TMC 6 : ENAM

4.9K 1.2K 90
                                    

*Rekomendasikan juga ke teman kalian dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Rekomendasikan juga ke teman kalian dong. Biar rame, terimagaji :)

Setelah mengajak Gading makan di kedai Tika. Mereka berdua kini berada di anak tangga sungai. Di malam hari begini, menikmati suasana.

Gading itu orangnya juga sederhana dan banyak membantu warga disini. Ia memang baik.

"Soal Sambara, atas nama dia gue minta maaf," ucap Gading.

"Dia yang salah, kenapa lo yang harus minta maaf mulu?" tanya Sekar.

"Mungkin karena gue sepupu nya."

"Gue juga udah minta maaf sama Sambara. Tentang kuah mie ayam yang tumpah."

Sekar beranjak dari duduknya. Ia menepuk-nepuk bokongnya. Gading juga ikut berdiri.

"Sekar," panggil Gading.

"Terserah orang kaya mau ngelakuin hal apapun. Kami tetap akan di pandang rendah." Sekar menatap malas Gading.

"Maksud gue--"

"Ini gue yang salah! Kenapa lo harus minta maaf atas nama Sambara! Bahkan saat dia ngelakuin kesalahan. Pasti lo yang minta maaf. Sampai disini aja kita bertemu, gue ada rapat sama presiden jepang," pamit Sekar berlalu begitu saja.

🦋

Sekar termenung di pondok. Opal, Jantan, dan Suryo saling melempar pandang. Mereka tak mengerti, gadis ini datang dan langsung termenung. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kar," panggil Opal.

"Hm."

"Mau coklat?" tawar Opal memberikan dua bungkus coklat harga seribuan pada Sekar.

Gadis itu menadah tangannya tanpa melihat lawan bicaranya. Opal memberikan coklat pada Sekar.

"Eh, Nenek misterius itu udah nggak kelihatan lagi lho," ujar Suryo.

"Tadi siang gue nggak sengaja lihat dia di dekat bak sampah ujung jalan, berdiri disana," celetuk Jantan dengan cepat.

Mendengar itu Sekar langsung nimbrung. "Terus, terus?"

"Terus ya pas gue mau samperin. Ada truk lewat di depan gue, pas truk itu udah lewat. Nenek itu malah jadi perempuan cantik, nggak tau deh kemana tuh Nenek pergi."

Mereka kembali lesuh. Jantan kalah gercep, ia juga heran. Nenek tua itu sangat misterius sekali.

Saat mau di samperin malah jadi perempuan cantik. Perempuan itu seperti orang kerja kantoran.

"Kertasnya masih lo simpan?" tanya Opal.

"Masih, penasaran gue dengan artinya."

"Kayaknya itu teka-teki deh, harus lo pecahkan," ujar Suryo.

Sekar langsung beranjak pergi dari sana. Ia kembali lagi saat dua bungkus coklatnya ketinggalan.

"Makasih Opal coklatnya. Duluan ya!" pamit Sekar dan langsung kembali ke rumahnya.

THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang