Seperti biasanya, kali ini ada teman-temannya saja. Sambara sedang bermain PS bersama temannya di ruang khusus untuk bermain.
Mereka tampak semangat sekali. Tidak dengan Arsen yang masih bergeming.
"Sen," panggil Sambara di sela bermain PS bersama Iwak tanpa menoleh.
"I-iya."
"Nggak main?"
"Hari ini kayaknya enggak dulu deh."
"Why?"
"Nggak papa sih."
Suara bantingan pintu terdengar nyaring membuat beberapa orang di dalam ruangan itu terlonjak kaget.
Pelaku hanya menatap tajam satu orang lelaki. Wajahnya penuh intimidasi dengan jelas.
Sepertinya ada dendam yang belum terselesaikan saat ini atau mungkin sebuah peraturan terlanggar begitu saja.
"Sam, noh." Iwak menyenggol lengan Sambara, menunjuk Viona dengan dagu nya.
"ABANG!" pekik Viona melangkah maju dengan hentakan yang kasar.
"Apa?"
"Kemarin malam kenapa nggak temuin Tania di cafe?" tanya Viona berkacak pinggang di samping televisi besar itu.
"Lupa."
"WHAT?! LUPA?! Abang alasan macam apa itu? Tania nungguin Abang lama 'lho di cafe. Tania telepon Abang nggak angkat, kasi kabar atau apa kek."
"Lupa."
Viona pun mematikan televisi itu saat lawan bicaranya sama sekali tak menatap dirinya.
Ia kesal, namun Sambara tak bisa memarahi Viona. Sulit sekali memarahi anak kecil satu ini. Ia hanya bisa menatap tajam Viona.
"Abang harus minta maaf sama Tania!" titah Viona.
"TANIAAA!!" panggil Viona dengan berteriak.
Tania pun berdiri di depan pintu. Menampilkan senyumannya, ia memegang tali tas selempang nya. Tak enak dengan teman Sambara.
Viona menyuruh Tania masuk dengan tangannya. Tania pun masuk, Sambara hanya menatap keduanya tanpa ekspresi sama sekali.
Mungkin Sambara memang manusia dingin tanpa ekspresi wajah. Saat senang saja, ekspresinya tetap seperti itu.
Teman-temannya tidak pernah melihat Sambara tersenyum. Hal langka bagi mereka. Padahal mereka sudah berteman lama.
"Abang harus minta maaf sama Tania," ujar Viona menarik tangan Sambara agar berdiri.
"Viona udah nggak papa, mungkin Sambara lupa." Tania masih tetap tenang.
"Memang! Lupa yang di sengaja!" ketus Tania menatap tajam Sambara.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)
Ficção AdolescenteIni tentang misteri, teka-teki, dan pembunuhan. Sekar Kusuma Mandala, gadis yang tiba-tiba bertemu dengan nenek misterius yang memberikannya secarik kertas berisi teka-teki tentang hidupnya. Sambara Utama Rahagi, lelaki incaran Sekar yang super ding...