Di pagi hari, Sekar meneropong kaos kakinya yang bolong. Nasib jadi orang kalangan menengah ke bawah.
Buat beli kaos kaki aja, rasanya memegang bumi dan menaruh di pundak. Bercanda, tidak seperti itu.
"Belum pergi lagi?" tanya Opal saat melihat Sekar.
"Kaos kaki gue bolong."
"Kaos kaki bolong apa sengaja terlambat. Biar dihukum mas crush," goda Opal.
Sekar tersenyum malu-malu. Dihukum mas crush memang niatnya yang pertama sih. Apalagi hari ini, hari senin. Ada upacara di sekolah.
"Nih, hemat sampai hari jumat," ujar Tika memberikan uang dua puluh ribu pada Sekar.
Sekar menatap uang dua puluh ribu itu. Untuk lima hari, ngaco kali ah. Sehari juga habis nih uang.
"Ya Tuhan, turunkan anak tunggal kaya raya dalam bentuk pangeran berkuda emas! Agar hidup ini tidak melarat lagi!" teriak Sekar menadahkan kedua tangannya.
Bugh!
Tika memukul punggung gadis itu. Menyadarkan dari khayalan Sekar.
"Aww, dipukul mulu!" sungut Sekar dengan wajah yang masam.
"Jangan mimpi dapat laki-laki kaya! Hidup kita itu udah miskin! Terima aja kenyataan begitu! Hidup bakalan gini aja terus, nggak akan merubah. Laki-laki mikir mau sama lo! Perempuan jorok plus kucel dari tempat kotor ini!" maki Tika.
Sekar menatap tajam Tika. Ia langsung melenggang pergi begitu saja, menenteng kaos kaki dan sepatu nya.
Ia juga tak ingin hidup seperti ini. Andai kedua orangtuanya masih hidup, pasti Sekar akan hidup nyaman. Disayang kedua orangtuanya.
Setiap hari Tika hanya memberikan motivasi tak berguna tentang kerasnya hidup. Kalo bukan cita-cita jadi orang kaya, Sekar nggak akan mau sekolah.
Ia mengelap air matanya yang mengalir tanpa sadar.
"Ah sialan si Tika! Mental gue down lagi!"
"Jangankan kasih sayang, muka orangtua gue aja. Gue kagak tau!"
"SEKAARR!! LO SIALAN BANGET SIH! DUNIA KERAS PADA LO!!"
🦋
Siswa-siswi SMA Gardenia sudah berbaris di lapangan. Bahkan pagar saja sudah tertutup rapat. Batang hidung Sekar, lenyap.
Dua orang gadis terus saja melirik keluar pagar. Khawatir dengan Sekar, apa gadis itu sangat hobi dalam terlambat.
"Duh, Sekar mana sih?" panik Lusiana, Lusiana Melissa sahabat Sekar.
"Sengaja terlambat, biar dihukum mas crush," jawab Aliya memutar bola matanya malas, Aliya Bessara.
Sebelum upacara dimulai. Kaum hawa yang berbaris di lapangan memekik tertahan. Melihat dua pangeran sekolah yang kini sedang menggandeng satu perempuan di tengahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)
Novela JuvenilIni tentang misteri, teka-teki, dan pembunuhan. Sekar Kusuma Mandala, gadis yang tiba-tiba bertemu dengan nenek misterius yang memberikannya secarik kertas berisi teka-teki tentang hidupnya. Sambara Utama Rahagi, lelaki incaran Sekar yang super ding...