TMC 23 : DUA PULUH TIGA

4.1K 1K 81
                                    

"TIKAAAA!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"TIKAAAA!!"

"TIKAAAA!!"

"APA SIH SEKAR! TERIAK-TERIAK NGGAK JELAS!"

Tika menghampiri gadis itu. Tampak Sekar kesal karena poto Sambara di kamarnya rusak semua.

Ia baru sadar, ini nih akibat kebanyakan melamun jadi nggak sadar kan.

Semua poto dan poster Sambara berada di dalam tong sampah. Padahal untuk semua hal ini ia harus rela tak jajan.

Rata-rata isi kamar gadis itu tentang Sambara semua. Note kecil saja semangatnya untuk Sambara.

"Kenapa dirusak?!"

"Bukan gue anjir! Salahkan Opal! Dia yang ngerusak semuanya. Nggak suka lihat lo disakiti mulu!"

"Opal benar-benar ya bikin naik darah!" geram Sekar.

Tika tampak acuh dan kembali ke kamarnya. Sekar membereskan semua poto Sambara.

Kembali memajangnya di kamar. Ah, apa ini obsesi atau cinta sih? Ia juga tidak tau.

Butuh waktu lama untuk merapikan kembali.

"Maaf ya Sambara, lo harus berada di tong sampah tadi."

"Ini gue balikin lagi."

"Lain kali lo nggak akan di tong sampah. Tapi di hati gue."

"Oh iya. Makasih udah datang ke kedai Tika. Lain kali mampir lagi ya."

Berbekal balok kayu di tangannya. Dari sorot lampu jalan, gadis itu sangat mengerikan dengan tatapan tajam.

Jantan, Opal, dan Suryo berada di pondok. Mereka suka ngumpul disini, menjaga keamanan wilayahnya juga.

Pondoknya memang tak jauh dari pabrik. Suara pabrik yang menemani keheningan malam ini.

"Astaga!" kaget Suryo saat menoleh ke belakang.

Dari kejauhan, Sekar sudah siap dengan balok kayu nya. Ia menghampiri teman-temannya.

Berbekal pisang goreng, ubi rebus, dan kopi. Mereka berada di pondok.

"Ubi rebus, Kar," tawar Jantan.

Bugh!

Sekar memukul balok kayu itu pada tiang pondok. Ketiganya terperanjat kaget.

"OPAL! KENAPA LO BUANG POTO SAMBARA KE TONG SAMPAH!" teriak Sekar.

Sebuah mobil alphard keluar dari pabrik. Orang di dalam mobil itu menyuruh supir untuk berhenti.

"Kenapa Den?" tanya supir.

"Sebentar Pak," jawab Sambara.

Ia melihat Sekar dan ketiga teman gadis itu dari kejauhan. Apa yang dilakukan Sekar dengan balok kayu dan meneriaki namanya.

THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang