BAB 34 - Bertempat di Aula Dewa Bela Diri Agung; Putra Mahkota Bertemu Putra Mah

40 7 0
                                    

Buku Satu –  Hujan Darah Mengedari Bunga

BAB 34 – Bertempat di Aula Dewa Bela Diri Agung; Putra Mahkota Bertemu Putra Mahkota 3.

Xie Lian terdiam dan Jun Wu menggelengkan kepala.

“Kupikir kau tidak akan tahu.”

Kaisar Dewa Bela Diri Surga mencondongkan kepala; memberi isyarat kepada Xie Lian untuk mengikutinya. Keduanya lantas berjalan perlahan ke ruangan yang ada di balik aula. Seiring dengan langkah kaki, Jun Wu, dengan tangan yang membuai di depan, berkomentar. “Xian Le sudah dewasa sekarang.”

Secara alami, Xie Lian tidak berani untuk menanggapi komentar yang baru saja ia terima, Jun Wu pun melanjutkan.

“Delapan ratus tahun lalu, ketika aku mengirimmu ke bawah, aku sudah mengatakan kepadamu untuk terus berkomunikasi secara periodik denganku agar kau tidak berguling di dalam lumpur seorang diri. Tetapi begitu kau di bawah, semua komunikasi diputus dan kau menyiksa dirimu sendiri. Kau sudah diangkat naik selama beberapa waktu sekarang, tetapi tidak sekalipun kau melapor ke Aula Bela Diri Agung. Jika orang lain yang bersikap kurang sopan seperti ini, Istana Ling Wen pasti akan mencela mereka secara langsung.”

Tentu saja permintaan maaf Xie Lian tadi bukan untuk hal yang baru saja diungkapkan Jun Wu, Jun Wu sendiri juga tahu.

“Jika permohonan maafmu adalah untuk beberapa tikaman pedang waktu itu, biarkanlah itu semua berlalu. Kau sendiri yang bilang; semuanya dapat dilupakan setelah tikaman dilayangkan.”

Xie Lian meringis. “…Bagaimana aku bisa lupa?”

“Kalau begitu lihatlah masa depan. Masih banyak sekali hal di mana kau dibutuhkan.”

Xie Lian memijat keningnya. “Xian Le hanyalah dewa pemulung rendahan tanpa adanya kekuatan. Aku tidak terlalu dibutuhkan; aku hanya berharap aku tidak menjadi beban.”

“Kenapa kau menjatuhkan harga dirimu? Bukankah kau menyelesaikan dua kasus terakhir dengan begitu luar biasa?” Jun Wu berujar.

“Tetapi aku mungkin sudah menyinggung Jenderal Pei.”

“Ming Guang akan baik-baik saja, aku yang akan mengawasinya jadi kau tidak perlu khawatir. Tetapi bagaimanapun,” Jun Wu menoleh. “Ceritakan kepadaku, makhluk luar biasa apa yang bersamamu ketika kau turun kali ini?”

Xie Lian menaikkan tangan. “Tuanku, hamba bersumpah jika hamba tidak melakukan apapun. Hanya saja, suatu hari, kebetulan sekali aku bertemu dengan anak lelaki yang cukup menarik selama perjalanan dan kita menghabiskan beberapa saat bersama. aku tidak terlalu memikirkannya.”

Jun Wu mengangguk. “Sebuah pertemuan yang kebetulan, nak, seorang Raja Hantu Penguasa. Xian Le, apakah kau tahu, jika Ming Guang terus menanyaimu dan kau mengaku di depan para dewa lain, konsekuensi apa yang akan kau terima? Tidak akan ada yang mempercayaimu.”

“Xian Le paham,” Xie Lian menjawab, sedikit merengek. “Oleh karena itu hamba sangat berterima kasih atas campur tangan dari Tuanku yang tidak kunjung habis. Tuanku, Tuanku tidak akan benar-benar menginterogasiku, kan? Aku tidak akan bersekongkol dengan Alam Hantu. Semua itu adalah kekhawatiran yang tidak masuk akal.”

“Aku tahu kau tidak akan bersekongkol dengan Alam Hantu,” Jun Wu menanggapi.

“Hamba berterima kasih atas kepercayaan Tuanku,” Xie Lian menjawab.

“Tetapi, dengan hal ini, mungkin tidak akan tepat bagiku untuk memberimu tugas atas hal penting yang baru saja muncul.”

“Apa itu?” Xie Lian bertanya.

[Danmei - Terjemahan] Karunia Para Dewa / Heaven Officials BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang