Jawab Rose melepaskan pegangan tangan Jisoo.
"Astaga baru saja tadi aku mengatakan kamu bukan terpikal yang suka mencari masalah." Kata Jisoo mengingatkan kekasihnya.
"Apa penting bahas itu sekarang huh?" Kesal Rose menatap Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You
Teen FictionBerceritakan kisah cinta rumit yang tidak tahu endingnya akan seperti apa dan bersama siapa. Kim Jisoo, berada dalam situasi sulit. Keputusan apa yang akan ia ambil dengan dua pilihan mungkin menjadi tiga pilihan sebab hubungan masa lalu mereka masi...