BAB 13 - Jubah Semerah Maple; Kulit Seputih Salju

69 3 0
                                    

Tentu saja apa yang baru saja ada dipikirannya tidak akan pernah bisa ia ucapkan dengan keras. Tetapi akhirnya dia paham kenapa raut muka Nan Feng dan Fu Yao berubah dengan begitu drastis ketika mendengar tentang kupu-kupu perak. Mereka pasti memiliki waktu yang sulit ketika harus menghadapi tuan dari kupu-kupu perak bersama dengan dua jenderal yang mereka layani.

"Yang Mulia, a-a-apakah Hua Cheng melakukan sesuatu kepadamu?" Seorang dewa bertanya, seolah-olah Xie Lian seharusnya kehilangan satu tangan atau satu kaki.

"Dia tidak melakukan apapun, hanya..." Xie Lian berhenti sejenak.

Hanya apa? Dia tidak mungkin mengatakan jika Hua Cheng hanya membajak kereta, menggenggam tangan dan berjalan dengannya di dalam hutan, 'kan?

Xie Lian menyusun pikirannya dan kemudian berkata. "Dia menghancurkan susunan sihir Xuan Ji di Gunung Yujun dan membawaku ke dalam."

Gumaman kecil langsung memenuhi jalur komunikasi.

Setelah beberapa saat, seorang dewa lain bertanya, "Bagaimana menurut kalian semua?"

Hanya dengan suara saja, Xie Lian sudah bisa membayangkan dewa-dewa yang ada saling menggelengkan kepala dan melambaikan telapak tangan.

"SIAPA YANG TAHU??!?"

"TIDAK ADA YANG TAHU APA YANG DIA INGINKAN! DIA MEMPERMAINKAN KITA!"

"Apa yang sebenarnya dia pikirkan? Tidak ada yang bisa membaca Hua Cheng..."

Sekalipun Hua Cheng di mana-mana sudah dikenal sebagai jelmaan iblis, Xie Lian sama sekali tidak berpikir jika Hua Cheng semengerikan itu. Dan setelah berpikir dengan dalam, Xie Lian malah berterima kasih kepada Hua Cheng atas pertolongannya saat memecahkan kasus di wilayah utara kali ini. Bagaimanapun, misi pertamanya setelah diangkat menjadi dewa sudah terlaksana dengan baik.

Sudah ditentukan dari awal jika semua pahala dari kasus wilayah utara akan dihitung di bawah nama Xie Lian, tetapi si walikota tua terlalu berduka atas kematian putrinya hingga dia baru ingat apa yang dia janjikan untuk dipersembahkan kepada dewa cukup lama setelah kasusnya selesai dan pahalanya dikurangi. Tetapi, sedikit dari sini, sedikit dari sana dan sedikit banyak kesilapan di mana-mana, Xie Lian pada akhirnya mampu membayar delapan juta delapan ratus delapan puluh ribu pahala.

Setidaknya Xie Lian sudah tidak punya hutang! Merasa begitu enteng dan bersemangat, Xie Lian memutuskan untuk menjadi dewa yang baik dan akan sangat bagus jika bisa berkenalan dan berteman dengan dewa-dewa surga lain. Sekalipun jalur komunikasi surga memang biasanya damai, jalur komunikasi akan menjadi ribut ketika ada hal yang membuat sibuk. Terkadang jika ada dewa yang merasa bahagia atau tidak sengaja bertemu dengan hal-hal yang menarik, mereka akan membagikannya di jalur komunikasi dan semuanya akan bersuka ria. Sekalipun Xie Lian tidak terlalu mengenal kebanyakan dari suara mereka, dia mendengarkannya dalam diam. Tetapi dia tidak bisa selamanya terus bersembunyi! Setelah beberapa saat, dia akan dengan serampangan turut ikut bercakap-cakap:

"Itu cukup menarik."

"Aku membaca sebuah bait indah ini tanpa sengaja dan aku rasa aku akan membaginya dengan semua orang."

"Ini adalah obat mujarab untuk sakit punggung dan sakit kaki, aku merasa aku ingin membaginya dengan semua orang."

Sayangnya, setiap dia membagikan hal-hal yang sudah dia pikirkan matang-matang manfaatnya secara fisik dan mental, jalur komunikasi akan menjadi hening. Hingga pada akhirnya, Ling Wen sudah tidak bisa menahan lebih lama dan memberitahunya secara pribadi.

"Yang Mulia, hal-hal yang ada bagikan di jalur komunikasi sangatlah baik, tetapi, mereka yang ratusan tahun lebih tua dari pada Yang Mulia tidak akan membagikan hal-hal yang seperti itu."

[Danmei - Terjemahan] Karunia Para Dewa / Heaven Officials BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang