Raditya menikmati sarapannya di meja makan. Hari ini Tika menghidangkan nasi goreng dan telur goreng. Pria ini semalaman tidak pulang kerumah, melainkan tidur di markas.
"Pagi Sekar," sapa Raditya melihat gadis itu keluar kamar dengan seragam lengkap.
"Lah, perasaan tadi nggak ada?"
"Saya numpang sarapan sebelum kembali ke kantor."
"Oh." Sekar hanya ber oh ria saja.
"Matamu sembab," tegur Raditya.
"Sekar, bilang ke kepala sekolah buat tarik beasiswa lo. Nanti masalah hutang sama Gading biar gue yang bayar. Balikin semua barang yang dia kasi, gue bukan mau nyuruh lo benci sama Gading. Gue cuman nggak mau ada Kak Gina selanjutnya lagi."
Sekar mengangguk, ia paham. Tika tak ingin Sekar jadi seperti Kakaknya dulu, berhubungan dengan keluarga Rahagi.
Perlahan ia akan menjauh dari Gading dan Sambara. Tak akan mengganggu kehidupan lelaki itu. Tapi ia akan tetap balas dendam pada Juano. Bagaimana pun nyawa dibalas nyawa, darah dibalas darah. Dan penyiksaan dibalas penyiksaan. Semuanya harus setimpal secara bersamaan.
"Kayaknya Sekar harus kerja deh untuk biaya sekolah. Karena sayang sisa satu tahun lagi," gumam gadis itu.
"Sekolah yang benar, urusan biaya biar saya. Karena saya yang melibatkan kamu dalam masalah ini, saya yang harus bertanggungjawab," sahut Raditya di sela makannya.
Sekar menopang dagunya menatap Raditya sambil tersenyum. Melihat Sekar yang sekarang, Raditya merasa was-was.
"Kenapa?"
"Apa diam-diam inspektur menyimpan rasa sama Tika?"
Bugh!
"Sekar!" tegur Tika menatap tajam gadis itu sambil memukul punggung belakang Sekar.
"Aww! Dipukul mulu!" sungut gadis itu menahan sakit di punggung belakangnya.
"Sekali lagi lo ngomong kayak gitu! Gue pastiin tuh mulut kagak bisa ngomong lagi! Gue jahit!" ancam Tika dan melengos pergi ke dapur.
"Kejam!" desis Sekar.
"Siapa yang kamu suka?" tanya Raditya.
"Bilang aja gini, siapa yang Tika suka," ledek Sekar.
"Saya tarik omongan saya tentang biaya sekolah ka---"
"Jangan dong! Kan bercanda doang! Ah baperan nggak asik!" Sekar memutar bola matanya malas.
Ia memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya. Tentunya tadi ia tambahkan kecap manis lagi.
"Anak sekolah nggak boleh pacaran, jadi Sekar masih jomblo!"
"Dih, sok suci!"
"Biarin wlee! Oh iya, kalo mau makan disini nggak papa kok. Hitung-hitung PDKT sama Tika." Sekar langsung lari terbirit-birit.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)
Teen FictionIni tentang misteri, teka-teki, dan pembunuhan. Sekar Kusuma Mandala, gadis yang tiba-tiba bertemu dengan nenek misterius yang memberikannya secarik kertas berisi teka-teki tentang hidupnya. Sambara Utama Rahagi, lelaki incaran Sekar yang super ding...