Sekar termenung, meletakkan kepalanya di atas kasur. Ponselnya menyala, melihatkan sebuah room chat Sambara.
Sudah banyak mengirim pesan. Satu pun tak ada balasan dari Sambara. Padahal ceklis dua.
Es kutub
Sam, lo marah ya?
Gue minta maaf
Sumpah itu bukan gue yang lakuin
Gue minta maaf yaItulah pesan yang Sekar kirim ke Sambara. Berharap jika lelaki itu sudah tak marah lagi padanya.
Opal masuk ke dalam rumah Sekar dengan membawa sebuket bunga mawar merah entah dari siapa.
Orang kurir yang mengantarnya dengan tujuan Sekar tanpa penerima lagi seperti biasa yang Sekar dapatkan.
"Lho romantis banget bawa mawar merah segala. Suka sama Sekar?" tuduh Tika.
"Ih enggak lah! Nggak nafsu sama Sekar, lagian dia udah kayak adik Opal. Nggak tau ini bunga dari siapa, tadi ada kurir yang ngantar atas nama Sekar."
"Pengirimnya Gading lagi?"
"Nggak ada nama pengirim Mbak. Mungkin Gading, dia kan yang selalu perhatian sama Sekar."
"Hm, Mbak ke kedai dulu. Jagain Sekar."
"Siap komandan!"
Opal mengetuk pintu kamar Sekar. Ia memegang gagang pintu dan menekannya, ternyata sudah tidak dikunci lagi.
Meletakkan bunga mawar itu di atas kasur. Sekar masih setia menatap ponselnya, menunggu balasan Sambara yang mustahil.
"Mawar dari kurir. Mungkin itu pemberian Gading," ucap Opal dan duduk di sebelah Sekar.
"Setelah rasa semua cukup, Sekar bakal balikin semuanya."
"Kenapa nggak lo gunakan aja?"
"Opal!" sungut Sekar memukul paha lelaki itu.
"Iya! Iya! Gimana kalo malam ini kita makan seblak, gue traktir," ajak Opal.
"Nggak lapar."
"Seharian lo di dalam kamar. Ini udah malam dan lo belum makan apapun, lo nggak boleh sakit."
"Opal," panggil Sekar lirih menatap Opal.
Ia menggenggam tangan lelaki itu. Opal sama sekali tak ada menyimpan perasaan pada Sekar. Ia menganggap Sekar sebagai adiknya. Karena memang tua satu tahun Opal dari Sekar.
"Opal jangan pergi ya." mata Sekar terpejam, dengan posisi duduk dan kepala di atas kasur.
"Gue kan disini. Selalu sama lo." Opal mengusap kepala Sekar.
"Mobil itu mau nabrak Opal." entah sadar atau tidak. Sekar mengatakan semuanya dalam mata terpejam.
Kening Opal berkerut. Tanpa keduanya sadari. Seorang Nenek tua memegang kepala Sekar. Tapi Opal tak melihat keberadaan Nenek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)
Teen FictionIni tentang misteri, teka-teki, dan pembunuhan. Sekar Kusuma Mandala, gadis yang tiba-tiba bertemu dengan nenek misterius yang memberikannya secarik kertas berisi teka-teki tentang hidupnya. Sambara Utama Rahagi, lelaki incaran Sekar yang super ding...