Sekar telah menyelesaikan pekerjaannya. Melaksanakan hukuman yang tertunda karena ngegosip dengan Arsen.
Ternyata Arsen orangnya asik juga. Biarpun wajahnya kayak lelaki dingin, ternyata aslinya enggak kalo udah kenal.
Ia masuk ke dalam ruang OSIS, baru juga masuk. Sekar langsung keluar lagi. Ia mencium aroma badannya.
Takut dikatakan bau lagi dan nanti malah bikin Sambara ilfeel.
"Kayaknya nggak bau deh."
"Jaga jarak aja."
"Soalnya Sambara kalo ngomong nyeleneh banget."
Sekar kembali masuk ke ruang OSIS. Ia memanjangkan tangannya dan memberikan kartu kepada Sambara. Ia sengaja menjaga jarak.
"Lo nggak pakai parfum?" tanya Sambara menatap Sekar.
"Pakai, punya Tika. Parfum murah ya gak bakalan melekat lama di baju."
Sambara menatap Sekar dari atas sampai bawah. Gadis itu langsung menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Gue emang suka ya sama lo, bukan berarti lo bisa natap tubuh gue dari atas sampai bawah!"
"Dih!"
"Ngeselin banget sih jadi orang! Gue heran kenapa harus suka sama lelaki modelan kayak lo!"
"Harta?"
Sekar menatap Sambara dengan mulut yang ternganga lebar. Itu juga salah satu alasannya suka sama Sambara.
"Gue ke kelas! Hari ini gue lagi malas buat goda lo! Bye!"
Sekar langsung pamit pergi tanpa menunggu persetujuan dari Sambara. Lelaki itu hanya mengedikkan bahunya acuh saja.
🦋
Hari ini cukup panas, matahari sedang naik-naiknya. Aktivitas di siang hari lumayan terganggu.
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring seantaro sekolah. Gadis itu keluar dengan wajah yang ditekuk masam.
Ia tak begitu semangat, semangat sekolahnya seketika menjadi hilang begitu saja. Bahkan ia tidak mengganggu Sambara.
Berjalan lesuh di trotoar, menabrak bahu siapa saja. Ia seperti sudah tak peduli dengan sekelilingnya lagi.
Namun satu obyek membuatnya tertarik. Ia pun menyebrang jalan dengan sedikit berlari.
Menuju ke daerah kumuh, dimana tempat sampah berada di ujung jalan.
"Nek," panggil Sekar.
Wanita tua paruh baya yang dipanggil itu mendongak, ia tersenyum dan duduk di tepi trotoar. Disini tempatnya teduh karena ada pohon.
"Nenek kok bisa sejauh ini sih jalannya?" tanya Sekar dan duduk di sebelah Nenek.
"Mengintai," jawab Nenek singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)
Teen FictionIni tentang misteri, teka-teki, dan pembunuhan. Sekar Kusuma Mandala, gadis yang tiba-tiba bertemu dengan nenek misterius yang memberikannya secarik kertas berisi teka-teki tentang hidupnya. Sambara Utama Rahagi, lelaki incaran Sekar yang super ding...