BAB 35 - Masuk Kota Hantu! Pertemuan dengan Sang Raja Hantu.

58 8 2
                                    

Buku Satu –  Hujan Darah Mengedari Bunga

BAB 35 – Masuk Kota Hantu! Pertemuan dengan Sang Raja Hantu.

Sedikit memalukan memang, empat jam setelah pertemuannya, Xie Lian baru bisa mengintip gulungan dan pada akhirnya mengetahui latar belakang dari Sang Tuan Angin.

Lima Tuan Elemen di surga menggunakan gelar mereka untuk menggantikan nama belakang. Contohnya, sebelum Tuan Bumi diangkat, nama fananya adalah Ming Yi. Setelah diangkat, dia kemudian dipanggil dengan sebutan Tuan Bumi Yi. Untuk Tuan Angin, nama lamanya adalah Shi Qingxuan, dan setelah pengangkatannya, dia dipanggil dengan sebutan ‘Tuan Angin Qingxuan’. Sangat cocok dengan gelarnya, kepribadian dari Shi Qingxuan benar-benar layaknya angin sepoi; dia begitu mudah akrab dan sangat dermawan, tidak peduli dengan hal-hal kecil dan sangat termashyur di surga. Semuanya jelas terlihat dari bagaimana ia yang dengan mudahnya menghibahkan sepuluh ribu pahala di jalur komunikasi. Tetapi tetap saja, kakak laki-lakinya adalah dewa yang mengatur tentang kekayaan manusia fana, pantas saja Tuan Angin sangat dermawan dan tidak peduli hal-hal kecil.

Memang, kakak laki-laki dari Tuan Angin Qingxuan adalah ia yang dijuluki dengan ‘Tirani Air’, Tuan Air Wudu.

Bersama-sama turun ke dunia bawah, kedua dewa tadi berjalan berdampingan sembari mengobrol selagi berjalan. Xie Lian menyilangkan tangan dan beberapa kali memberi tanggapan kekaguman. “Keluarga Pei menghasilkan dua jenderal di bawah satu nama sudah sangat melegenda, tetapi kau dan kakakmu, satu angin satu air, sama-sama naik dalam waktu yang bersamaan, benar-benar sebuah dongeng keajaiban.”

Patut diketahui bahwa bahkan dalam satu dalam sekian juta, mungkin tidak akan ada yang memiliki kemampuan untuk diangkat naik ke surga. Pei Ming dan Pei Xiu terpisah dalam sekian ratus tahun, Pei Xiu bahkan bukan keturunan langsung; dia dari kakak Pei Ming dari cabang keluargan yang entah siapa yang tahu berapa kali mereka dihapus dari generasi ke generasi. Tuan Air Wudu dan Tuan Angin Qingxuan adalah saudara sedarah, benar-benar sepasang dewa yang diangkat dari rumah yang sama. Oleh karena itu, kisah mereka begitu luar biasa.

Shi Qingxuan tergelak. “Bukan apa-apa. Kakakku dan aku dilahirkan dari ibu yang sama, tumbuh bersama, ke sekolah yang sama, berkultivasi bersama, sudah sangat alami jika kita akan sama-sama diangkat di dalam waktu yang sama.”

Xie Lian juga mempelajari ini ketika dia melihat dari gulungannya tadi. Shi Wudu diangkat terlebih dahulu, tetapi hanya dalam beberapa tahun, adiknya Shi Qingxuan juga berhasil melewati bencana surga. Orang-orang di dunia fana seringkali menyembah mereka bersama dalam satu kuil dan memuji mereka sebagai dewa yang setara. Sudah jelas jika keduanya memiliki hubungan yang baik. Dan sesuai dengan apa yang sudah diceritakan oleh San Lang dan Nan Feng, Tuan Air adalah alasan kenapa Pei Ming bahkan tidak akan menyentuh Tuan Angin. Memang, saudara dari Tirani Air memang tidak akan mudah dirundung.

Sampai pada titik ini, Xe Lian memikirkan detail lain yang ia pikirkan matang-matang sebelum menanyakan. “Tuan Angin, di Aula Bela Diri Agung tadi, dari cara jenderal Pei bicara, beliau terdengar jika dia memiliki hubungan persahabatan dengan kakakmu. Dengan kau yang mengadukan Jenderal Pei Muda, apa mungkin itu akan memberikan dampak…”

“Tidak,” Shi Qingxuan menjawab. “Kakakku sudah tahu kalau aku tidak suka dengan Pei Ming.”

“Mengetahui dan beraksi adalah dua hal yang berbeda,” Xie Lian menimpali. “Apakah hal yang seperti ini tidak akan menimbulkan kerenggangan antara Tuan Air dan Jenderal Pei?”

“Kalau memang bisa menyebabkan kerenggangan, maka lebih baik! Aku harap kakakku akan berhenti menongkrong dengannya dan suatu hari meninggalkan julukan ‘Tiga Tumor’,” Shi Qingxuan mengungkap.

[Danmei - Terjemahan] Karunia Para Dewa / Heaven Officials BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang