Terdengar jeritan yang memilukan dari seorang wanita yang sedang disiksa diruang eksekusi.
Lantai bewarna putih itu terkena noda darah yang masih segar dan mengalir.
Tak ada kata ampun selama memberikan cambukan, tubuhnya bahkan penuh luka.
Rasa cambukan ini sudah membekas di dirinya. Sakit, panas, perih, dan ngilu yang ia rasakan.
Cambukan itu terhenti.
"A-ampun," lirih wanita itu dengan terbata-bata.
"Tugasmu mudah yang aku berikan. Namun kau yang malah menyulitkan dirimu sendiri."
"B-bunuh s-saya s-saja..."
"Membunuh tanpa menyiksa? Saya tidak suka hal itu, saya benci perempuan pembangkang!"
Ctar!
"Akhh!!"
Tubuhnya lemas dan sakit. Cambukan itu terus menyentuh tubuhnya yang sudah terluka parah.
Bahkan dress putihnya tak bewarna putih lagi. Melainkan bewarna merah karena noda darah yang mengucur.
Dua penjaga di depan pintu mendengar teriakan dan ringisan wanita itu merasa kasihan. Namun ini bukan kali pertama.
Aji masuk ke dalam ruangan eksekusi itu.
"Hentikan Juano!"
Juano pun berhenti dan menoleh pada Aji yang baru masuk. Ia tersenyum miring.
"Bagaimana? Apa kau jijik pada tubuhnya?" tanya Juano.
Aji melihat wanita itu dari atas sampai bawah. Sangat mengenaskan sekali.
"Matikan saja dia," suruh Aji.
"Setelah itu hilangkan mayatnya, begitu?"
Aji menatap Juano yang tak merasa bersalah sama sekali. Juano menyimpan cambuknya dan mengambil pistol.
Dor!
Dor!
Dua tembakan di dada wanita itu menembus pada jantungnya. Kharisma pun tewas, menghembuskan napas setelah di siksa begitu keji oleh Juano.
"Buang dia," titah Juano pada kedua penjaga nya.
"Baik Tuan Juano!"
Memakai sarung tangan. Dua penjaga itu melepaskan kedua tangan Kharisma dari belenggu rantai yang mengikatnya selama beberapa hari ini. Dan selama penyiksaan itu ia tidak duduk, hanya berdiri dengan kedua rantai di tangannya.
Juano meminum segelas wine miliknya. Aji pun menghampiri Juano yang tampak santai.
"Warga mulai demo, pabrik berisik."
"Hm, aku sudah mengira ini bakalan terjadi karena mesin payah itu."
"Apa yang kita lakukan Juano?"
"Besok aku akan kesana. Atur saja jadwalnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)
Teen FictionIni tentang misteri, teka-teki, dan pembunuhan. Sekar Kusuma Mandala, gadis yang tiba-tiba bertemu dengan nenek misterius yang memberikannya secarik kertas berisi teka-teki tentang hidupnya. Sambara Utama Rahagi, lelaki incaran Sekar yang super ding...