TMC 9 : SEMBILAN

4.5K 1.2K 146
                                    

Osteria Club, sebuah klub ternama di Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Osteria Club, sebuah klub ternama di Jakarta. Dilantai dansa banyak yang menari disana dengan alunan musik yang keras.

Disini beberapa berbagai jenis tawaran untuk para tamu ada kelas bawah, menengah, dan atas.

Tentunya kelas atas adalah kalangan orang kaya atau konglomerat dan bakalan dapat wanita yang terbaik juga.

Sedangkan kalangan menengah adalah pengusaha atau pebisnis baru dan dapat wanita yang menarik.

Kalangan bawah kualitasnya tak begitu sepadan. Jika kalangan atas mewah dan kalangan menengah klasik. Maka kalangan bawah minus.

Tempatnya juga berhimpitan. Dari satu pintu ke pintu lainnya. Perempuan berdiri disana, menawarkan dirinya pada lelaki yang akan ia tarik masuk ke dalam kamar kecil itu.

"Mas, sama saya aja. Kita main puas di dalam."

"Mari bermain denganku, akan ku buat kau puas malam ini."

"Mas boleh mampir kesini."

"Sama saya aja Mas, masih sempit kok."

Banyak yang menawarkan dirinya. Bahkan beberapa pria sudah menarik masuk wanita ke dalam kamar. Ada yang berciuman di depan pintu tanpa rasa malu.

Berbeda dengan yang satu ini. Suara cambukan terdengar keras dan sangat menyayat.

Perempuan dengan gaun pendek bewarna putih dipenuhi bercak darah. Kedua tangannya teringat rantai, bahkan untuk berdiri sepertinya lututnya lemas.

Mendapatkan penyiksaan seperti ini. Ia ingin mengakhiri hidupnya saja.

"BUNUH SAYAA!" teriak wanita itu.

Ctar!

"Akhh!"

Wanita itu lemas. Juano menatap tajam wanita di hadapannya, ia pun mengambil pisau kecil.

Melukis di nama di bagian dada wanita itu. Menuliskan nama Kharisma, wanita yang disiksa itu bernama Kharisma.

"Seharusnya kau menurut."

"Jangan jadi bandel kayak gini. Layani pria yang sudah kuberikan."

"Dia membayarmu ratusan juta, tapi kau malah menghajarnya."

"AKU TIDAK SUKA WANITA YANG MEMBERONTAK!" bentak Juano dengan mata yang nyalang.

"Aku benci wanita yang tak menurut!"

"Dan berakhir tragis!"

"Bahkan, aku tidak tau keberadaannya!"

Juano selesai menuliskan nama Kharisma. Darah mengalir deras, bahkan lantai putih itu sudah basah dengan darah Kharisma.

"Nama mu indah, tapi tidak dengan sifatmu!"

"Aji! Jovan! Jangan biarkan dia mati hari ini! Aku masih ingin menyiksa nya!" ujar Juano meletakkan kembali pisau nya.

THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang