TMC 29 : DUA PULUH SEMBILAN

5.1K 1.1K 151
                                    

Gading kembali ke ruang OSIS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gading kembali ke ruang OSIS. Lelaki itu masih kesal dengan Sekar yang tiba-tiba berubah drastis. Padahal kemarin mereka masih enjoy saja. Tapi sekarang kenapa jadi aneh begini.

Apa sesuatu sudah merasuki gadis itu hingga berubah menjadi aneh.

"AKHH!"

Pyar!

Gading membuang semua barang-barangnya di atas meja. Beberapa anak OSIS yang masih berada disana terlonjak kaget mendengar barang yang berjatuhan.

Emosi lelaki itu sudah tak bisa ditahan lagi sedari tadi. Ia tak bisa melampiaskan pada Sekar.

"Lo kenapa anjir ngamuk-ngamuk gak jelas?" tanya Arsen menghampiri.

"Rusak dah barang mahal." Iwak memunguti laptop Gading yang tergeletak mengenaskan di lantai.

Gading bergeming. Tatapannya tajam tak berisyarat.

🦋

Hari ini belajar hanya setengah hari saja. Karena ada tanding futsal, Sekar mengemasi barang-barangnya.

Untuk pertama kalinya, ia tak minat melihat pertandingan ini. Padahal dulu ia paling bersemangat untuk mendukung Sambara.

Mungkin dengan cara ini ia mundur. Ia tersenyum kecut disaat keluarga Rahagi bahagia di atas penderitaan orang lain.

"Gue duluan," pamit Sekar.

"Eh Sekar, tunggu!" seru Aliya dan dengan cepat membereskan barang-barangnya.

Sekar menunduk saat keluar kelas. Seseorang merangkul bahunya. Banyak yang sudah menunggu di lapangan indoor untuk pertandingan ini.

"Sekar, tribun pertama udah gue siapkan untuk lo. Sebagai pendukung setia Sambara! Tempat spesial," ujar Iwak. Lelaki itu yang merangkul Sekar.

Disana juga ada Arsen, Faisal, Gading, dan Sambara. Kenapa harus bertemu sih. Waktu dulu Sekar ngejar-ngejar kayak diperjauhkan gitu. Sekarang saat menghindar malah dipertemukan.

"Yoi Iwak, lo duluan aja. Kita ganti baju dulu," sahut Faisal.

"Sekar, ngapain sih buru-buru. Kita bakal di tribun depan kok," celetuk Lusiana yang baru datang.

"Benar tuh kata Lusi. Nggak sabar amat Kar," ejek Faisal.

Sekar tersenyum tak enak, ia melepas rangkulan Iwak pada bahunya. Dengan ekspresi yang tak biasa ia tunjukan.

"Maaf, gue nggak ikut nonton. Kalian aja," tolak Sekar.

Seketika ekspresi bahagia mereka luntur dengan wajah yang tampak kebingungan. Sekar menolak? Untuk kali pertama? Ini sungguhan?

"Lho Sekar, yang tanding kan Sambara. Nggak mungkin dong lo mau lewati gitu aja," cerca Faisal.

"Gue nggak peduli yang tanding siapa," acuh gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang