Bel istirahat berbunyi nyaring seantaro sekolah. Murid berhamburan keluar saat guru pun keluar.
Sekar langsung menjatuhkan kepalanya di atas meja.
"SEKAR!!" teriak Gading yang berada di ambang pintu.
"Masuk elah!" suruh Lusiana.
Aliya berpindah duduk di depan Lusiana dengan menghadap gadis itu. Gading duduk di sebelah Aliya.
"Nggak ke kantin?" tanya Gading.
"Gak ada uang," jawab Sekar lesu.
"Lo ngapain pakai sendal, sepatu lo mana?" Lusiana diangguki Aliya.
Gading pun melihat ke bawah dan benar kalo Sekar memakai sendal saat ini.
"Gue udah izin!"
"Bukan masalah izinnya. Sepatu lo mana? Bu Yatmini nanya aja tadi kagak di jawab!" sungut Aliya.
Sekar menegakkan tubuhnya. Ia menatap temannya bergantian.
"Nggak ada niat gitu traktir gue makan?" tanya Sekar.
"Gue traktir lo sepatu baru mau?" ujar Lusiana.
Sekar kembali menjatuhkan kepalanya di meja. "Ck, gue nggak butuh! Bisa beli sendiri."
"Sekar, sepatu lo mana?" tanya Gading penuh penekanan.
"Au dah!" acuh Sekar mengedikkan bahunya.
"Jawab aja kali susah amat!" kesal Aliya yang sudah sangat kepo kemana perginya sepatu Sekar.
"Dirusak sama Sambara," jawab Sekar.
"Benar-benar ya tuh bocah! Mau gue amuk!" Lusiana siap berdiri, Sekar menahan pergelangan tangan gadis itu dan menggeleng pelan.
"Udahlah jangan di perpanjang, dia nggak sengaja."
"Bedain cinta sama bodoh!" geram Gading.
Sekar menadah kepalanya, ia bersandar pada bahu kursi. Menatap langit-langit kelasnya.
Entahlah ia begitu bodoh dalam hal mencintai. Hujat saja dan maki saja dirinya yang bodoh ini.
"Ukuran sepatu lo berapa?" ucap Gading bertanya sembari memperhatikan sendal Sekar yang kebesaran itu.
"37."
"Gue beliin pulang sekolah nanti."
"Ish nggak usah!" tolak Sekar.
"Lo mau sekolah apa enggak?"
"Gading, maaf gue bukan nolak. Tanpa lo gue nggak bisa sekolah! Gue bingung balas budi lo kayak gimana! Please biarin ini jadi beban gue," jelas Sekar.
Ia tak enak dengan Gading yang berpengaruh dalam pendidikannya. Sekar takut tak bisa membalas kebaikan Gading.
"Biar gue aja yang beli," sahut Aliya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)
JugendliteraturIni tentang misteri, teka-teki, dan pembunuhan. Sekar Kusuma Mandala, gadis yang tiba-tiba bertemu dengan nenek misterius yang memberikannya secarik kertas berisi teka-teki tentang hidupnya. Sambara Utama Rahagi, lelaki incaran Sekar yang super ding...