BAB 45 - Guoshi Berhati-Hitam; Perjamuan Emas Terendam Darah.

34 5 0
                                    

Buku Satu – Hujan Darah Mengedari Bunga

BAB 45 – Guoshi Berhati-Hitam; Perjamuan Emas Terendam Darah.

Feng Xin adalah orang yang terdekat di antara mereka dan melihat Xie Lian dengan rasa terkejut yang tidak bisa ditutupi. Mu Qing, di sisi lain, memiliki mata yang berbinar; keterkejutan yang tertahan memiliki lapisan kegembiraan yang tersembunyi.

Shi Qingxuan melepaskan Ming Yi dan berujar. "Qianqiu, apa kau salah paham akan sesuatu? Jika Yang Mulia adalah Guoshi Fangxin yang itu, bagaimana kau baru mengenalinya sekarang?"

Suara lain terdengar dari samping. "Qingxuan, kau tidak tahu? Legenda mengatakan jika Guoshi Fangxin adalah orang yang congkak, misterius dan dingin. Dia selalu mengenakan topeng emas putih dan tidak pernah menujukkan wajah aslinya ke siapapun. Yang Mulia Tai Hua pasti tidak pernah melihatnya."

Yang berujar barusan berdiri jauh dari mereka dengan tangan yang melingkar di depan dada. Itu adalah Pei Ming. Cukup melihat wajahnya saja sudah mampu membuat Shi Qingxuan jengkel dan dia melambaikan kipasnya.

"Jika memang begitu, maka tidak ada yang pernah melihat bagaimana rupa Guoshi Fangxin. Kenapa Jenderal Pei membuatnya seolah-olah Yang Mulia Xian Le memang pasti adalah Sang Guoshi Fangxin?"

Ketika mereka menjalankan misi, Shi Qingxuan dan Xie Lian benar-benar konyol dan jenaka, tetapi begitu mereka sampai di mahkamah surga, mereka mengubah sikap mereka menjadi tenang, karar dan berhati-hati dalam bersikap. Tepat saat itu, sebuah bayangan seputih salju muncul dari belakang ruangan.

Begitu dia datang, semua orang menjadi tenang. Para dewa yang saling berbisik saling berdiri di tempatnya masing-masing, mendiamkan huru hara dan membungkuk.

"Yang Mulia."

Jun Wu menaikkan tangannya dan semua orang dengan seragam menegapkan tubuh. Dia berjalan dengan pelan. Begitu dia melewati Xie Lian, dia menepuk bahu kanannya. Lengan yang tadinya masih terlumuri oleh darah segar langsung menghilang setelah ditepuk.

Setelah melihat ke arah Ming Yi, Jun Wu berujar. "Tidak ada yang serius. Istirahatkan Tuan Bumi."

Setelahnya, empat dewa yang terkenal akan keahlian medisnya datang untuk mengangkat Ming Yi dan membawanya pergi. Shi Qingxuan terlihat jika dia ingin ikut, tetapi melihat ketegangan yang ada di Aula Bela Diri Agung saat ini, dia tidak bisa tidak khawatir sehingga memutuskan untuk tidak pergi.

Dengan tangan di belakang punggung, Jun Wu kembali ke singgasana sebelum kembali berbicara lagi. "Jadi, katakan padaku. Apa yang terjadi sekarang? Kenapa Tai Hua tidak mau melepaskan Xian Le dan kenapa Xian Le menundukkan kepalanya?"

Lang Qianqiu melirik Xie Lian; melihatnya masih terdiam di antara para dewa yang masih mengelilingi, Lang Qianqiu sama sekali tidak memiliki kekhawatiran jika Xie Lian akan kabur. Oleh karenanya, Lang Qianqiu melepaskan tangan Xie Lian dan berbalik ke arah Jun Wu sambil membungkuk.

"Tuanku, ratusan tahun lalu, pria ini mengubah namanya menjadi Fangxin, membinasakan kaumku dan membawa kehancuran kepada kerajaanku. Hamba memohon untuk diadakan adanya pertandingan dan hamba mohon Tuanku akan menjadi jurinya!"

Di dalam Aula Bela Diri Agung, bahkan mereka yang tidak pernah mendengar nama Fangxin berlari untuk mencari tahu namanya di dalam jalur komunikasi. Apa yang mereka temukan adalah sebuah dongeng yang luar biasa. Untungnya Ling Wen hadir untuk menjawab pertanyaan setiap orang.

"Guoshi Fangxin adalah penyelamat dan guru bagi Putra Mahkota Kerajaan Yong'an, Lang Qianqiu. Dia dijuluki sebagai Empu Keji Kembar karena kemasyhuran dongengnya akan darah yang menenggelamkan Perjamuan Emas Kerajaan Yong'an."

[Danmei - Terjemahan] Karunia Para Dewa / Heaven Officials BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang