TMC 15 : LIMA BELAS

4.4K 1.2K 107
                                    

Pertarungan kali ini sangat sengit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertarungan kali ini sangat sengit. Tatapan sangar saling terlempar dengan permusuhan yang kental.

Tak ada titik damai dari pertandingan kali ini. Cukup emosional dan mampu berkeringat.

Dari kubu A ada Sekar, Opal, dan Nenek Aci. Dari kubu B ada Jantan, Suryo, dan Nenek Siti.

Dengan meja yang berada di tengah-tengah. Nek Aci mulai meletakkan tangannya di atas meja, disusul oleh Nek Siti yang tak mau kalah.

Keduanya saling menggenggam satu sama lain. Keriput di seluruh kulitnya bukan lah hal mengganggu.

Nek Aci tersenyum miring, sedangkan Nek Siti tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang sudah habis. Alias ompong.

"Siap?!" tanya Jantan.

"Siap!" jawab Nek Aci dan Nek Siti.

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga..."

"MULAI!!"

Sekar dan Jantan saling mengadu kedua Nenek ini dengan lomba panco. Mereka sangat bersemangat mengadu kedua Neneknya. Alias Nenek tetangga.

Daripada bosan menonton film jadul. Lebih baik keduanya di adu kekuatan saja yang sudah dimakan usia senja.

Sorakan demi sorakan terdengar jelas. Nek Aci mulai melemah, tangannya hampir mengenai meja.

"NEK ACI!!" teriak Sekar memberi kekuatan.

Seketika tangan Nek Aci langsung terangkat dengan penuh semangat. Nek Siti dengan kekuatan gigi ompongnya, ia meniup wajah Nek Aci.

Tak mau kalah. Dengan kekuatan gigi Nek Aci sisa dua di bawah bagian depan. Kekuatan angin puting beliung ia ciptakan dan meniup mata Nek Siti.

"Aduh," pekik Nek Siti ketika matanya meremang.

"AYO NEK SITI!!"

"NEK ACI!! JANGAN MAU KALAH SAMA BAU TANAH!!"

"AYO SEBAGAI CALON MAYAT!! KALIAN HARUS SEMANGAT!!"

"KEKUATAN AKAN TERSALURKAN!!"

Dadakan!

Buyar!

Plung!

Gigi Nek Aci terlepas begitu saja. Angin puting beliung itu sangat kuat ternyata. Rontok sudah pertahanan dua kekasih gigi Nek Aci.

Kini gigi Nek Aci tersisa satu. Dengan kekuatan satu gigi Nek Aci dan kekuatan gigi ompong Nek Siti. Mereka saling mengadu tangan.

Pyar!

Nek Siti tumbang! Sekar dan Opal langsung berdiri bersorak girang ketika Neneknya menang.

Mereka malah berjoget. Nek Aci memegang mulutnya.

THE MAIN CHARACTER (PINDAH KE FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang